Tubuh Sungra hampir melonjak kaget merasakan dekapan hangat Sehun melingkari tubuhnya.
Tinggi Sungra hanya sebatas dada pria itu, membuatnya mendengar dengan jelas detak jantung Sehun yang cepat nan teratur.
"Maafmu barusan, untuk apa?"
Suara halus Sungra menggelitik pendengaran Sehun.
"Membuatmu menunggu," jawab Sehun sambil membelai rambut gadis itu.
...
"Menunggu, dalam hal apa?"
"Kenapa kau banyak tanya 'huh?"
Sungra menahan senyum dalam pelukan mereka.
Rasa nyaman menjalar dalam tubuh Sehun kala mendekap erat gadis ini. Ada keinginan untuk terus melindunginya. Dan terus mengalirkan desiran aneh pada tiap sela rongga hati Sehun.
Sungra orang pertama yang memiliki kesempatan melihat sisi lain dirinya. Juga reaksi yang selalu ditimbulkan gadis itu selalu berbeda dari orang kebanyakan.
Membuat Sehun harus selalu menerka-nerka apa arti dan maksud yang diinginkan Sungra. Dia berbeda.
Sungra melepaskan pelukan mereka dan menatap Sehun dalam-dalam.
"Jangan lagi bersedih. Kau punya aku."
Darah Sehun mendesir. Kata-kata Sungra bagai mantra yang mampu membuatnya mengangguk pelan. Nada gadis itu terdengar memerintah namun Sehun tak merasa terganggu sama sekali.
Mereka sama-sama tipe yang suka mendominasi. Dan Sehun suka itu.
Sungra menggigit bibir bawah lalu menundukkan pandangan. Malu sendiri jika melihat Sehun terus-menerus. Keberaniannya menguap begitu saja tatkala mata mereka bertemu pandang.
Sehun setengah tertawa melihat wajah Sungra.
"Jadi, kenapa?"
"Kenapa apanya?" tanya Sehun dengan suara rendah.
"Kau memanggilku kemari."
"Oh, itu...."
Sehun bergumam tak jelas. Matanya beranjak kemana-mana mencari alasan yang tepat. Sungra menautkan kedua alisnya bingung.
Biasanya Sehun mengajak bertemu karena memiliki sesuatu untuk dikatakan, lebih tepatnya untuk sesuatu yang penting. Tapi sekarang pria itu justru gelagapan sendiri untuk mencari jawaban.
Seolah mengerti kebingungan Sehun, Sungra membalas, "Yasudah jangan dijawab."
Sehun berdehem kemudian tersenyum kecil. Satu tangannya terangkat membelai wajah halus Sungra.
"Aku bukan pria yang banyak bicara, jadi-"
"Aku tahu," sela Sungra dan memegang tangan Sehun yang membelai wajahnya.
Mereka saling menatap lama. Tersenyum bersamaan dan menikmati semilir angin sore itu.
~*~
Rintik-rintik air perlahan mulai membasahi bumi. Membuat setiap orang harus berlari panik kala guyuran hujan semakin menjadi.
Sehun tersenyum melihat Sungra yang tengah tertidur pulas. Sesekali Sehun melirik ke arah Sungra dan membelai rambut gadis itu lalu fokus menyetir kembali.
Akhir-akhir ini kota Seoul sering diguyur hujan membuat Sehun was-was jika membiarkan Sungra pergi sendiri. Terlebih gadis itu sedang hamil.
Sungra sensitif terhadap cuaca, itulah mengapa ia senang sekali memeluk Sehun di tiap kesempatan. Pengakuan Sungra saat di Sungai Han beberapa menit yang lalu cukup membuat hatinya tergelitik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sehun, I'm Pregnant
FanfictionBiasanya perbedaan akan saling melengkapi. Tapi, mereka terlalu sama dan harus menghadapi pernikahan ini. Apakah mereka akan sadar dan melihat cerminan diri masing-masing atau saling memecahkan satu sama lain?