2 - Flashback

8.2K 580 28
                                    

Sungra bertanya-tanya dalam hati, apakah kakinya akan tetap berjalan lurus atau berbalik menghadap Sehun.

Heol. Dia benar-benar bingung sekarang.

Tak mau ambil pusing, Sungra lebih memilih untuk tetap berjalan menjauhi kedua pasangan sialan itu.

Tak ada guna juga Sungra berada disini sekarang. Lebih baik Sungra pulang ke rumah dan cepat-cepat tidur.

"Kubilang berhenti Park Sungra"

Langkah kaki Sungra terhenti dan jantungnya sudah berdebar keras sedari tadi.

Nada perintah Sehun begitu dingin membuatnya terasa jantungan di tempat.

Haruskah Sungra berbalik sekarang? Sungra merasa sangat malu dengan kondisi yang sedang terjadi diantara mereka bertiga sekarang.

Aura canggung meliputi keadaan di koridor panjang itu walau hanya ada mereka bertiga disana.

Sungra memejamkan mata sesaat, mencoba membangun dinding pertahanan diri dan mulai menampakkan wajah yang datar.

Sungra berbalik setenang mungkin dan menatap lurus kearah Sehun, tak ingin menatap Yesoo sama sekali.

Posisi mereka berdua sudah terlihat lebih baik dibanding saat pertama kali Sungra datang.

Dari jauh Sehun menatap tajam tepat di kedua bola mata Sungra.

Han Yesoo mendesah malas dan membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan.

"Sepertinya aku mengganggu"

Setelah mengucapkannya, Yesoo berlalu pergi tanpa berpamitan terlebih dahulu dengan Sehun.

Saat Yesoo berpapasan dengan Sungra, gadis itu tersenyum miring dan memandang Sungra dengan tatapan mencemooh.

Ekspresi Sehun tak menunjukkan perubahan apapun setelahnya. Pria itu terlihat ingin membuka mulut untuk berbicara namun nyatanya tetap terkatup rapat.

Sekarang tersisa mereka berdua di lorong panjang yang sepi tersebut.

Mereka sama-sama mempertahankan posisi awal mereka.

Sungra masih diam, matanya menatap liar ke segala arah asal tak menuju kearah Sehun.

Sehun masih setia memandangi Sungra dari jarak yang cukup jauh. Dua menit berselang Sehun menghela nafas dan berjalan mendekati Sungra.

Darah Sungra mendesir melihat pria itu berjalan perlahan mendekatinya.

Sehun berhenti melangkah. Jarak mereka terpaut tak lebih dari 3 jengkal. Sungra menahan nafas kesal, mau apa lagi Sehun sekarang? Namja ini benar-benar sulit dibaca.

"Kau mau penjelasan dariku?"

"Tidak, terimakasih"

Sehun hanya mengangguk walau sebenarnya hatinya tertohok karena jawaban yang dilontarkan Sungra.

Sehun berbalik menuju pintu apartemen, seolah memberi perintah kepada Sungra untuk mengikutinya.

Sungra memuji bagaimana design interior sebuah apartemen bisa begitu sederhana namun menakjubkan. Sebelumnya apartemen ini memang ditinggali permanen oleh Sehun, menimbulkan pertanyaan di otak Sungra, kenapa apartemen pria bisa serapi ini?

"Apa kau lapar?"

"Dimana aku bisa tidur?"

Sehun terkekeh dan mengendikkan dagunya, mengarah ke sebuah kamar dengan pintu bercat putih tulang.

Sungra tak mengucapkan apa-apa lagi dan langsung berjalan cepat ke kamar barunya.

Belum pintu tertutup sempurna, Sungra berbalik menatap Sehun.

Sehun, I'm PregnantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang