Sehun berlari menyusuri tiap koridor, mencari letak kamar rawat yang dimaksud. Entah sudah berapa kali umpatan kasar dan teriakan memenuhi kepalanya, membenci dirinya sendiri.
Sesampainya di depan pintu, Sehun mencoba berdiri tegak sambil terus menstabilkan nafasnya. Pria itu menjilat bibirnya, gugup.
Nampak sepasang orang tua serta Chanyeol dan Hyera berdiri disana, mengelilingi ranjang Sungra, menatap Sehun.
Nafas Sehun masih naik-turun, ia sulit membedakan jantungnya terpompa cepat akibat habis berlari atau karena menengok keadaan Sungra yang tengah tak sadarkan diri.
"Kau datang!"
Nyonya Oh setengah berteriak tanpa sadar. Terkejut dengan kedatangan anaknya yang tiba-tiba.
Di sisi lain, ibu Sungra hanya mengangguk kearah Sehun, tersenyum tipis. Mata Sehun terasa tak fokus beberapa saat. Pikirannya seperti hilang dan frustasi dalam waktu bersamaan.
Chanyeol mendengus kasar dan pergi melewati Sehun begitu saja, membanting pintu dengan kasar hingga Hyera dibuat bergidik olehnya.
Sehun, pria itu berjalan perlahan sambil matanya tak lepas memandangi Sungra yang lemah.
Hyera berjalan ke lain sisi dan menarik-narik kecil ujung bawah kemeja Nyonya Park, memberikan sinyal kepada mereka semua bahwa Sehun butuh waktu berdua saja dengan Sungra.
Semua mengangguk tanpa suara dan satu persatu keluar dari kamar rawat inap tersebut.
Sehun berdiri tepat di samping ranjang gadis itu. Diam tanpa satu pun kata keluar dari bibirnya.
Tangan pria itu bergeming di posisinya. Tak mampu menyentuh gadis itu, seolah tubuh rapuh itu bagai kaca yang bisa pecah kapan saja jika disentuh olehnya.
Sehun, dia tak memiliki kepercayaan diri.
Tidak setelah apa yang dia lakukan malam itu, malam gelap yang dia lewati bersama Yesoo.
Ekspresi datar tak pernah lepas dari wajahnya. Beberapa kali Sehun mengumpulkan kesadarannya dan terus mengisi oksigen dalam paru-paru.
Takut jika dia lupa cara bernafas, takut jika dia lupa untuk kembali, dan takut jika rasa bersalah terus membunuhnya perlahan-lahan.
Sehun membuang nafasnya sekali lagi sebelum dengan kaku berbalik pergi meninggalkan Sungra sendiri.
Oh Sehun.
Dia, tak bisa melakukan apapun.
*
Masih memainkan sedotan jusnya.
Bosan ditinggal kedua pasang orang tua Sehun dan Sungra, Hyera menguap beberapa kali.
Butuh kurang lebih satu jam untuk meyakinkan mereka bahwa Sungra akan baik-baik saja dan membuat mereka tenang untuk pulang ke rumah, mengambil alih peranan untuk menjaga Sungra.
Tapi, tidak harus bersama pria ini.
"Kenapa?"
Hyera menatap malas kearah Kai sebagai jawaban.
"Mencoba mengabaikanku?" ucap pria itu lagi.
"Apa maumu?"
Hyera menyerah. Kesal sendiri.
"Kenapa kau marah?"
"Aku?"
"Ya. Kau."
Hyera diam tak menjawab.
Bingung dan kesal dalam waktu bersamaan. Astaga, sebenarnya apa yang dikhawatirkan?
Entah kenapa Hyera menjadi defensif kepada Kai. Merasa ingin melindungi dirinya dan sebisa mungkin menjauhi pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sehun, I'm Pregnant
FanficBiasanya perbedaan akan saling melengkapi. Tapi, mereka terlalu sama dan harus menghadapi pernikahan ini. Apakah mereka akan sadar dan melihat cerminan diri masing-masing atau saling memecahkan satu sama lain?