3) What a boring life

11.6K 1K 39
                                    

'What a boring life.'



Author POV

'Jika tiba saatnya aku harus melepaskan, kurasa aku bisa melakukannya tanpa ragu. Karena apa? Karena aku sudah tahu semua alasannya.'

Gelisah.

Hampa.

Bingung.

Mungkin itu yang dirasakan oleh Eunha sekarang, walaupun memang gadis itu tidak melihat langsung Jungkook berusaha mengkhianatinya tapi Yein seakan membuktikan semua, semua yang dia pikir Jungkook memang melakukannya.

Beruntung hari ini dia bebas dari segala macam kelas, ini kesempatan emas. Kepalanya sudah penuh oleh hal yang sebenarnya bisa dibilang tak masuk akal. Maksudnya, lebih baik memikirkan tentang apa yang akan ditugaskan oleh dosen paling killer di kampusnya nanti, atau memikirkan bagaimana nanti jadinya jika dia masuk ke kelompok Dajin, si gadis paling cuek dikampus? Oh, setidaknya itu lebih penting ketimbang harus memikirkan tentang Jungkook?

Kondisinya memang belum membaik, energi tubuhnya bahkan baru terisi setengah dari seluruh bagian tubuh. Dia masih sakit. Ini juga bukan kehendaknya. Salahkan Ibunya yang tidak berbaris dibarisan paling depan saat akan menerima sistem imun kualitas sempurna, alhasil dia hanya mendapatkan sistem imun kualitas terendah dan itu sangat menyebalkan baginya.

"Hah..."

Terdengar helaan nafas berat ketika ia merasa lelah dengan semuanya. Demi tuhan, dia hanya ingin hubungannya bersama Jungkook berjalan lancar tanpa hambatan sedikitpun. Ia bahkan mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjaga hubungan ini agar selalu 'aman' tapi akhirnya ia sadar bahwa menjaga saja tidak cukup.


"Lalu aku harus bagaimana lagi?" keluhnya kemudian.

Angin sepoi merambah menjadi satu menyentuh kulit mulusnya, gadis itu memejamkan mata sembari meresapi suasana, melepaskan penat dengan duduk di balkon apartemen adalah ide yang cukup bagus, semilir angin dan udara segar membuai membuatnya merasa rileks untuk sementara. Biarlah pikiran gila itu ikut terbang bersama angin ringan yang tengah ia rasakan, pikirnya.

'Kurasa kedepan nati kau harus banyak bersabar dalam menghadapinya.'

Matanya terbuka menyadari otaknya mengingat potongan kalimat dari seseorang yang sangat ia kenal. "Yuna benar, dan aku tengah merasakannya sekarang," ia tersenyum pedih di atas hubungan yang sedang mereka jalani.

Baru enam bulan terhitung, dan setiap bulannya Jungkook selalu melupakan atau bahkan tidak mempedulikan perkembangan yang mereka alami. Semua seperti sepihak, benar. Seperti hanya Eunha yang merasakannya waktu demi waktu. Untuk informasi, mereka bisa bersama bukan karena sejak awal saling mencintai. Ini sedikit rumit, atau mungkin tidak? Terserah.

Eunha memang menyukai Jungkook selama bertahun-tahun tapi Jungkook layaknya sebuah bintang yang susah digapai, semua gadis menggilainya, semua orang menyukainya. Dan pada akhirnya Eunha hanya bisa menahan perasaan yang ia miliki. Sampai waktu itu tiba, dengan segenap keberanian ia memutuskan untuk mengungkap semuanya.

Dan bbam!

Jungkook sempat membencinya terlebih dulu, karena apa? Karena menurutnya kelakuan Eunha seperti anak kecil. Walau otaknya cerdas— terbukti bahwa ia adalah salah satu murid akselerasi, tapi Jungkook tetap menganggapnya seperti anak kecil. Jungkook bahkan mengatakan dengan jelas bahwa ia benci semua yang ada pada diri Eunha. Semuanya berjalan sama hingga entah kenapa mereka bisa bersama seperti sekarang. Pernah dengar drama dengan judul naughty kiss? Atau itazura na kiss? Yah, kurang lebih seperti itulah perjuangan Eunha. Berat dan panjang.

Bunny Couple [Eunkook] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang