Dimensi 23 (part 1)

488 43 2
                                    

Perjalanan berikutnya. Seperti anak kecil, menaiki seluncuran dengan kecepatan tinggi. Di dalam Ring yang sebelumnya berupa lorong datar, tapi kali ini berupa seluncuran.
Akan dibawa ke mana?
Jangan ke tempat aneh-aneh lagi deh!

Huh... Aku tiba di dalam sebuah gedung. Ini istana? Tapi istana yang kecil untuk tubuh seukuran ku. Mencoba untuk menelusuri setiap ruangannya. Tetap waspada setiap kali ada orang yang lewat. Menghilangkan jejak dengan bersembunyi di bawah meja ataupun di balik pintu.

Hal aneh kali ini adalah para penduduknya. Mungkin aku sedang berada di sebuah kompleks istana, karena dari tadi mereka lewat sambil membawa senjata tajam, dan pakaian mereka bermotif sama hanya warnanya yang berbeda. Jika ini sebuah kerajaan, tentu aku adalah penyusup. Sekalipun aku bersikap baik, pasti mereka merasa asing terhadap ku, karena pakaian yang jauh berbeda dan tubuh ku yang lebih tinggi dari mereka.

Sekedar informasi, mereka bukanlah manusia. Wujudnya tidak karuan, seperti binatang tapi tidak 100%. Bentuk tubuhnya juga berbeda-beda, ada yang berjalan tegak dengan dua kaki dan ada juga yang merangkak layaknya binatang pada umumnya. Wajah mereka terlihat sangar. Kebanyakan memiliki tanduk, taring, maupun keduanya. Kulit mereka ada yang bersisik, ya semacam reptil lah. Kebanyakan senjata berupa tombak dan panah.

Saat aku keluar dari kompleks tersebut, tidak jauh berbeda dengan dunia kita. Di sana masih terdapat beberapa pohon, struktur alami permukaannya berupa bebatuan. Suhunya lebih stabil dari tempat-tempat sebelumnya.

Tapi aku lengah! Dua dari mereka mendatangi ku. Ekspresi wajahnya masih datar. Sesaat kemudian mereka menyerang. Mengarahkan tombaknya yang sempat juga menggores kulit kaki ku.

Kesal dan gregetan!!Makhluk sekecil mereka menghakimi ku seenaknya saja!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kesal dan gregetan!!
Makhluk sekecil mereka menghakimi ku seenaknya saja!!

Padahal aku sudah menjelaskan bahwa aku tersesat karena masuk ke sebuah Ring. Tapi tak ada yang mau mendengar. Tak ada yang perduli. Tetap curiga, atau mereka tak mengerti bahasa ku? Mungkinkah? Perbedaan itu yang membuat kami salah paham. Ah bisa saja memang menganggap ku sebagai musuh.

Lalu ku lawan mereka dengan tangan kosong. Membela diri apapun yang terjadi. Menghajar salah satu dari keduanya. Dan tiba-tiba ada yang menusuk leher belakang ku. Rasanya seperti disuntik. Yap! Senjatanya tidak lebih besar ketimbang alat suntik. Jadi pelakunya juga berukuran kecil. Setelah itu ia langsung turun ke tanah. Aku tidak dapat melihat tanda-tanda serangan datang. Kehadiran mereka di sekitar ku juga sulit terdeteksi. Salah satu dari mereka bersiul seperti memanggil kawan-kawannya.

Aku menoleh ke arah yang sama dengan dia. Dan dari sanalah datang segerombolan yang lebih banyak. Wujudnya sama dengan yang menusuk ku tadi, berwarna hijau muda. Mereka berukuran lebih kecil dari dia yang bersiul. Tanpa pikir pajang aku langsung berlari sekencang-kencang yang aku bisa.

Tidak boleh berhenti!! Jika berhenti hanya karena kelelahan, bisa jadi ini hari terakhir. Cari tempat yang aman! Tempat yang cukup memuat tubuhku untuk bersembunyi. Tubuh mereka kecil, pasti lebih mudah mencari keberadaan ku. Akhirnya aku bersembunyi di antara meja-meja yang berserakan. Tak beraturan dan menyebar di sebuah ruangan.

Kondisi mulai hening...

~

Maaf kalau ada salah tulis. Jika kalian menemukan text ini selain di Wattpad, berarti text tersebut telah di copy paste tanpa izin.

PORTAL (true story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang