PROLOG

2.2K 70 0
                                    

- Hera -

Haiiishhh...!!
Usiaku belum terlalu tua untuk dipaksa menikah. Tapi Ayah sepertinya tidak puas hanya dengan memaksa Kak Isaac menikah.
Ayah malah menjodohkanku dengan pria yang paling kubenci seumur hidup. Huwaa... mimpi apa akuuu!!!
Harus kuakui, Noah memiliki visual paling memukau yang pernah ada. Ia bahkan memiliki sikap yang membuatku terpesona meski sudah berkali-kali aku melihatnya.
Tapi sialnya pria ini adalah mantan pacarku di masa kuliah. And I swear to God, I will never turn back again!!!

- Noah -

Aku selalu geli setiap kali melihat sikap Hera padaku. Ia kadang tersipu malu dan salah tingkah dihadapanku namun dilain kesempatan bersikap acuh tak acuh.
Oke... kuaiku aku memang sampah di masa lalu. Memilihnya kemudian melepaskannya. Itu kesalahanku.
Tapi Hera Kynatha.... aku pasti akan merebut kepercayaanmu kembali.
And I will marry you!!

* * *


Mari kita berhenti sejenak dengan segala kisah dan keruwetan hidup Isaac, Karenina, dan Irenē. Malam ini aku akan mengajakmu mengenal sepasang anak cucu adam bernama Hera Kynatha binti Abdul Aziz dan Noah Abimara Danendra.

Gadis itu bangun dari tidurnya, tepat pukul lima dini hari. Dua orang pelayan sudah berdiri dengan sigap disisi tempat tidurnya, menyediakan air cuci muka di dalam sebuah mangkuk berukuran sedang berwarna keemasan, dan sebuah handuk kering dari bahan yang lembut disisi yang lainnya.

"Selamat pagi, Putri." Sapa mereka serentak begitu Hera membuka mata. Ia tidak terkejut, hal seperti ini sudah dua puluh enam tahun dijalaninya. Setiap hari.

"Kalian keluarlah, aku ingin mandi sendiri hari ini." Jawab Hera seraya melangkah keluar dari dalam selimut tebal nan hangatnya.

Kedua pelayan itu menurutinya, mereka melangkah keluar kamar Hera dengan penuh kehati-hatian dan rasa hormat yang tinggi.

Hera berjalan menuju kamar mandinya, melepaskan seluruh pakaiannya dan langsung berendam di air hangat yang telah disediakan. Kepalanya terasa sakit luar biasa, semalam ada perbincangan serius mengenai pernikahannya, dan hal itu sudah menyita perhatiannya lebih dari yang ia harapkan.

Bagaimana tidak? Ayahnya menyebut sebuah nama yang paling dihindarinya seumur hidup.

Si brengsek itu, sudah pernah hadir dalam hidupnya dan memporak-porandakan hatinya dua tahun lalu. Membawa ia kembali ke kehidupannya sekarang sama artinya dengan membunuh ia perlahan.

"Hah!!!" Hera memukul pelan permukaan air dihadapannya. "Apa yang salah sih sama Ayah sampai harus milih Noah segala? Nggak ada cowok lain apa di dunia ini???" Rungut Hera kemudian.

Ia masih mengingat jelas pembicaraan Ayahnya semalam. Noah Abimara Danendra, anak dari Deva Abimana Danendra. Seorang bangsawan terpandang sekaligus tokoh politik terkemuka di tanah air. Ia tidak melihat satu keistimewaan apapun pada pria itu sehingga Ayahnya berniat menjodohkannya dengan Noah.

Selama ini, Noah terkenal sebagai kaum aristokrat yang senang berpesta pora, hidup dikelilingi wanita cantik, dan melakukan segala hal yang tidak pantas dilakukan seorang bangsawan. Ayahnya pasti sudah gila saat ia memutuskan bahwa Noah adalah pilhan tepat baginya.

Kalau Ayahnya mengatakan ini dua tahun yang lalu, tentu Hera tidak akan menolaknya seperti saat ini. Dua tahun yang lalu ia dan Noah masih bersama, merajut kisah cinta paling semu yang bisa Hera harapkan.

Ya, semu. Karena Noah selalu meninggalkannya demi perempuan lain. Mempermainkan perasaannya dan sekarang ia hadir seolah-olah dunia ini begitu sempit karena mengapa dari sekian banyak pria, harus ia yang dipilih baginya?

Oh shit!!!

Hera sudah berhenti mencari tau tentang pria itu selama dua tahun ini, ia selalu menghindari segala pertemuan dengannya. Dan kenapa sekarang, setelah semua usaha move onnya itu, pembicaraan mengenai ia dan Noah harus hadir ke permukaan?

"Never worse than my live..." Rutuknya dalam hati.

* * *

NB : Part 1  will Publish Soon

\^o^/

Please wait for it

(Publish on Monday - Tuesday after Over in Lover end)

Ex in Next  [COMPLITE!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang