39) A planing

3K 335 6
                                    

'Kalau saja ini bukan bagian dari rencana!'




Author POV





Sudah sewajarnya gambaran mengenai seorang wanita lebih kearah lembut. Berhubungan dengan sikap dan sifat,mereka pasti lebih mengedepankan perasaan. Meski berkata tidak tetapi tetap saja semua kembali lagi ke awal. Menjadi lemah tentu bukan salah satu keinginan mereka, segelintir orang sering kali menyalah artikan saja. Mereka lembut tapi bukan berarti lemah, mereka juga bisa melindungi apa yang menjadi hak mereka. Mereka bisa jadi kuat dalam keadaan tertentu, keadaan dimana sebuah perasaan ingin melindungi itu muncul.

Mungkin sekilas, dia memang terlihat mungil, kecil, lemah atau apalah itu. Tapi sungguh, Jung Eunha sangat tidak menyukai ketika seseorang atau lebih mengecap dirinya sebagai wanita atau gadis lemah. Jangan pernah sekali-kali berkata seperti itu di depannya. Eunha lebih memilih dirinya sendiri yang mengecap pribadinya lemah ketimbang orang lain. Untuk sekarang, nampaknya dia ingin melakukan sesuatu. Sesuatu yang diharap bisa menyelesaikan masalah baru yang timbul di tengah-tengah hubungan mereka. Tentu saja, siapa yang ingin hubungannya tidak berjalan lancar?

"Jadi, Jieun pernah menyelamatkan Jungkook dari sebuah kecelakaan?" yang ditanya hanya bisa mengangguk, hal biasa jika Eunha memperbincangkan masalah seputar hubungan pada Yuna dan Jimin. Tak jarang bahkan hal sepele sekalipun, tapi anehnya mereka tidak pernah bosan untuk mendengarkan.

"Tapi kenapa dia bisa seposesif itu pada Jungkook? Bukankah Jungkook sudah menolaknya?"

"Kau ingat ketika aku bilang Jieun terlalu terobsesi pada Jungkook? Menurutmu, wanita semacam itu akan langsung pergi setelah ditolak aqtu kali?"

Eunha menggeleng lesu, benar juga apa yang Jimin katakan barusan. Jangan lupakan bagaimana licik dan gigihnya seorang Lee Jieun berserta sang adik. Hanya dengan melihat skenarionya saja Eunha dapat menangkap kalau Jieun tak menginginkan Jungkook mejadi milik siapapun. Eunha beranggapan, meski Jieun sendiri tidak bisa mendapatkan maka tak masalah jika harus adiknya yang mendapatkan Jungkook, yang terpenting selama Jungkook tidak jatuh ketangan wanita asing.

"Lalu bagaimana denganmu? Akhir-akhir ini kau sering menerima panggilan dari Jira bukan?" tanya Yuna kemudian.

"Yah, seperti itulah," ucap Eunha lesu.

"Apa saja yang dia katakan?"

"Um, kau tahu bagaimana kalimat ancaman? Kurang lebih seperti itu."

"Keterlaluan!"

Benar, satu minggu terakhir ini Eunha sering kali mendapati panggilan dari Jira. Alasannya? Apalagi kalau bukan menyuruh Eunha untuk menjauhi Jungkook? Tingkah wanita licik itu makin menjadi setelah pertemuan waktu itu, jika sebelumnya Jira bertingkah manis dan lugu layaknya wanita baik-baik tapi tidak lagi untuk sekarang. Wanita itu sudah terang-terangan menyampaikan rasa tidak sukanya pada Eunha.

Tak jarang ia juga mendapatkan perlakuan semena-mena. Seperti hari itu, Eunha harus rela mendapati coat kesayangannya ditumpahi jus jeruk oleh Jira secara sengaja. Dan lagi, Jira sering mencegat kaki Eunha ketika hendak berjalan dan berakhir terjatuh dilantai. Tiap bertemu atau berpapasan, Jira juga sengaja menyenggol bahu Eunha dengan keras. Tapi tentu saja semua itu ia rahasikan dari Jungkook. Hanya Jimin dan Yuna yang tahu, karena memang ini termasuk kedalam rencana. Secepat mungkin, Lee Jira ataupun Lee Jieun harus enyah dari hubungannya.

"Berapa lama lagi aku harus bertahan? Kalau saja ini tidak termasuk dalam rencana, muka wanita itu mungkin sudah kuhabisi."

Yuna paham bagaimana perasaan Eunha sekarang. Bayangkan saja, setiap pulang dari kelas Eunha pasti mengeluh padanya perihal kejahatan seorang Lee Jira. Jika Eunha terluka maka Yunalah akan menjadi orang pertama yang ada disamping gadis itu. Tak jarang Eunha merengek kesakitan karena lebam yang ia dapat di lututnya. Tapi mau bagaimana lagi?

Bunny Couple [Eunkook] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang