Aku tidak ingin kembali. Biarkan aku menjadi bagian dari mereka.
Taehyung langsung memanggil paranormal setelah itu. Ia tidak tahu kenapa dokter menyarankan untuk memanggil si pengusir hantu tersebut.
Berjam-jam mencari, akhirnya ia bertemu dengan Tuan Namjoon, paranormal yang sedang minum teh di warung dekat sekolah. Dengan sedikit paksaan, Tuan Namjoon akhirnya mau diajak Taehyung ke rumah sakit.
Dokter dan para suster langsung memberi jalan saat Tuan Namjoon dan Taehyung masuk. Pantas saja, dengan rambut gondrong kusut-masai, mata melotot dan merah, serta jubah hitam membuat dokter dan suster di sini bergidik ngeri. Beberapa pasien yang tadi dipapah juga mempercepat jalannya.
Hana membuka mata tepat saat Tuan Namjoon masuk ke ruangannya. Pandangan Hana yang menyeramkan membuat Taehyung hampir lari jika saja Tuan Namjoon tidak menahan tangannya dan menyuruhnya melawan rasa takut.
"Pergi!" itulah kata yang pertama diucapkannya setelah sadar.
"Aku tidak akan pergi sebelum gadis ini bangun. Di mana dia?!" Mata Tuan Namjoon melotot.
"Dia tidak ingin bangun lagi. Sudah, sana pergi!"
Bulu roma Taehyung berdiri. Ini bukan suara Hana. Suara gadisnya begitu manis. Sementara ini, terdengar serak. Seperti suara nenek-nenek.
"Siapa kau sebenarnya?" tanya Taehyung memberanikan diri.
Nenek di dalam tubuh Hana menyeringai.
"Aku tidak akan memberitahumu kalau lelaki tua ini terus memelototiku seperti itu," katanya.
Tuan Namjoon dan Taehyung berpandangan. Satu menit setelahnya, Tuan Namjoon memilih berbalik. Isyarat agar Taehyung bicara dengan nenek ini. Taehyung gemetar. Ia tak pernah dan tak mau sekalipun berbicara dengan hantu. Tapi, ini demi gadisnya.
Lampu ruangan Hana berangsur redup. Pintu dan jendela juga terkunci dengan sendirinya.
"Mendekatlah, anak muda." Nenek ini menyeringai.
Taehyung melangkahkan tungkainya perlahan sambil merapalkan doa dalam hati.
"Jadi, apa yang ingin kau tanyakan?"
"S—siapa kau sebenarnya? Kenapa kau memasuki t—tubuh Hana?" tanya Taehyung senormal mungkin, walaupun suaranya terdengar aneh.
Tawa jahat memenuhi ruangan. Perabotan bergerak dengan sendirinya. Tuan Namjoon mengeluarkan salib dari balik bajunya.
"Namaku Omegle. Penghuni bawah tanah. Saat seseorang jatuh menyentuh tanah, mereka akan bertemu diriku.
"Ada dua pilihan saat mereka sudah menemuiku, si penghuni bawah tanah. Memberikan tubuhnya kepadaku secara cuma-cuma, atau bertahan dengan aku yang tinggal di dalam tubuh mereka sampai mereka menyerah, dan berakhir mati …"
Taehyung terenyak. Omegle tertawa dengan jahat.
"Keluar dari tubuh Hana sekarang juga!" Napas Taehyung memburu.
"Tidak. Gadis ini sudah bilang bahwa ia menyerahkan seluruh tubuhnya padaku. Kau yang harus pergi sekarang, anak muda!" pandangan Omegle menggelap. Seiring dengan lampu ruangan yang makin hilang cahayanya.
Saat itulah Tuan Namjoon mengarahkan salibnya ke arah Omegle. Omegle meraung. Teriakannya seperti kaki meja yang bergesekan dengan lantai. Menyeramkan. Taehyung menutup kedua telinganya dan matanya rapat-rapat.
Ia sempat mengintip sesaat. Dilihatnya wajah Hana yang putih bersih berubah hitam, keriput, dengan mulut terbuka lebar, nenek di dalam tubuh Hana mencakar wajahnya sendiri. Raungan itu berhenti setelah tiga menit. Meninggalkan beberapa bekas cakaran di wajah Hana yang masih tertidur. Seakan tak menyadari dirinya telah dimasuki arwah jahat.
Lampu ruangan kembali terang. Taehyung langsung mendekati Hana.
"Hana! Hana! Bangun, Sayang," kata Taehyung sambil mengguncang pelang bahu Hana.
Tuan Namjoon mendekati Taehyung, menepuk pundaknya, lalu memegang dahi Hana.
"Panas," kata Tuan Namjoon sambil melepas karbon dioksida dari paru-parunya.
Entah apa yang dilakukan Tuan Namjoon terhadap Hana. Paranormal itu hanya diam sambil menutup mata. Beberapa menit dalam keadaan ini, Tuan Namjoon mengangkat tangannya dari dahi Hana.
"Dia bilang sesuatu padaku." Tuan Namjoon kembali melepas karbon dioksida ke udara.
"Apa itu, Tuan?" tanya Taehyung dengan mata melotot. Jadi tadi, paranormal ini berkomunikasi dengan Hana?
Keren, pikirnya. Tapi, ini bukan waktu yang tepat untuk memuji kehebatan seorang pengusir hantu. Ini adalah waktu di mana ia butuh jawaban atas pertanyaannya tadi siang. Tentang Hana yang tiba-tiba naik ke atap, jatuh dengan sendirinya, sampai Jungkook yang bisa dengan cepat menangkap Hana.
Padahal, Taehyung tahu sendiri. Ia tidak melihat Jungkook di halaman sekolah. Ia dengan jelas melihat dari kaca jendela kelas, Jungkook ada di dalam kelas itu. Sedang menulis sesuatu di dalam bukunya dengan sudut bibir yang tertarik ke atas.
"Hana bilang, ia tidak ingin kembali lagi. Ia ingin menjadi bagian dari mereka."
Dan itu bukan jawaban yang ingin Taehyung dengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Somebody To You /j.j.k
Novela JuvenilPernahkah kalian mengalami friendzone? Sakit,bukan? Ya,hal itu juga dirasakan Hana saat ini. Ia terjebak friedzone dengan Jungkook,sahabatnya sejak mereka masih suka bermain hujan. Sejak perasaan lebih dari sekadar kagum itu muncul pada diri Hana...