Memoire

38 4 1
                                    


If two people are meant to be together, they will find a way.

Gadis itu terduduk sembari menikmati pemandangan taman kota yang kali ini penuhi anak kecil. Kekehan pelan para orang tua, gelak tawa yang keluar dari bibir mungil mereka mau tidak mau memacunya untuk ikut tersenyum juga.

Kenangan tiga tahun lalu selalu berhasil di bangkitkan setiap kali dia duduk di bangku taman ini, kenangan yang seharusnya ikut menghilang seiring dengan Lacunar amnesia yang dia derita. Tapi sayangnya kenangan pahit ini sama sekali tidak ikut menghilang, tapi malah semakin menguat.

Dia tidak tahu kalau namanya Samantha Hwang. Dia tidak tahu siapa orangtua nya sampai ada dua orang wanita dan seorang lelaki datang mengaku kalau mereka adalah orangtuanya. Dan hal itu semakin diperkuat dengan berkas-berkas yang mereka bawa dan membuktikan kalau dia adalah anak mereka. Dia tidak tahu kapan ulang tahunnya dan apa yang terjadi sebelumnya sampai otaknya menghapus memori nya. Sam –begitu ketiga orang itu memanggilnya- hanya tau, dia membuka mata di sebuah ruangan dengan mesin kardiograf dan slang infuse tertancap di punggung tangannya. Oh, dan satu hal lagi, dia ingat pada sesosok lelaki yang bernama Lee Donghae. Tapi sayangnya, orang tuanya tidak mau memberitahu apapun tentang lelaki bernama Lee Donghae. Mereka bungkam, sampai pada akhirnya Samantha menemukan buku hariannya yang full tertulis kisahnya bersama Lee Donghae.

Lee Donghae yang selalu di kait-kaitkan dengan perempuan lain, Lee Donghae yang terkenal di seluruh lingkungannya, Lee Donghae yang tampan, Lee Donghae yang dulu mengejarnya, Lee Donghae yang dulu dia tolak, Lee Donghae yang berhasil membuatnya jatuh cinta dan Lee Donghae yang pada akhirnya malah menyakitinya.

Ada rasa sesal kenapa dia harus mencari tahu siapa itu Lee Donghae kalau pada akhirnya dia akan merasa sesakit ini, dan kenapa juga kenangan tentang Lee Donghae tidak ikut menghilang dari kepalanya? Apa ini seperti hukuman karena dulu pun dia pernah menyakiti Donghae dengan menolaknya berulang kali?

Sam menghela nafas dan memainkan pasir dibawah kakinya, untuk pertama kalinya dia mengharap mengalami amnesia total sehingga dia tidak usah teringat masalah-masalahnya.

-o0o-

Donghae menatap gadis itu dari kejauhan. Ada keinginan untuk berjalan mendekat dan menjelaskan semua salah paham ini, tapi orang tuanya belum mengijinkan. Sam masih dalam tahap pemulihan. Tapi sungguh, menjadi seorang tertuduh untuk sesuatu yang tidak dia lakukan bukan hal yang bisa dinikmati dengan tenang.

Donghae tidak selingkuh dengan gadis lain walau gadis itu sudah terang-terangan menyukainya. Donghae tampan, tapi itu bukan alasan sebagai pemaklumannya untuk dekat dengan semua gadis karena dia sudah mempunyai Samantha yang sedari awal sudah dia yakini sebagai jodohnya. Dan seharusnya Samantha tau kenapa Lee Donghae mau mengejarnya walau sudah di tolak beberapa kali. Itu karena Donghae yang sudah terlanjur menyerahkan seluruh hatinya untuk Samantha. Tapi sayangnya sebelum Donghae bisa menjelaskan semuanya, Sam berlari dan berakhir dengan tertabrak sebuah truk yang mengakibatkan amnesia.

Donghae kira dengan hilangnya ingatan Samantha dia bisa menjelaskan apapun yang terjadi sebelumnya dengan lancar, sayangnya dia tidak bisa. Orang tuanya melarang karena Samantha terkadang histeris kalau ada yang menyebut nama Lee Donghae. Dan sampai saat ini Donghae hanya bisa terdiam dan mengamati Sam dari kejauhan. Tapi mau sampai kapan? Sampai Sam melupakannya dan meninggakan Donghae yang penuh penyesalan?

Dan Donghae akhirnya memutuskan untuk menemui Sam dengan segala resikonya. Dengan langkah perlahan dia berjalan mendekati Sam dan memilih berdiri di depannya.

"Baguslah kau datang." Ucap Sam tanpa mendongakkan kepalanya yang membuat Donghae kaget, bagaimana mungkin Sam bisa mengenalinya? "Aku membenci hal ini saat aku bisa tau kehadiranmu, Lee Donghae-sshi." Ucap Sam dengan nada angkuh yang biasa dia tunjukkan, tapi lagi-lagi Sam menghindar menatapnya.

Donghae mengalah dan memilih bersimpuh di depan Sam, meraih dan menggenggam tangannya lembut. Tidak ada penolakan sama sekali, tapi lagi-lagi Sam memilih untuk tidak menatapnya, dia memejamkan matanya rapat-rapat. "Pergi. Pergi sebelum aku menyadari kalau kau pernah menjadi kekasihku sebelumnya."

Donghae memilih diam dan berusaha menahan air matanya tapi sayangnya sia-sia. "Hapus semua kenangan yang sudah pernah terjadi antara kau dan aku, Lee Donghae-sshi."

Donghae menggeleng. "Aku akan pergi seperti yang minta, tapi tolong dengarkan aku kali ini." Donghae meremas tangan Sam pelan. "Aku mencintaimu walau kau tidak mencintaiku lagi. Aku mencintaimu walau kau sudah tertutup kesalahpahaman. Aku mencintaimu sekalipun kau sudah tidak menganggapku ada. Lupakan aku kalau memang itu bisa membuat hidupmu lebih baik lagi. Aku pamit." Donghae mencium kening Sam lembut sebelum berjalan meninggalkannya.

Sam membuka matanya dan melihat kearah punggung Donghae yang berjalan menjauh. Tapi kepalanya tiba-tiba berdenyut parah.

"Kau tahu kalau aku mencintaimu kan?"

"Aku berjanji untuk tetap di sampingmu, Sam...."

"Dia bukan siapa-siapaku Sam!"

"Bagaimana aku bisa berpikiran untuk selingkuh kalau kau satu-satunya orang yang selalu memenuhi otakku!"

"Dia bukan kekasihku! Kau kekasihku!"

Sam memegangi kepalanya yang berdenyut semakin parah. Erangannya mulai terdengar semakin keras.

Bayang-bayangan kejadian masa lalu semakin jelas tergambar di otaknya. Kelebatan adegan demi adegan semakin jelas di otaknya. Saat Donghae mengejarnya, berusaha menjelaskan kejadian yang tidak sengaja dia lihat, saat Donghae meraih tangannya dan berusaha memeluknya tapi Sam memberontak, dan sampai akhirnya Sam berlari menjauh dan berlari menyebrangi jalanan yang sedang ramai....

"ARRRGGGHHHHHHH...."

-o0o-

Sam kembali memainkan pasir-pasir di kakinya. Senyum di bibirnya seakan enggan menghilang dari bibirnya saat matanya menangkap senyuman dan tawa lepas dari gerombolan anak kecil itu.

Ingatannya sudah kembali sempurna. terlalu sempurna karena dia ingat betul setiap cerita menyakitkan untuknya, tapi dia juga ingat sudut-sudut di hatinya masih tetap menyisakan cinta yang sama untuknya. Entah sampai kapan. Karena sampai saat ini pun Donghae belum menampakkan batang hidungnya lagi.

Sam ingat bagaimana Donghae meyakinkan dia kalau gadis-gadis itu tidak berarti apapun untuknya dan Sam pun masih ingat kebodohannya yang terlalu cepat percaya dengan omongan orang-orang dilingkungannya dan memilih tidak mendengarkan penjelasan Donghae.

Dan Sam mengakui kelakuan nya salah, tapi Donghae masih mau dengan sabarnya menjelaskan semuanya pada Sam walau pada akhirnya selalu tidak di dengarkan.

"Sam..."

Samantha mendongak dan tersenyum ke arah Donghae yang sedang berdiri di depannya. "Apa kau tertarik menjadi kekasihku lagi, Fishy?"

-o0o-

FanFictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang