10) Secret (Admirer) [1/2]

7K 690 28
                                    

'Pertahananku telah terpasang, maaf jika sekarang aku mulai menyimpan rahasia. Kau juga boleh melakukan hal yang sama seperti yang kulakukan.'


Author POV


Bertanya bagaimana keadaan hubungan Jungkook dan Eunha?

Tenang saja, sampai saat ini semuanya aman dan baik-baik saja. Keadaan berangsur membaik, beberapa minggu yang lalu Yein memang sampat berulah namun tentu tak bertahan lama. Jimin dan Yuna mengambil tindakan sebagaimana mestinya, menyebarkan rekaman tentang Jung Yein yang mengemis perhatian pada Jungkook dengan ancaman akan melakukan apapun yang bisa ia lakukan pada Eunha. Semuanya nampak jelas pada rekaman itu. Jung Yein tamat, bahkan Ayahnya selaku pemilik yayasan sampai memindahkannya ke universitas lain. Beliau bahkan mengaku sangat merasa kecewa memiliki anak berkelakuan rendah sepertinya.

Jangan lupakan anak buah Yein yang sudah berbuat semena-mena pada Eunha. Apa yang mereka terima? Tak ada. Ajaib bukan? Mereka patut bersyukur dan berterimakasih pada Eunha, berkat ialah mereka tak mendapat hukuman apapun. Eunha menganggap semuanya seakan tidak terjadi apa-apa. Gadis itu memiliki niatan yang baik, ingin menyelesaikan masalah tanpa bertele-tele dan langsung melupakannya, selesai.

Jung Eunha memang terlalu simple.

***

Hingga hari ini, terhitung sudah tiga hari Eunha mendapatkan sebuah note misterius berwarna biru-salah satu warna kesukaannya, dengan ucapan-ucapan manis didalamnya. Siapa yang tidak suka dengan hal-hal semacam itu? Ayolah, Eunha juga seorang gadis biasa yang menyukai sesuatu berbau romantis. Tapi pertanyaannya sekarang, siapa yang telah mengirimkan note misterius itu? Eunha akan merasa sangat senang jika orang itu menyertakan namanya disana. Dengan begitu mungkin mereka bisa saling mengenal dan menjadi lebih dekat.

Apa dia bodoh?

Bagaimana mungkin seorang 'penggemar rahasia' menyertakan namanya pada note yang dia kirim? Dan lagi, tentu saja orang itu menginginkan status yang lebih. Okay, satu fakta untuk hari ini dan mungkin akan menjadi catatan kecil di buku harian Eunha.

'The secret admirer comes again.'

Eunha merasa sedikit aneh. Entahlah, sebagian dari dirinya memang merasa senang mengingat ada orang lain-tanpa identitas pasti, yang ternyata memperhatikannya. Namun sebagian dari dirinya juga merasa khawatir, khawatir atas tindakan yang akan ia ambil nantinya.

'Apa sebaiknya kuceritakan pada Jungkook? '

Ia masih berpikir didepan loker miliknya, tentu dengan menggenggam sebuah note. Bagiamanapun juga, ia tidak ingin mengambil tindakan yang akan membuat suasana memburuk nantinya. Sejurus kemudian kepala gadis itu menggeleng, menandakan kalau idenya tidak begitu baik. Lalu bagaimana dengan bercerita pada Yuna? Tentu saja sudah. Saat pertama kali mendapat note itu Eunha langsung menceritakannya pada Yuna. Yuna bilang jangan langsung memberitahu Jungkook, ia menyuruh Eunha untuk sengaja membiarkan orang itu dan mengamati apakah benar itu penggemar rahasianya atau hanya orang iseng saja.

[Cuaca tidak begitu panas, tidak biasanya kau mengikat rambutmu. Tapi tak apa, kau tetap terlihat sempurna.]

"Apa dia selalu berada didekatku?" tanya Eunha sembari terus memandangi kertas note ditangannya.

Brakkk!

"Setidaknya tunjukkan sedikit ekspresi terkejutmu. Dasar! usahaku terbuang sia-sia," sungut Yuna.

Eunha bergeming menatap Yuna tanpa suara sedikitpun. Yuna sengaja datang tiba-tiba sambil menggebrak pintu loker disebelah Eunha. Tujuannya apalagi kalau bukan untuk mengejutkan gadis itu? Yuna merasa tidak senang melihat Eunha hanya menampilkan wajah polos seperti bertanya 'apa ada yang salah?' lewat matanya. Salah sendiri kenapa datang disaat Eunha sedang sangat fokus? Tanggung saja akibatnya.

"Baiklah, lupakan saja. Bagaimana? Apa orang itu mengirim note lagi? Kali ini tulisannya apa?" tanya Yuna bertubi-tubi, dia terlihat sangat antusias dan penasaran seperti apa sosok penggemar rahasia Eunha.

"Ini, baca saja," balas Eunha sambil menunjukkan note biru itu pada Yuna yang langsung disambut otomatis.

"Aku iri, bagaimana bisa kata-katanya begitu manis?" Yuna sedikit merengut dan menunjukkan wajah sedih.

Tak dapat dipungkiri dia memang merasa iri, maksudnya dia bukan ingin mengemis perhatian pada semua orang. Jimin bahkan telah memberikan dia perhatian lebih tiap hari. Tapi tentu saja, perhatian dari seorang penggemar itu memiliki sensasi tersendiri.

"Kenapa harus iri? Apa Jimin mulai mengabaikanmu?"

Yuna menggeleng membantah persepsi yang keluar dari mulut sahabatnya itu. "Tentu saja tidak, aku bahkan sudah tidak bisa menampung segala bentuk perhatiannya padaku, perhatian seorang penggemar itu beda. Pokoknya aku iri denganmu. Kau pasti senang."

Eunha berani bersumpah, jika Jimin mendengar ucapan sang kekasih barusan, keselamatan Yuna yang akan menjadi taruhannya. Berpikir kalau Yuna tidak pernah mendapat note seperti yang Eunha alami? Itu salah. Nasib penggemar rahasia Yuna tentu sangat tidak bagus, dia tertangkap basah sewaktu akan meletakkan note itu di loker Yuna oleh Jimin, lelaki bermata sipit itu juga mengancam akan melakukan apapun jika dia tidak berhenti jadi penggemar Yuna. Kasihan bukan?

"Lupakan, memberimu note seperti ini? Itu namanya bunuh diri dan mencari masalah dengan Park Jimin," ledek Eunha dengan menunjukkan muka jenakanya.

"Aku lupa dengan bocah satu itu."

Yuna tidak membenci Jimin karena terlalu protective padanya, karena jujur saja dia suka saat-saat dimana Jimin melarangnya melakukan ini dan itu, menurutnya Jimin akan terlihat menggemaskan ketika sedang marah atau tersungut emosi. Pintu loker Eunha tertutup, kedua gadis itu memilih untuk berbincang sebentar sebelum menuju gerbang.

"Mau tau sesuatu? Aku tahu kau akan berpikir kalau aku sudah gila. Tapi hatiku sendiri yang menginginkannya, mau dengar?"

Awalnya Yuna sempat merasa bingung dengan apa yang baru saja Eunha katakan, otaknya seakan merespon dengan sangat lambat untuk setiap katanya. Tapi pada akhirnya, ia hanya mengangguk mengikuti insting asalnya saja.

"Ini mungkin terdengar sangat gila, tapi aku berharap kalau yang mengirim note ini adalah," Eunha sengaja menggantungkan kalimatnya membuat Yuna harus ekstra bersabar menunggu kalimat lanjutan darinya.

"Dari siapa? Jangan buat aku penasaran. Cepat katakan sekarang."

"Kuharap pengirimnya adalah Kim Mingyu."

"Hah?! Kim Mingyu?!"

Eunha bahkan tidak menahan mulut Yuna untuk sekedar meredam jeritan dahsyat gadis bermarha Choi itu. Dirinya hanya bisa tersipu malu karena telah mengatakan yang sejujurnya pada sang sahabat. Tanpa menjawab apapun, Eunha hanya mengangguk pelan mengiyakan jeritan Yuna barusan.

"Tapi kenapa? Kau masih ingatkan? Kau itu kekasih Jungkook."

"Aku tahu."

"Lalu?"

"Aku menyukainya."

"Apa?!"


See you next chapter ✌✌✌




Gantung? Sengaja *bleeeh* 😂

A/N --> Mingyu coming as ..... *???* 😂😂 Please forgive me, don't hate him. I'm just fall for him easily 😒. His charisma just like asdfghjkl *Lol*

Bunny Couple [Eunkook] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang