CYPER

3.2K 93 21
                                    

"Ezra ada sesuatu yang ingin kusampaikan padamu."

"Tentu saja Inari, aku pun ingin berbicara denganmu."

Itulah percakapan pertamaku dengan Inari setelah berhari-hari ia mengabaikanku, karena kesalahanku sendiri.

Aku mengajaknya berbicara di taman belakang sekolah.

Selama di jalan, aku masih merasa canggung untuk bersikap biasa kepada Inari.

Mungkin karena sudah lama aku tidak melakukan kontak apapun dengannya.

Tapi saat ini aku harus menyelesaikan semua ini, aku ingin seperti dahulu bersama Inari.





"Inari, aku ingin meminta maaf kepadamu, atas semua kesalahanku. Aku sudah tidak tahan harus menjadi seperti ini denganmu."

"Sudahlah Ezra, lagi pula aku sudah memaafkanmu. Tidak perlu dipikirkan lagi ya." jelas Inari. "Dan Ezra, aku ingin menunjukkan sesuatu kepadamu."
Sambil menyodorkan kameraku kehadapannya.

Hanya ekspresi terkejut dan tidak percaya yang aku lihat dari raut wajah Ezra.

"Apa maksudnya ini Inari, aku tidak mengerti sama sekali."

"Biar ku jelaskan semuanya."

"... Dan akhirnya aku menemukannya, aku melihatnya sendiri Ezra."

"Ini tidak mungkin!! Hentikan semua omong kosongmu itu Inari! Aku tidak mempercayaimu!!"

Akhirnya aku berhasil membuatmu seperti ini Ezra.





Setelah beberapa hari Ezra masih mengurung dirinya di dalam kamar.

Memikirkan segala hal yang datang secara tak terduga, ada perasaan percaya dan tidak.

Tapi tidak mungkin juga jika Inari berbohong, jika dia bohong lalu dari mana ia dapatkan semua bukti tersebut.

Tapi jika memang benar, kenapa harus seperti ini. Kenapa harus Sierra.





Sierra kau harus melawan semua ini, lupakan semua perasaan itu. Kau harus membalaskan dendam keluargamu.

Selama di rumah Alexander kalimat itu yang selalu ku tanamkan dalam pikiranku saat ini.

Bahkan sepertinya sangat sulit untukku melakukannya, tapi aku adalah seorang Black Angel.

Aku adalah penguasa terkuat, dan itu memang sudah menjadi takdirku.

Aku tidak akan pernah bisa menjadi manusia, tidak akan pernah.

"Alexander, sepertinya aku akan melakukannya hari ini."

"Apa kau yakin bisa melakukannya?"

"Tentu aku pasti bisa."

"Baik, berhati-hatilah Sierra. Semuanya akan terbayarkan."

Aku hanya menjawabnya dengan senyuman yang dipaksa, terlihat raut khawatir dari Alexander.

Jadi saat ini aku harus membunuhmu Ezra.





Haruskah disaat seperti ini aku merasa lapar. Tapi aku masih menjadi manusia jadi wajar saja bukan.

Kupaksakan kakiku melangkah munuruni ranjang.

Memakai jaket, dan keluar mencari makanan.

Aku mampir ke beberapa tempat, sengaja memakai tudung dan keluar saat malam.

Aku tidak mau ada teman luar atau sekolah yang mengenaliku. Karena sudah berhari-hari aku diam di rumah.

Saat sedang berjalan menuju rumah, aku mendengar ada yang memanggilku.

Ezra...

Aku menoleh kebelakang, dan yang memanggilku adalah.

Sierra...





"Ezra aku ingin memberitahumu sesuatu."

"Untuk apa? Aku sudah tahu semuanya Sierra! Kau membohongiku selama ini, dan kau itu bukan manusia!!!"

"Jadi kau sudah mengetahui semuanya?"

"Yaa!! Aku sudah tahu, Inari yang memberitahuku."

"Maafkan aku Ezra, aku tidak bermaksud melakukan semua itu. Semua ini diluar kendaliku, tujuan awalku kesini bukanlah untuk itu."

"Lalu apa tujuanmu sebenarnya hah!!"

"Sebenarnya tujuan awalku adalah membunuhmu..."

Hanya raut terkejut yang dapat aku lihat dari Ezra saat ini.

Maafkan aku Ezra, aku sudah tidak bisa lagi seperti ini.

"Hah..hah... Lalu apalagi yang kau tunggu, bunuhlah aku!! Aku sudah lelah dengan kehidupan ini. Bukankah kau Black Angel, tunggu apalagi bunuhlah aku!! Bunuhlah-"

Plak..

"A-apa kau tidak tahu, apa saja yang telah aku lewati untuk seperti ini? Aku pun lelah Ezra.." jawabku, masih dengan tangisan yang mengiringinya. "Jika itu yang kau inginkan aku akan memenuhinya Ezra."

Aku harus melakukan ini, meskipun ini sangat berat.

Dan dia pun berubah, menjadi seorang Black Angel. Sayap indahnya terbentang indah, dia sudah menjadi orang yang berbeda saat ini. Sebuah tongkat muncul, itu adalah senjatanya. Dia harus membunuh orang yang dia cinta, tetapi semua orang harus tahu. Bahwa dia memiliki kisah cinta yang panjang.

"M-maafkan a-ku Ezra.."

Groshh...





10 tahun kemudian...

Dia memang selalu mengenai sasarannya.

Ya dia, Sierra sang Black Angel.

Belum lama ia melakukan latihannya, para pengawal datang menghampirinya.

"Anda di panggil Lord."

"Hmm.. Baiklah, terimakasih."

Ruangan ini masih selalu sama, dengan perasaan yang masih sama juga.

"Anda memanggilku Lord?"

"Ya Sierra kemarilah, ada sesuatu yang ingin kutunjukkan kepadamu."

Aku melangkah menghampiri Lordku, tepatnya pamanku.

"Duduklah disini." Lanjtnya, "Sierra, ada seseorang yang akan menemanimu tinggal disini."

"Aku tidak butuh siapapun." sambil memalingkan wajahku.

"Kau sungguh tidak ingin mempunyai seseorang? Bahkan seorang teman Sierra?"

"Bahkan aku tidak peduli paman."

"Baiklah jika kau tidak mau, aku tetap akan membawanya. Mungkin dia bisa kujadikan rekanku."

"Terserah kau saja paman, itu kehendakmu."

Dan pintu itu terbuka, pintu ruangan yang di dalamnya hanya ada aku dan paman.

Apakah ini sebuah mimpi? Apa aku masih bermimpi? Ini sebuah kesalahan bukan?

Dia adalah Ezra Anderson...


Yippiiiiii akhirnya selesai juga ni cerita yang ngawurnya ampun banget. Tapi makasih banget buat kalian para readers yang udah ngevote dan komen aku seneng. Ga nyangka juga bakal banyak yang suka padahal makin kesini makin geje, jangan bosen nungguin cerita aku selanjutnya ya. Maaf aku pun masih sangat amatir jadi mohon bantuannya. Dan aku sudah membuat cerita baru berjudul "Need Moon" baru di publish silahkan mampir...
Sekali terimakasih banyak semuanya 🎊🎊🎊🎊🎊🎊🎊🎊🎊🎊🎊🎊🎊🎊❤❤❤❤❤❤❤❤😘😘😘😘😘 sayang kalian...

Black Angel [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang