CHAPTER 1

4.9K 409 15
                                    

In Chunhee's Eyes...

Aku terlahir dengan nama Lee Chunhee, yang berarti gadis musim semi. Karena aku dilahirkan diawal musim semi, yang juga merupakan awal dari kehancuran kota Seoul.

Kehancuran? Kukatakan kehancuran karena dimusim kelahiranku, pasukan besar kerajaan vampire menyerang kota Seoul, menduduki kota ini dan mengubahnya menjadi istana besar. Kerajaan mereka.

Dan bagi kami, manusia yang tinggal disini, perlawanan berarti kematian. Karena mereka adalah makhluk dengan kekuatan luar biasa yang bisa membunuh kami dalam hitungan detik, hanya sekejap mata.

Aku kehilangan kedua orang tuaku dua puluh tahun lalu, saat usiaku masih sangat belia. Sampai detik ini aku bahkan tak pernah tahu seperti apa wajah mereka, atau apa mereka berharap mempunyai anak sepertiku. Aku tidak pernah mengetahuinya.

Bahkan tidak ada peninggalan apapun yang mereka berikan padaku. Foto, atau apapun. Semuanya sudah musnah oleh bangsa vampire. Dan kami, manusia yang tersisa, diperbudak oleh mereka. Hidup dalam koloni-koloni kecil, beraktifitas saat siang hari dan bersembunyi rapat-rapat didalam rumah saat malam tiba karena vampire manapun akan sangat mungkin untuk membunuh kami tanpa kami bisa mencegahnya.

Dan tidak ada penuntutan yang bisa kami berikan pada mereka, karena kota ini sudah dikuasai oleh mereka, dan perlawanan berarti kematian bukan?

Kami, manusia yang tersisa, setiap tahunnya harus mengorbankan sepuluh orang remaja untuk diperbudak dikerajaan mereka. Menjadi prajurit yang akan dikerahkan oleh mereka saat perang perebutan kekuasaan dengan kerajaan vampire lain—perang yang terjadi setiap awal musim semi—dan itu artinya kota kecil ini harus rela kehilangan remaja-remaja nya karena sudah bisa dipastikan sebagian besar—prajurit-prajurit itu—akan mati, dan sisanya?

Pulang ke istana mereka sebagai makhluk pucat peminum darah yang tak lagi mengingat kehidupan manusianya.

Dulu, kami merelakan begitu saja bangsa vampire itu menyeret-nyeret remaja yang mereka lihat—mereka katakan bahwa mereka sudah memilihnya—keluar dari rumah dan dibawa ke istana. Meninggalkan tangisan dan bahkan beberapa orang terluka karena berusaha mempertahankan mereka.

Karena sekali mereka dipilih, saat itu adalah terakhir kalinya kami semua melihatnya. Tak ada satupun dari mereka yang akan kembali. Mereka benar-benar terpilih untuk bergabung bersama bangsa vampire yang perlahan berusaha melenyapkan kami.

Dari yang kami semua dengar, di istana pun mereka akan diseleksi dengan ketat, dan itulah alasan kami—yang berusia 11-20 tahun—akan berlatih mati-matian untuk mempertahankan diri.

Kami berlatih pedang, membela diri, dan belajar membuat strategi perang. Berutunglah bagiku dan beberapa yang lainnya yang sudah berusia diatas 20 tahun karena kami tak lagi menjadi sasaran vampire-vampire itu.

Dan mengingat bahwa ada banyak remaja diusia rawan yang mungkin akan dipilih, kami yang sudah tak mungkin dipilih akhirnya mempunyai pekerjaan tetap. Melatih mereka.

Kuakui sudah sejak kecil aku melatih diriku, karena entah mengapa disaat itu aku yakin aku akan dipilih. Kemauan kerasku berhasil membuatku masuk jajaran remaja terkuat di segelintir manusia ini.

Tidak bisa kuhitung berapa banyak luka yang sudah tertanam ditubuhku karena latihan-latihan fisik maupun kecelakaan yang sudah kualami. Tapi nyatanya, sampai usiaku menginjak 21 tahun, aku aman. Jadi aku tak perlu lagi menambah luka ditubuh yang nyatanya sudah terlatih ini.

Aku tidak habis pikir, sampai kapan mereka akan melakukan hal seperti ini. Dan bagaimana jika suatu saat tidak ada lagi remaja yang bisa kami serahkan pada mereka? Maksudku, dengan mereka mengambil sepuluh remaja setiap tahun, ditambah jumlah orang tua yang sudah tidak banyak, hanya kami—remaja dengan usia diatas dua puluh tahun—lah yang tersisa.

SPRINGFLAKES [finished]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang