44) Mine

3.2K 324 19
                                    

Ps; project baru keluar,  judulnya SHADOW, PLIS SUPPORT!!!



***




'She's mine!'




Author POV




Menyebalkan jika berbicara tentang Kim Taehyung. Jungkook sibuk, begitu juga dengan yang lainnya. Lelaki itu bahkan menghilang tanpa pesan apapun. Eunha hanya menginginkan seseorang yang bisa mengajaknya bersenang-senang. Jika ditanyakan sebenarnya intensitas kesibukkan mereka sama, tak ada yang melebih-lebihkan ataupun sebaliknya. Eunha cukup tahu diri mengingat Jungkook adalah lelaki yang mengutamakan perihal pendidikan disamping sesuatu berbau asmara. Jungkook akan menjelma menjadi sosok dingin sebagaimana yang ia kenal sejak pertama kali jika sudah begini. Itu cukup membuatnya frustasi, kenapa? Karena Eunha harus mati-matian menahan diri agar predikat gadis manja, merepotkan, menyebalkan atau semacamnya tidak kembali melekat dan kejadian sebelumnya akan kembali terulang.

No way.

Begini, sebenarnya Taehyung bukan tipikal yang suka mengabaikan panggilan. Bagaimana dia bisa tahu? Karena selama mengenal Taehyung, lelaki itu tidak pernah mengabaikan satupun pesan darinya meskipun katakanlah berisi hal 'tidak berguna'. Tapi akhir-akhir ini berbeda, terhitung dua minggu—mungkin, Eunha tidak bisa menghubungi Taehyung seperti biasa. Hah, ini cobaan dan dia harus bisa melewatinya. Begitu pikir Eunha.

"Apalagi ini? Disaat aku benar-benar membutuhkan seseorang, aku harus terjebak dengan makhluk menyebalkan di sini," sontak setelahnya Eunha langsung menaruh pandangan tajam untuk lelaki disampingnya.

Jimin—lelaki itu, memang sedang memilah beberapa barang, tapi suara Eunha mengharuskannya untuk menoleh sebentar. "Kau lebih menyebalkan. Silahkan berkaca kalau tidak percaya, Nona Jung." benar, Jimin sedikit geram atas perkataan Eunha barusan.

Tak merespon banyak, Eunha hanya mengurucutkan bibirnya pertanda sebal kemudian menjawab, "dari mana kau belajar menjadi pembohong, Park Jimin? Kau berdalih padaku akan membelikan makanan yang enak, tapi apa?! Ucapanmu tidak sesuai!"

Menghela nafas sejanak, Jimin sejenak berkacak pinggang usai menghentikan aktifitasnya. "Hey, aku tidak pernah berbohong. Aku akan membelikanmu makanan, tapi setelah aku mendapatkan hadiah untuk Yuna."

Eunha kembali berdecih, menatap Jimin dengan pandangan garang yang sayangnya tak berdampak apapun. "Dan itu kapan? Kau tahu, sudah berapa toko yang kita kunjungi? Berapa jam waktuku habis terbuang? Sebenarnya kau ingin mencari baju untuk Yuna atau dirimu, Park Jimin?!"

Ini toko kelima, dan mereka sudah berkeliling hampir tiga jam tanpa istirahat barang semenitpun. Jimin meminta bantuan untuk memilihkan hadiah yang akan ia berikan pada Yuna karena gadis itu tengah berulang tahun. Eunha tidak akan menjadi kesal seperti ini kalau saja Jimin berkata jujur sejak awal, bukan malah membohonginya dengan tak-tik mengajak makan. Eunha jadi ingin tahu alasan sebenarnya Yuna memilih Jimin sebagai kekasih itu apa? Bagaimana bisa gadis itu memilih lelaki menyebalkan dihadapannya ini.

See?

Dia bahkan tidak mempedulikan Eunha yang sudah menghentakkan kaki saking kesalnya. Jimin juga tak mempermasalahkan tatapan pengunjung lain, atau mereka yang beranggapan jika Jimin adalah kekasih terburuk yang pernah ada. Biar saja, dia tidak peduli. Kenapa? Karena kekasihnya adalah Yuna bukan Eunha.

Heol!

"Itu hanya trik, Eunha sayang. Kau pasti tidak akan mau jika aku tidak berbohong seperti itu," kata Jimin yang kembali fokus pada kegiatannya.

Bunny Couple [Eunkook] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang