"Park Sungra."
Suara berat Sehun memecah kesunyian di pelukan mereka berdua.
Sungra berusaha melepas pelukannya namun Yixing menolak. Melihat itu, Sehun kembali bersuara.
"Lepaskan dia."
Tulang-tulang Sungra terasa ngilu mendengar nada dingin yang dilontarkan Sehun pada Yixing.
Sungra bernafas lega usai Yixing melonggarkan pelukan mereka.
Layaknya film animasi, mereka berdua sama-sama mengeluarkan tatapan listrik mematikan.
Aura canggung sangat terasa di antara mereka bertiga.
Sungra memejamkan kedua mata sesaat. Rasa bingung bercampur malu menguasai dirinya saat ini.Yixing menghela nafas sebentar kemudian tersenyum mengejek ke arah Sehun.
"Baru pulang, Oh Sehun-sshi?"
"Ya," jawab Sehun tenang.
Sungra kira mereka akan beradu pukulan atau apa, tapi ternyata tidak terjadi.
Bukannya Sungra berharap diperebutkan oleh mereka, hanya saja dua pria itu memang sangat berkepala dingin.
Dan Sungra menyukainya.
Beberapa detik dalam kesunyian, Yixing kembali berujar, "Baiklah. Sampai bertemu kembali."
Senyuman dingin Yixing yang terakhir kali Sungra lihat sebelum pria itu pergi menaiki mobilnya.
Sungra memutar kepala menghadap Sehun yang tak memperlihatkan ekspresi apapun. Pria itu hanya diam lalu berbalik pergi meninggalkan Sungra sendiri.
Sungra menghela nafas pendek dan mengikuti Sehun menuju apartemen mereka.
Mereka saling diam saat di lift hingga sampai di dalam apartemen.
Sungra tak repot-repot menanyakan darimana pria itu pergi, ia memilih membuka kulkas dan meraih camilan kentang sebagai objek makanannya.
Beberapa menit kemudian, Sehun keluar dari kamar dengan setelan pakaian yang lebih santai. Pria itu duduk tepat di sebelah Sungra yang tengah menonton TV.
Hanya suara TV dan kunyahan mulut Sungra yang terdengar.
Sungra cukup kagum dengan kontrol luar biasa dari pria itu. Sehun bisa saja bertanya macam-macam, tapi dia tak menyinggung hal itu sama sekali.
Tak lama, Sehun membuka percakapan terlebih dahulu.
"Besok kita ke rumah eommonim."
Sungra menatap Sehun seolah bertanya, "Kenapa?"
Tahu dengan maksud wajah Sungra, Sehun menjawab, "Perayaan kecil sebelum berangkat ke Jepang."
"Mengapa aku harus ikut?" tanya Sungra.
"Kau tanggung jawabku, Sungra."
Sungra menurunkan pandangannya kemudian mengangguk setuju.
Hening beberapa saat.
"Kau nyaman tidur di sofa terus-menerus?" tanya Sungra hati-hati.
Sungra tahu Sehun tak akan tidur di kamar lain karena pria itu hanya bisa tidur di kamarnya atau lebih baik di sofa saja.
"Sofa lebih baik," jawabnya.
"Kau bisa tidur di kamarmu."
"Bagaimana denganmu?"
Terdapat jeda beberapa saat.
Dengan ragu, Sungra membalas, "Kita bisa tidur bersama."
Sehun menahan senyumnya. Bukan karena ia senang bisa tidur dengan gadis itu setelah sekian lama, hanya saja melihat ekspresi gadis itu yang terlihat malu-malu membuat Sehun geli sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sehun, I'm Pregnant
FanfictionBiasanya perbedaan akan saling melengkapi. Tapi, mereka terlalu sama dan harus menghadapi pernikahan ini. Apakah mereka akan sadar dan melihat cerminan diri masing-masing atau saling memecahkan satu sama lain?