DOPE

9.2K 381 1
                                    

ah.. hari ini aku harus menghadapi para pengganggu itu lagi, gumam Ezra.

Seperti biasa langkahku terganggu oleh para pengganggu. Ada yang hanya berteriak memanggil namaku, dan yang berlebihan sampai memberiku sebuah hadiah.

Tapi para pengganggu itu tidak akan berhenti menggangguku sampai jam pelajaran selesai dan aku kembali ke rumah, dimana tidak ada penganggu satupun.

Dan kalian tau, para pengganggu itu adalah perempuan yang menyukaiku. Menurut mereka aku tampan, baik, pintar, dan segalanya ada di diriku untuk menjadi lelaki idaman para wanita. Meskipun aku merasa biasa saja, dan selalu aku hiraukan para pengganggu itu.

Dan kenalkan namaku Ezra Anderson, yang di atas itu adalah sekilas tentang kehidupanku, sekarang aku masih SMA.

Aku suka mendengarkan musik jazz. Aku juga orangnya simple dan tidak suka dengan segala sesuatu yang sulit. Dan soal gadis aku sangat teramat anti dengan makhluk tuhan yang katanya "paling" seksi itu.

Dan hari ini, tepatnya pagi ini. Aku harus memulai rutinitasku sebagai pangeran yang di puja oleh banyak wanita di sekolah.

Tapi hari ini aku sengaja berangkat telat agar tidak bertemu dengan para pengganggu kehidupanku.

Seperti biasa aku berangkat sekolah dengan motor kesayanganku. Dan sejujurnya akan ku lakukan apa saja agar motor itu tetap bahagia bersamaku dari pada harus bersama seorang gadis.

Karena aku sengaja berangkat telat jadi aku sudah di hadang oleh para guru di depan gerbang sekolah.

"Ezra! Tidak seperti biasanya. Kemana saja kamu?Kenapa jam segini baru datang?" geram guruku.

"Maaf bu. Tadi ada kesalahan teknis tiba-tiba perut saya sakit. Jadi saya harus menuruti apa yang diinginkan perut saya" jawab Ezra (dengan tampang memelasnya).

"Ya sudah kali ini kamu ibu maafkan. Lain kali jangan terlambat lagi mengerti!"

"Iya bu saya mengerti" (sambil melajukan motornya ke tempat parkir)

Aku berjalan perlahan menuju kelas sambil menghirup napas lega karena tidak ada para pengganggu tadi.

Setelah sampai di kelas, aku terkejut karena guru yang sedang mengajar adalah seorang guru yang terkenal galak seantero sekolah. Tidak ada ampun baginya jika ada siswa yang melakukan pelanggaran. Bahkan siswa tertampan dan pintar sepertiku tetap akan mendapatkan hukuman jika melakukan kesalahan.

"Permisi.." langkahku terhenti. Semua mata tertuju padaku termasuk mata guru itu, yang menatapku dengan tajam.

"Dari mana saja kau hah?" dengan suara yang keras menghajarku dengan kata-katanya.

"Anu.. bu, maaf saya telat soalnya ngikutin ini bu, itu hmm.." jawabku terbata.

"Banyak alasan kau ini! cepat berdiri di depan kelas dan jangan masuk sampai pelajaran ibu selesai!!!"

Tanpa menjawab akupun keluar. Daripada telingaku jadi korbannya.

Aku baru sadar bahwa jam pelajaran ini selesai tepat pada jam istirahat pertama. Berarti aku harus berdiri disini sekitar 1 jam setengah.

Sambil menunggu jam pelajaran selesai, seperti biasa aku mengeluarkan telepon genggam, dan earphoneku. Aku masukkan earphone itu ke dalam telingaku dan memutar lagu jazz, sambil terus bersenandung mengikuti irama musik.

Tak terasa bel istirahat pun berbunyi, karena sadar akan bel aku pun membuka mata karena terlalu mengahayati musik sampai aku menutup mata.

Saat membuka mata ternyata para pengganggu kehidupanku sudah ada di depan mataku, ada yang senyum-senyum, bahkan ada yang sampai memotretku.

Menjengkelkan sekali.

Aku langsung saja melarikan diri menyelamatkan aset berhargaku dari para pengganggu itu.

Aku berlari menuju kantin dan membeli sebuah minuman. Lalu seperti biasa aku menuju tempat favoritku yaitu ruangan UKS.

Setelah masuk UKS rasanya bahagia sekali menemukan tempat yang bisa mengerti diriku.

Langsung saja aku berbaring di kasur UKS yang kosong.

Aku lanjut mendengarkan musik jazz kesukaanku. Sambil sesekali meneguk minumanku.

Saat aku menoleh kesebelah kananku. Ternyata ada perempuan yang terbaring disana. Rambutnya hitam panjang. Dia juga sedang mendengarkan lagu lewat earphonenya. Tapi aku cepat-cepat membalikkan kepalaku. Aku takut malah berpikiran yang tidak-tidak.

Tanpa ada yang memerintah, mulutku terbuka secara spontan.

"lagi dengerin apa?" tanyaku perlahan.

"maaf..?" jawab gadis itu, sembari membuka earphonenya.

"kamu lagi dengerin lagu apa?" kali ini aku sambil menunjuk eaephonenya.

"oh aku hanya mendengarkan lagu jazz biasa."

Setelah gadis itu menjawab tidak ada perbincangan selanjutnya antara aku dengan dia, karena aku pun merasa risih harus berhubungan terlalu lama dengan seorang gadis.

Black Angel [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang