Rotation

23 2 0
                                    


"Kau tau kenapa bumi berputar?"

Ji Yoon mengerling ke arah Kyuhyun yang sedang menggenggam erat tangannya, berjalan beriringan menuju halte bus yang mungkin bagi sebagian orang bukan hal yang romantis, tapi entah kenapa hal-hal sepele seperti ini benar-benar berkesan special untuk mereka, terlebih untuk Ji Yoon.

"Berotasi. Apalagi?" tanya Ji Yoon sekenanya.

"Salah." Kyuhyun menggeleng riang. "Supaya kau tau kalau aku tetap mencintaimu dari hari ke hari sampai bumi berhenti berputar. Dan kemungkinan itu akan terjadi saat kiamat nanti aku baru berhenti mencintaimu." Cengir Kyuhyun polos.

Ji Yoon hanya terbahak dan memilih mengalihkan pandangannya ke arah padatnya pedestrian malam ini. Tidak ada yang aneh sebenarnya, hanya genggaman tangan Kyuhyun yang kini menelusup di sela-sela jarinya sukses membuat gelapnya malam terasa gempita. Pertanyaan konyol yang terlontar dari bibir merah jambunya sangat kontras dengan kedudukan sebagai seorang direktur pemasaran di perusahaan keluarganya. Perkataan tajamnya selalu menghilang saat dia berada di hadapan Ji Yoon dan di gantikan dengan cengiran konyol khas anak remaja yang baru pertama kali jatuh cinta.

"Kemana mobil mewahmu?" tanya Ji Yoon mengalihkan pembicaraan yang berpotensi membuat jantungnya bekerja lebih keras memompa darah ke wajahnya.

"Ku tinggal di kantor." Ucap Kyuhyun enteng. "Malam ini special ku habiskan hanya bersamamu dan berkencan a la rakyat jelata." kekeh Kyuhyun jumawa. Dan ini memang pertama kalinya mereka berjalan beriringan dan menautkan jari mereka sembari berjalan santai, karena biasanya Ji Yoon hanya duduk di belakang kursi penumpang dengan Kyuhyun di sampingnya, mengantarkannya pulang ke apartemen dengan supirnya yang selalu setia mengantarkan sang majikan kemana saja.

Dan yah, kau benar, Goo Jun Pyo memang terasa nyata saat Ji Yoon melihat sosok Kyuhyun secara nyata, bukan saat mereka mengikuti acara amal di gereja. Saat itu Kyuhyun terkesan sederhana dengan kaos putih polos dan celana selututnya, berbanding terbalik saat dia memakai setelan lengkap seperti saat ini. Dan entah kenapa Ji Yoon selalu berharap kalau Kyuhyun hanya karyawan biasa yang terlahir dari keluarga biasa yang membuat Ji Yoon terbebas dari pikiran kisah Geum Jan Di – Goo Jun Pyo bisa benar-benar terjadi pada mereka berdua.

"Jangan pernah merasa terintimidasi." Ucap Kyuhyun sembari mengeratkan genggamannya. "Tidak ada yang perlu kau khawatirkan."

Ji Yoon tersenyum sekilas dan hanya bisa menghela nafas. "Yah, aku hanya berpikir apa sosok Ha Chaekyung benar-benar ada di antara Goo Jun Pyo dan Geum Jan Di?"

"Kalaupun ada, aku bisa pastikan kalau Goo Jun Pyo tidak akan tertarik pada Ha Chaekyung." Kyuhyun tersenyum manis. "Kau tidak perlu menghawatirkan hal-hal yang tidak perlu."

"Kau benar." Ji Yoon tersenyum datar. "Tidak ada yang perlu ku khawatirkan. Karena di akhir drama pun tidak ada yang tahu apa Goo Jun Pyo benar-benar bersatu dengan Geum Jan Di."

"Dan kita bukan mereka." Ucap Kyuhyun dengan nada tajamnya yang sangat jarang dia keluarkan saat dia bersama Ji Yoon. karena Kyuhyun yang Ji Yoon kenal adalah Kyuhyun yang kekanakan, bukan Kyuhyun dengan omongan tajamnya. "Jadi berhenti berandai-andai tentang kita yang mempunyai jalan cerita sedramatis itu."

Ji Yoon melepaskan genggaman tangannya dan melipatnya di depan dada, menghalau hawa dingin dan juga langsung mendapatkan tatapan tajam dari Kyuhyun.

"Tidak bisa. Aku selalu berpikir seperti itu. Life isn't drama, I know. But sometime life feels that way."

Ji Yoon menghela nafas dan berjalan sedikit lebih cepat. Memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan muncul membuat kepalanya sakit, walaupun belum tentu kemungkinan itu yang akan muncul di kemudian hari.

"Kita masih ada jalan keluar yang terakhir." Ucap Kyuhyun sembari menyejajari langkah Ji Yoon dan meraih pinggang Ji Yoon dalam pelukannya.

"Apa?"

"Menikah." Cengir Kyuhyun tanpa dosa.

"Kau gila!" kekeh Ji Yoon sembari menggeleng-gelengkan kepalanya heran.

"Aku serius Yoon! sejuta persen serius. Atau kalau perlu aku bisa menghamili kau dulu untuk..."

"YA!!!" Kyuhyun memukul bahu Kyuhyun dan malah membuat Kyuhyun terbahak.

"Kenapa? Kenapa? Kau mau mencobanya sekarang?" ucap Kyuhyun dengan smirknya.

"Demi dewa Neptunus, tidak akan!"

Kyuhyun tertawa geli saat Ji Yoon masih bersungut-sungut sebal menanggapi celotehan tidak penting Kyuhyun yang entah kenapa menjadi topic pembicaraan yang selalu ada setiap kali mereka bertemu seperti ini.

"Hey, apa kenyataan bahwa aku ingin melihat keriput menghiasi dahimu dan menemani kau meminum secangkir green tea di halaman belakang sembari melihat cucu kita bermain bersama, tidak cukup untuk membuktikan kalau aku benar-benar serius denganmu?"

Ji Yoon menoleh ke arah Kyuhyun dan berusaha menatap mata tajamnya, "Begitu?"

Kyuhyun berhenti melangkah dan memeluk Ji Yoon erat, mengacuhkan pandangan orang-orang yang seakan mendapat tontonan drama jalanan malam ini, "Tetap disini, dipelukanku sampai bumi tak lagi berputar dan aku tak lagi mampu mencintaimu, walau akupun tidak tahu apa itu akan terjadi. Bisa?"

Ji Yoon tersenyum lebar, mungkin ini senyum pertama yang dia lepass tanpa pernah berpikir sebuah kemungkinan mereka akan berpisah karena perbedaan strata di antara mereka. "Tentu."

Ya, Kyuhyun benar, mungkin ada di saat-saat mereka hanya sedang berdua, nikmatilah. Anggap saja mereka tidak mempunyai masalah-masalah yang mengiringi kisah mereka berdua. Anggap saja dunia ini milik mereka berdua. Anggap saja seluruh cinta di dunia ini hanya milik mereka berdua yang paling besar. Yah, anggap saja apapun yang ada di depan mereka semua baik-baik saja, tanpa cela sedikitpun.

-o0o-

[�d0�f

FanFictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang