Dawn

39 2 0
                                    


Nowhere, December 5th, 2012

Aku tidak berharap menjadi Bella Swan yang dijatuh cintai oleh dua orang sekaligus. Edward Cullen dan Jacob black, sekalipun mereka bukan manusia. Dan sayangnya lagi aku tidak seberani Bella yang rela di jadikan vampire, walau itu bukan satu kerugian sie sebenarnya. Bayangkan, kau bisa awet muda dan tidak akan menua seumur hidupmu! Dan itu cukup menggiurkan disaat banyak orang yang sibuk membeli paket anti-penuaan dan Bella Swan bisa santai-santai dengan hal yang paling menakutkan bagi para wanita itu.

Tapi sekali lagi ku tegaskan, aku bukan Bella Swan.

Mungkin aku bisa menjadi Jacob black atau Edward Cullen? Entahlah. Dan sampai sekarang aku masih berharap aku menjadi Edward Cullen yang di cintai Bella Swan dengan segenap hatinya. Dan sayangnya yang menjadi Bella Swan adalah Cho Kyuhyun. Iya Cho Kyuhyun yang suka game dan lain sebagainya itu. Aku suka padanya. Titik. Dan serius! Aku tidak mau menjadi Jacob black yang meng-imprit anak Bella Swan. Masa aku harus mengimprit anak Kyuhyun yang jaraknya puluhan tahun denganku? Yang benar saja!

Dan perempuan kedua yang.... Errrrr, oke perempuan lain. Bukan hanya perempuan kedua mengingat banyak perempuan yang suka padanya karena wajah dan hartanya yang berlimpah, adalah para gadis tinggi semampai yang bekerja di kantornya. Dan sialnya aku selalu merasa seperti itik buruk rupa kalau di sandingkan bersama dengan mereka.

SNAP!

Ji Yoon menutup buku agenda sekaligus diary nya dan menyeruput teh hijaunya pelan demi sedikit meluapkan perasaan terhimpit di dadanya setelah tadi Kyuhyun dengan nista mengirimi pesan singkat padanya yang berisi kalau dia sedang kencan dengan seorang model papan atas. Cih! Ji Yoon hanya akan heboh kalau Kyuhyun akhirnya benar-benar berkomitmen untuk menikahi starcraft bukan dengan menikahi sesosok makhluk bernama wanita.

Tapi sekali lagi semua ini kebodohan Ji Yoon yang masih pada pendiriannya kalau sebuah persahabatan sebaiknya tidak dicampuri urusan percintaan dan sayangnya sebuah pernyataan yang bilang kalau lelaki dan perempuan tidak akan pernah bisa bersahabat murni terjadi padanya. Sial memang, karena hanya dia yang sepertinya suka pada Kyuhyun sedangkan si setan tengil tidak merasakannya sama sekali.

Ji Yoon tersenyum tipis sembari membereskan semua barang yang berserakan di meja café sebelum dia melangkah pergi.

"Temani aku sebentar, eo?" Ji Yoon mengernyit heran saat mendapati Kyuhyun yang sudah duduk di depannya dengan nafas sedikit terburu. Mungkin tadi dia sedikit berlari? Entahlah. "Letakkan lagi tasmu." Kyuhyun merebut tas Ji Yoon dan memandang Ji Yoon dengan tatapan memaksa yang akhirnya berhasil membuat Ji Yoon menuruti maunya.

"Aku tidak mau mendengar kalau kau hanya akan bercerita kalau model yang tadi kau kencani hanya menarik secara fisik tapi berotak kosong. Sungguh, aku bosan mendengarnya Kyu." Keluh Ji Yoon.

"Tapi kenapa Yoon?" ucap Kyuhyun menyetujui. "Kenapa kebanyakan wanita cantik harus berotak kosong?"

"Karena dia memberi celah bagi orang jelek yang jenius, idiot!" ejek Ji Yoon yang langsung disambut erangan protes Kyuhyun.

"Aku harus mencari yang lain Yoon. demi tuhan! Bagaimana bisa Cho Kyuhyun yang super tampan dan super sempurna ini sangat kesusahan mencari kekasih."

"Kencani saja model-model itu Kyu. Apa susahnya? Lagi pula kau kan hanya butuh perempuan cantik yang bisa melahirkan anak-anakmu."

"Lalu siapa yang merawat dan mendidik anakku kalau ibunya saja sebodoh itu?"

"Baby sitter." Ucap Ji Yoon santai yang langsung menerima lemparan remasan tissue dari Kyuhyun.

FanFictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang