Dimensi 28

148 32 0
                                    

Malam hari di medan perang. Semua bangunan rusak dan bercak darah di mana-mana. Sunyi senyap tanpa kehidupan.

Mereka bersembunyi? Mereka mati? Tiba-tiba terdengar dering ponsel berbunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka bersembunyi? Mereka mati? Tiba-tiba terdengar dering ponsel berbunyi. Dari arah mana suara itu? Tidak ada orang di sini. Dengan sangat hati-hati ku masuki sebuah gedung menuju sumber suara, menuju perkiraan ku, meja resepsionis. Lampu di sini redup dan terkadang ada kilatan cahaya di beberapa lorong gedung. Ternyata benar, ada sesorang yang telah meninggalkan ponselnya. Ku jawab telepon itu. Biarkan dia yang berkata lebih dulu.

"Halo, apa ini kamu?"

"Siapa ini?"

"Dengar, ikuti perintahku. Sekarang juga berjalanlah ke luar. Jangan gegabah, anggap bahwa kau tidak tahu apa-apa."

"Maksudmu? Kau ini siapa??"

"Kalau kau mengikuti saran ku, aku jamin kau akan selamat sampai rumah."

Siapa orang ini? Dari suaranya dia adalah laki-laki. Tapi bagimana bisa dia tau dan mencoba membantuku. Apa ada CCTV? Mustahil! Gedung ini sudah separuhnya hancur. Listrik dipadamkan. Hanya beberapa gedung yang bertahan dengan cadangan listrik yang mereka punya.

"Halo! Halo! Kau masih di sana??"

"Ya. Aku masih di sini."

"Sudah ku bilang. Keluar dari sana!"

"Aku tidak akan memaafkan mu jika terjadi sesuatu di luar."

"Iya iya. Kau boleh menghukumku setelah ini!"

Sesuai intruksinya, aku berjalan seperti biasa menuju luar gedung. Kembali ke posisi awal.

"Kemudian berjalanlah lurus menuju sebelah kananmu. Tetap bersikap biasa!"

"Sudah ku lakukan."

"Baik. Begini peringatannya. Tetap bersikap dan berjalan tenang! Jangan bertindak yang mencurigakan!!"

"Apa aku di awasi?"

"Eh... Kau tau?"

"Sejak di dalam gedung."

"Kau tidak bisa melihatnya, tapi bisa merasakannya."

"Maksudmu?"

"Mereka memang ada di sana. Tapi untungnya kau tidak melihat mereka. Itulah alasannya aku menyuruhmu untuk berpura-pura tidak tahu."

"....." Jadi benar saja. Firasat tidak enak ini memang benar. Bukan sekedar bualan.

"Akan ku jelaskan. Di depan sana ada lahan luas dengan logo H yang terhubung dengan 4 jalan. Salah satunya yang kau lalui saat ini. Di setiap jalan terdapat masalah yang berbeda. Jalan mu ini termasuk yang mudah di atasi, yaitu hanya dengan mengabaikannya. Tapi ini merupakan salah satu ketakutanmu. Kalau kau terlanjur bermasalah dengan mereka, maka ini akan menjadi sedikit rumit. Lihat monumen jam itu, ada di depan sebelah kiri. Masih ada beberapa menit sebelum jam 4 pagi. Kesimpulannya adalah, kau harus menjaga emosi mu agar tetap tenang dan harus sudah sampai di lokasi H satu menit sebelum Ring muncul."

PORTAL (true story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang