Forget

244 59 6
                                    

*Schoolyard

Para siswa sudah berkumpul menyaksikan tontonan gratis di depan mereka. Beberapa di antaranya mengabadikan momen langka ini dalam ponsel untuk dipajang di mading.

Krystal menikmati ciuman manis sang pemuda. Beberapa saat kemudian,Jungkook melepaskan ciumannya dan menyentuhkan dahinya dengan dahi Krystal.

"Aku mencintaimu" katanya

"Aku juga, kook"

Para perempuan yang melihatnya berteriak histeris. Persis seperti fangirl yang melihat konser idolanya secara langsung. Mereka tidak menyangka Jungkook bisa bersikap semanis ini kecuali dengan Hana. Semua orang tahu Hana dan Jungkook bersahabat. Malah ada yang berpikir mereka pacaran. Tidak disangka ternyata Jungkook malah berpacaran dengan perempuan yang dikenal memiliki bad attitude seperti Krystal.

Kriiingg~~~

Bel masuk berbunyi. Murid-murid yang menonton adegan tadi meninggalkan halaman dan masuk kelas.

"Aku masuk dulu ya,sayang. Apa perlu ku antar kau ke kelasmu?" Tanya Jungkook.

"Tidak usah,Kookie. Masuklah . Aku bisa ke kelas sendiri kok." Jawab Krystal tersenyum.

Jungkook pun berlalu. Sebelum itu, ia meninggalkan sebuah kecupan manis di dahi kekasihnya.

Jungkook berjalan menuju bangkunya. Sepertinya ada yang janggal. Jungkook berusaha menerka apa yang salah,tapi ia tidak menemukan jawabannya. Alhasil,ia melupakan hal itu dan fokus untuk pelajaran saat ini.

*Toilet wanita

Hana masih sesenggukan. Ia meremas dada kirinya. Perih. Rasanya seperti ditusuk ratusan belati. Hana sudah menyukai Jungkook sejak masuk SMA. Tapi,ia takut menyatakan perasaannya. Takut Jungkook menjauhinya. Tapi,ketakutannya itu membawanya pada hal yang lebih buruk lagi. Jungkook berpacaran. Bukan dengannya,tapi dengan perempuan yang ia lihat sering keluar-masuk bar itu. Entah apa yang Jungkook suka dari Krystal. Hana tidak tahu.

Tiba-tiba,pintu kamar mandi terbuka. Hana gelagapan. Cepat-cepat ia menghapus cairan bening di pipinya.

"Oh,lihat siapa disini. Perempuan jelek yang dulunya sahabat pacarku." Katanya sambil tersenyum meremehkan. Hana benci melihat senyuman itu. Ingin rasanya ia mengoyak mulut Krystal dengan Pisau Damasus. Psycho? Biarkan saja.

"Excuse me? Sampai sekarang aku masih sahabat Jungkook." Hana memberanikan dirinya.

"Well,lalu kenapa aku tidak pernah melihatnya bersamamu lagi,hm? Dia sekarang selalu ada di sampingku. Kau tau? Kau sudah dilupakan. Hahaha." Krystal tertawa jahat. Like a devil.

Pernyataan yang dilontarkan perempuan di depannya ini membuat Hana semakin sakit hati. Terasa seperti ujung tombak memembus ulu hatinya. Krystal benar. Jungkook telah melupakannya. Biasanya jika Hana tidak ada di kursinya,Jungkook akan langsung mencarinya. Tapi,sudah hampir setengah jam disini,tidak ada telepon atau pesan berisi Jungkook yang menanyakan keberadaan Hana.

"Kenapa? Kau sudah sadar ia melupakanmu?Baguslah. Memang tidak seharusnya ia dekat-dekat dengan perempuan jelek dan miskin sepertimu." Krystal tertawa sebelum meraih gagang pintu kamar mandi dan keluar.

Hana ingin menangis lagi. Tapi ia sudah lelah. Mungkin sudah saatnya ia melupakan Jungkook dan memulai hidup baru tanpa lelaki hidung besar itu.

Ia membasuh mukanya dan mencoba tersenyum. Mengabaikan sisa luka di hatinya.

Ia berjalan di koridor sekolah dan bertemu pria berambut coklat. Siapa lagi kalau bukan Taehyung?

"Hana,kau membolos?" Tanya Taehyung.

Hana memukul lengan Taehyung pelan. "Ish,tentu saja tidak sunbae. Aku baru dari kamar mandi."

Taehyung tertawa kecil. "Oh,kalau begitu masuklah ke kelasmu ya,cantik. Aku ingin mengambil bola basket. Saat istirahat nanti,aku akan mengajakmu makan bersama, okay?" kata Taehyung diakhiri elusan lembut di kepala Hana.

Sebelum Hana menjawab, Taehyung sudah lebih dulu pergi. Hana melongo. Dadanya berdesir. Dulu saat ia menyukai Jungkook, ia juga merasakan hal seperti ini. Mungkinkah sekarang ia menyukai sunbaenya yang tampan itu?

Hana menggeleng dan masuk ke kelasnya. Di bangkunya,Jungkook sedang serius memerhatikan pelajaran.

Jungkook merasakan ada orang di sebelahnya.
"Hana? Kau darimana saja?

"Toilet"

"Ada apa denganmu? Kau baru saja menangis? Siapa yang kau tangisi?" Tanya Jungkook

Aku menangisi kebodohanku, kook. Kebodohanku yang terlalu lama memendam rasa ini. Kebodohanku yang membuatku tersiksa.

"Tidak." Jawab Hana singkat.

Biasanya Jungkook akan terus mengganggunya. Tapi sekarang Jungkook lebih memilih memerhatikan materi guru Park tentang teori tumbukan.

*Recess

Seperti janjinya,Taehyung menunggu Hana di depan kelasnya. Hal itu membuat Murid-murid perempuan seangkatan Hana histeris. Pasalnya, hanya Taehyung-lah murid kelas tiga yang berada di lantai khusus kelas dua.

Hana mencoba mencari tahu ada keributan apa di depan kelasnya. Ia harus berdesakan dengan lautan manusia untuk sampai disana.

Seseorang menarik tangannya. Ia pikir itu Jungkook yang akan mengajaknya ke kantin bersama. Tapi,ia salah. Orang itu Taehyung.

"Ayo,Hana-ku. Kita pergi." Kata Taehyung dengan ceria.

Hana membeku. Ia ingin melepas genggaman Taehyung, tapi sang pemuda sudah lebih dulu menarik tangan Hana bersamanya.

Murid-murid perempuan yang melihat itu berteriak kencang. Ada juga yang langsung bergosip.

"Apa Taehyung baru saja bilang Hana-ku? Mereka berpacaran? Kyaaaaa Oppakuuuu ⊙﹏⊙"

Jungkook yang baru saja keluar dari kelasnya mendengar perkataan perempuan itu.

Hana pacaran? Dengan Taehyung? Dalam hatinya

Entah kenapa Jungkook tidak rela mendengarnya. Ia membatalkan janjinya untuk makan dengan Krystal dan segera berlari ke kantin.

Somebody To You /j.j.kTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang