STIGMA

3.2K 150 9
                                    

Hah baiklah aku sudah bersiap pagi ini, menyiapkan mental dan fisik untuk nanti bila terjadi sesuatu yang tidak aku inginkan di sekolah karena para pengganggu kehidupanku.

Seperti biasa aku memacukan motorku menuju ke sekolah, saat sampai di gerbang seperti biasa pula para wanita sudah mulai histeris, seperti melihat setan saja. Padahal aku tampan begini, aku tidak menghiraukan mereka, dengan sifat dinginku aku memarkirkan motor dan segera berlari menuju kelas.

Di kelas aku hanya terdiam dengan lamunanku, aku masih terbayang dan memikirkan pelanggan toko musik kemarin, gadis yang memiliki rambut putih perak itu, entah kenapa aku jadi terus memikirkannya, sampai semalam aku pun memimpikannya.






Baiklah aku menjalani kegiatan di sekolah dengan rasa penasaran, sampai setelah pelajaran ke 4 ini aku tidak bisa fokus memperhatikan guru yang sedang mengajar.

"Hey! Zraa.. Kenapa diem aja tumben, terus kaya ga merhatiin guru dari tadi?"

Todi tiba-tiba mengagetkanku dengan pertanyaannya yang mendadak di saat aku memikirkan pelanggan yang kemarin.

"Engga apa-apa, biasalah lagi banyak pikiran aja" jawabku singkat.

Todi hanya membalasnya dengan anggukan dan senyumannya, yang memangku akui menawan bagi para gadis tentunya. Tidak berlaku padaku, aku hanya memberitahu saja bahwa dia memiliki senyuman yang menawan.

Karena hari ini ada pelajaran olahraga aku harus mengganti baju dengan malas dan masih tetap dengan memikirkan pelanggan itu. Aku sudah berusaha menghilangkan pikiran itu tetapi sangat sulit.





Prriiittttt.....

Suara pluit Pak Indra sudah memekakan telingaku, aku dan anak-anak yang lain bermain basket untuk materin hari ini.

Dan Pak Indra bilang bahwa sehabis olahraga semua guru akan menghadiri rapat, jadi semua siswa akan dipulangkan lebih awal.

Aku merasa lega karena tidak harus terfokus dengan pelajaran, dan setelah selesai pelajaran olahraga,benar saja bel pulang langsung berbunyi menyahut dengan damai memberi kesenangan karena bisa pulang lebih cepat.

Aku memutuskan tidak langsung pulang tapi aku ingin langsung saja ke toko musik agar bisa menenangkan pikiranku, aku memacukan motorku ke jalanan, masih dengan hati yang gelisah dan gundah karena gadis yang kemarin datang ke toko sebagai pelanggan. Sebenarnya siapa dia?






Rasa penasaran dan tanda tanya besar bersemayam di hati dan pikiranku, selalu saja jalan buntu yang aku dapatkan ketika ingin mencari tahu gadis itu, seorang pelanggan yang kemarin datang dengan sikap yang belum pernah aku lihat dari gadis lainnya. Dia yang membuat aku terus memikirkannya, dengan rambutnya yang berbeda dan wajahnya yang menyembunyikan banyak misteri bagiku.






Karena aku datang lebih awal jadi tidak terlalu banyak pekerjaan yang harus kulakukan karena memang bukan waktu jam masukku sekarang ini. Aku lebih memilih mendengarkan musik jazz dari handphoneku sambil memejamkan mata dan terus memikirkan gadis itu.

Padahal aku sadar bahwa aku memang merasa anti dengan perempuan,entah kenapa, tapi itu perasaan yang aku rasakan ketika dekat dengan seorang gadis.

Mungkin ini semua aku rasakan karena masa laluku yang membuat aku trauma, ah.. Tapi sudahlah itu kan masa lalu buat apa aku mengingatnya lagi, hanya menambah beban pikiran saja.

Setelah aku merasa tenang, giliran perutku yang tidak tenang minta dikasihani dan menyahut-nyahut minta diisi. Memang sejak pagi aku belum makan apapun kecuali hanya minum saja, aku memutuskan untuk pergi keluar mencari makanan, kebetulan memang sedang ada festival makanan bulan ini dan belum masuk waktu kerjaku.

Sesudah aku meminta ijin kepada bosku, aku langsung pergi menuju festival makanan, aku berjalan kaki karena jaraknya memang tidak jauh dari toko.

Seperti tahun-tahun biasanya, festival ini selalu ramai oleh pembeli yang memang menyukai kuliner, ada anak muda dan teman-temannya yang sekedar mengunjungi untuk pamer foto di akun sosial mereka, dan ada juga sepasang kekasih yang berpegangan tangan sambil menyusuri jalan dengan pemandangan sisi-sisi nya di penuhi oleh orang yang promosi makanan.

Banyak sekali yang terjadi kepada manusia di bumi ini, termasuk padaku.

Saat ini aku sedang di stand makanan khas jepang, disini memang menjual makanan khas jepang, kebetulan atau mungkin tidak aku memang menyukai makanan jepang.

Saat aku sedang mengantri untuk membeli makanan kesukaanku, ekor mataku tidak sengaja menangkap siluet seorang gadis yang akhir-akhir ini selalu mengganggu pikiranku.

Aku membalikkan badan menghadap kesamping, mengikuti gadis itu dan memang benar itu gadis kemarin yang datang ke toko musik tempat aku bekerja.

Entah perasaan apa yang sedang aku rasakan sekarang aku tidak bisa menjelaskannya, tapi aku sangat penasaran sekarang, aku memperhatikan gadis itu, cara jalannya, rambutnya yang sedikit bergoyang saat ia melangkahkan kakinya, dan gaun biru yang sangat cocok ia gunakan.

Aku merasa terpaku olehnya, tak berapa lama aku mengikutinya dan brukkk aku tersandung karena terlalu melamun dan terpesona dengan gadis itu.

Aku langsung berdiri, dengan sedikit rasa malu dan sakit di bagian lutut. Saat aku berdiri dan aku yakin hanya beberapa detik saja aku terjatuh lalu berdiri lagi, tapi saat aku hendak mengikuti gadis itu ia menghilang, padahal dia tadi sedang di stand itu. Secepat itukah ia berjalan, atau dia menyadari bahwa aku mengikutinya?






Aku kembali ke toko musik dengan wajah muram, orang yang bekerja disana pun memperhatikan sikapku yang aneh, dan tentunya aku meninggalkan makananku tanpa membelinya terlebih dahulu.

Pikiranku sedang kacau, karena seorang gadis, kenapa bisa begini, tak biasanya aku merasakan hal seperti ini.

Aahhhhh... Ezra sadarlah kau itu bukan lelaki yang bisa mendekati seorang wanita,ingat kau ini seorang yang anti, wanita hanya akan mengganggumu saja,

Pikiranku liar berkecamuk dengan banyak tanda tanya, mungkin jika kalian memiliki mata super kalian bisa melihat kepulan asap yang keluar dari ubun-ubunku.

Black Angel [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang