Perhaps

16 2 0
                                    


"Pernah tidak membayangkan kalau tiba-tiba aku memilih untuk berselingkuh dengan Sungmin karena kau tau dengan pasti, Sungmin adalah lelaki idealku, dan meninggalkanmu karena aku bosan denganmu?"

"Pernah." Ucap Kyuhyun tenang sembari memainkan PSP nya, sedangkan Ji Yoon sibuk dengan software yang sedang dia buat, "Dan kau sudah membayangkan kalau suatu saat aku bisa merebut Victoria dari Changmin dan menikahinya karena alasan kau yang tidak bisa memasak kan?"

"Sebenarnya aku lebih setuju kau dengan Sooyoung." Ucap Ji Yoon cuek. "Tapi aku memang sudah membayangkan hal-hal itu akan terjadi suatu saat nanti."

Kyuhyun menoleh cepat ke arah Ji Yoon dan tidak mempedulikan game yang dia mainkan bahkan sudah kalah. "Maksudmu? Kau benar-benar akan melakukannya?!" tanya Kyuhyun dengan nada meninggi.

"I'm not asking you for nothing Kyu." Jelas Ji Yoon lagi-lagi dengan nada dan ekspresi tak berdosanya. "Aku bertanya padamu karena celah itu pasti ada. Pertama, Aku benar-benar memuja Sungmin dan kau tau itu dengan pasti –yah, walau terkadang aku memuja Kris melebihi dia, kedua tingkat kedekatan antara kau dengan Victoria itu lebih intim di bandingkan saat kau denganku. Kau ingat saat year-end party? Kau bahkan sibuk dengan Kyu-Line mu dan mengacuhkanku yang akhirnya merokok di pojok ruangan seperti orang gila. Untung ada Jung Nari disana dan dia dengan relanya menemaniku mengobrol."

"Kau memang harus berlatih memanggil orang yang lebih tua darimu dengan sebutan Oppa atau Onnie, Yoon."

"Aku tidak cocok dengan panggilan itu, kau tau aku bukan gadis manis kan? Dan ketiga_" ucap Ji Yoon kembali ke topic pembicaraan, "Nothing last forever Kyu. Dan aku hanya ingin menegaskannya."

"Satu-satunya orang yang selalu berhasil membuatku ingin muntah dan menghancurkan gedung apartemen ini hanya kau Jung Ji Yoon!"

Ji Yoon menatap bingung langkah tergesa Kyuhyun yang bahkan meninggalkan jaketnya, dan hanya pergi begitu saat setelah meraih kunci mobilnya yang tergeletak di meja. Itu semua semakin buruk saat Ji Yoon mendengar bunyi bedebam pintu apartemennya yang di banting.

Dan dia tahu, dia berkata salah pada Kyuhyun.

-o0o-

"Dia sedang terkena Dismenor."

Ke empat lelaki di depan Ji Yoon melotot sebal ke arahnya setelah celetukan tidak pentingnya untuk pertanyaan panjang lebar yang intinya 'apa yang Ji Yoon lakukan sampai membuat Kyuhyun seperti naga terbakar apinya sendiri' jauh dari ekspektasi mereka.

"Ya! Ji Yoon!" hardik Eunhyuk sebal. "Aku serius."

"Aku juga!" ucap Ji Yoon mantap. "Aku bingung dengan dongsaeng kalian itu. Aku menyerah saja lah. Mungkin nanti aku akan membantunya merebut Victoria dari Changmin dan menjodohkannya dengan Victoria, then life happily ever after." Ucap Ji Yoon dengan nada inosennya, tidak menyadari wajah frustasi Sungmin, Donghae, Eunhyuk dan Siwon di depannya.

"Demi Tuhan Yoon! kau ini gila hah?" hardik Siwon frustasi.

"Aku tidak yakin itu." Lagi-lagi di ucapkan dengan nada tidak peduli sama sekali, dan Ji Yoon lebih memilih untuk mengambil rokok dan lighter-nya.

"Yoon!" kali ini ke empat lelaki itu menatap Ji Yoon dengan pandangan menusuk.

"Okay!" Ji Yoon memilih mengalah dan meletakkan lagi rokoknya ke atas meja. "Aku hanya memberi pandangan bahwa tidak ada yang akan terjadi 'selamanya' di dunia ini, begitu juga dengan hubungan ini. Kata 'berakhir' memang selalu menghantui di setiap detik hubungan kami, dan kemarin aku hanya menjelaskan semua ini padanya. Lalu dia marah. Sudah."

FanFictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang