43) Mad Bunny

3K 320 27
                                    

'I'll just learn to love everything about you.'





Author POV





Pribadinya memang tidak sempurna, dia cukup sadar dan mencoba untuk tidak membanggakan diri guna menutupi segala macam bentuk kekurangan. Orang lain bilang, menonjolkan sisi kelebihan mungkin salah satu cara terbaik untuk menutupi kekurangan yang kita miliki. Well, setidaknya itu benar. Pribadi yang ceria bisa membuat orang lain ikut merasakan aura positif baik disengaja ataupun tidak, begitu pula sebaliknya. Disini, dia tentu tahu setiap orang pasti memiliki sisi baik dan buruk yang telah ikut sejak mereka lahir. Mugkin dia bukan pribadi yang baik, ceria tapi cengeng, bisanya menyusahkan orang lain, bahkan terlampau banyak ketakutan yang dimiliki. Tapi percayalah, dia sudah mencoba. Apapun usahanya, yang jelas dia sudah melakukannya.

Tak masalah jika itu menyangkut singgungan tentang sifat pribadi— maksudnya tak masalah jika seseorang harus memandangnya remeh lewat sikapnya yang terlalu manja, menyebalkan, merepotkan atau semacamnya. Itu masih bisa dikendalikan, hanya saja jangan sampai hal-hal berbau fisik mampir ke indera pendengarannya. Eunha tidak tahu bagian mana yang Jungkook anggap sebagai candaan. Yang dia tahu, saat itu dia merasa kesal, pulang dari apartemen lelaki itu, memutuskan hubungan dan berakhir menginap dirimah Yuna karena ocehan semacam ini;

"Aku tidak mau makan kalau kau tidak memperbolehkanku untuk membantu." baiklah, sikap keras kepala Eunha mulai muncul dan Jungkook harus segera mengatasinya jika ingin pekerjaannya cepat selesai.

"Baiklah, kau hanya perlu membawakan bahan yang kuminta." untungnya Eunha setuju dan Jungkook bisa bernafas lega.

Semuanya masih berjalan baik-baik saja. Mereka terlihat sangat akur dan serasi jika dilihat lebih detail, tak ada Eunha yang cerewet dan tak ada Jungkook yang menyebalkan. Mereka saling membantu, seolah mirip dengan gambaran masa depan. Eunha masih dengan senang hati membantu Jungkook untuk mengambil beberapa bahan hingga pertanyaan itu menjadi awal dari semuanya.

"Bisa ambilkan piringnya? Aku letakkan itu di atas lemari sebelah kanan, kau bisa?"

Sejenak gadis itu menoleh, matanya tertuju pada lemari yang Jungkook maksud sebelum akhirnya menjawab dengan singkat, "hm."

Sementara Jungkook fokus pada masakan yang akan disajikan, Eunha mulai melangkah perlahan sembari mendongak keatas menatap letak piring yang akan ia ambil. Gadis itu tak habis pikir bagaimana bisa Jungkook meletakkan barang itu diatas sana? Dan lagi, otaknya sedang bermasalah? Menyuruh Eunha mengingat postur tubuh gadis itu yang minim.

Dia masih ditempatnya, menatap lesu kearah lemari diatasnya. "Kau yakin menaruhnya di sana?" tidak, Eunha tidak sedang bertindak bodoh dengan mencoba bertanya seperti anak kecil yang polos.

"Tentu saja, sayang." alih-alih merasakan suasana menjadi romantis berkat panggilan Jungkook, Eunha malah mengumpat pelan, mengutuk sikap lama lelaki itu yang selalu sulit untuk peka pada keadaan.

"Baiklah," maka selanjutnya, mau tidak mau Eunha mengerahkan seluruh tenaganya. Jika itu terasa sulit, kenapa tidak menggunakan kursi kemudian menaikinya maka masalah akan selesai bukan? Tidak, Jung Eunha tidak menginginkan harga dirinya jatuh begitu saja, takkan pernah.

Lelaki itu masih fokus pada kegiatannya sementara Eunha tengah kesusahan meskipun ia sudah menjitjitkan kakinya sebisa mungkin, berharap tubuhnya menjadi lebih tinggi hingga mampu mencapai target namun nihil.

"Aish! Jeon Jungkook, kau menyebalkan!" umpatnya dengan suara kecil.

Hingga berkali-kali ia mencoba namun hasilnya tetap saja nihil, Eunha menghela nafas berat kemudian menyerah. "Ambil saja sendiri, dasar!" ucapnya dengan lantang.

Bunny Couple [Eunkook] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang