BAB SATU

1.2K 57 0
                                    

Tadaaammmmm =D

Akhirnya Ex in Next update juga ~.~

Maafkan karena saya lupa :D

Selanjutnya Ex in Next akan update setiap Senin dan Selasa.. Hihihi~

Novel ini sejatinya adalah keisengan semata, semacam jeda dan hiburan setelah Over in Lover yang cukup njelimet. Hehehe... Semoga pembaca suka yaa <3

Jangan lupa komen dan starsnya... Arigatou~

* * *

"Sampai kapan mau sendiri, Her?" Kakak iparnya, Karenina, menggodanya. "Kamu nggak kesepian sendiri terus?"

Hera tersenyum medengar ucapan Kakak iparnya tersebut. "Kan aku punya Malka kak... Malka sudah cukup untukku." Ia mencium bayi yang duduk dipangkuannya tersebut. Bayi itu sangat lucu dan menggemaskan, matanya yang bulat dengan bola mata hitam legam sewarna dengan rambutnya yang juga berwarna hitam legam menatap Hera dengan binar-binar ceria. Kulitnya putih, tetapi pipi bulatnya merona kemerahan. Hera menjawil-jawil sayang pipi keponakannya itu dan si bayi terlihat bahagia bermain-main dipangkuannya.

Hari ini Hera datang mengunjungi Isaac dan Karenina di kediaman mereka. Kabur kesini adalah salah satu hobby yang Hera andalkan setiap kali masalah menghampirinya di istana.

"Malka nggak akan bisa mendengar setiap keluh kesah kamu dalam hidup, Her. Dia masih terlalu kecil untuk itu. Kamu butuh orang lain yang lebih bisa diandalkan. Kamu butuh seorang pria yang bisa menjaga kamu."

"Tapi orang itu bukan Noah, Kak."

"Darimana kamu tau kalau itu bukan Noah, Hera?"

"Aku kenal Noah, aku tau siapa dia. He never be like that... He's not the type of great husband."

Sekarang gantian Karenina yang tersenyum. "Noah baru kembali ke Indonesia minggu ini, bagaimana bisa kamu simpulkan bahwa ia bukan tipekal suami yang bisa diandalkan?"

Hera bingung menjawab pertanyaan Kakak Iparnya yang ini. Benar, Noah sudah dua tahun menyelesaikan gelar S2nya di Jerman. Ia tidak pernah menampakan diri baik secara langsung maupun surat atau media apapun. Ia menghilang bak ditelan bumi. "Tapi aku mengenal Noah sejak dulu kak. Aku pernah berpacaran dengannya. Aku tau orang seperti apa dia."

"Kamu pasti kaget kalau melihat seperti apa Noah sekarang." Karenina tersenyum penuh rahasia. "Dan kakak yakin kamu akan berubah pikiran setelah melihatnya malam ini." Ia meraih Malka dari pangkuan Hera dan menimang bayi montok itu. Mencium pipinya dengan sayang, dan sesekali menggelitik Malka dibagian perutnya.

"Oh ya?" Hera menyangsikan ucapan Kakak Iparnya tersebut. "Nggak mungkin."

"Kita lihat saja nanti malam." Karenina tersenyum menggoda pada Hera. Yang disenyumi malah bete luar biasa.

Oke! Aku benci kenyataan harus ketemu pria ini dalam makan malam keluarga. Siapa ia sampai harus disambut seperti ini oleh keluargaku? Rutuk Hera sembari memandang pantulan dirinya di cermin.

Ia mengenakan sebuah dress dengan perpaduan warna cream dibagian atas dan merah dibagian bawah, pada bagian perutnya terdapat pita yang mengelilingi dengan corak bersulam benang emas. Rambutnya di kepang melingkar membentuk tiara di atas kepala. Penata rias memoles wajahnya dengan make up natural. Dan sebuah flatshoes menghiasi kakinya.

"Sudah selesai Putri," Ujar salah seorang pelayannya.

Hera mangangguk singkat dan tersenyum. "Terima kasih." Ujarnya ramah.

Ex in Next  [COMPLITE!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang