BAB TUJUH

541 27 0
                                    

 "Hera dalam mitologi Yunani adalah seorang Dewi berkarakter penuh kecemburuan. Namun disamping itu, ia diyakini sebagai Dewi Pernikahan."

Hera berdiri terpaku di tempatnya.

Noah menghampirinya dengan segelas minuman dingin di tangannya.

Ia membiarkan pria itu mengatakan apapun yang diinginnya, dan ia berjanji tidak akan menanggapinya secara berlebihan.

"Dan aku bertanya-tanya, apakah kau juga wanita dengan karakter yang sama, Hera?"

Hera tak juga membalas pria itu.

Namun senyuman tak hilang dari wajah Noah.

"Sudah pernah ada yang bilang kalau matamu sangat indah, Hera? Bahkan meski kau menatapku dengan tatapan seolah ingin menikamku seperti sekarang."

Hera segera menyadari bahwa ia terlalu tajam memandang pada Noah. Itu membuatnya merasa tidak seperti seorang Bangsawan pada umumnya, tidak elegan dan berkelas.

"Noah!" Sesosok gadis memeluk Noah dari belakang, sangat erat sekali hingga semua pasang mata yang berada di ruangan itu memperhatikan kearah mereka.

"Gemma." Bisik Noah seraya melepaskan rangkulan gadis itu pada dirinya.

"Aku nggak tau kalau kamu kembali dari Jerman." Gemma bergelayut manja di lengan Noah.

"Emangnya aku harus ngabarin kamu?" Jawab Noah dengan santai namun mimik wajahnya menunjukan bahwa ia sedang bercanda.

"Iyaa dong, kalau kamu nggak ngabarin aku, mana tau aku mabuk dan gedor-gedor pintu apartemen kamu tengah malam. Kamu kan tau kelakukan aku sebrutal apa?"

"Hahahaha... iya juga sih. Sorry ya, aku baliknya dadakan. Tapi disini nggak lama kok, hanya beberapa bulan saja. Kamu sendiri? Kok ada di Indonesia?"

Gadis itu tertawa renyah. Terdengar sangat menarik di indra pendengaran. "Aku kabur, bosen banget disana. Lagian Papi ngebolehin aku balik. Yaudah, sekali-sekali kan?"

Here mengernyitkan dahinya mendengar pembicaraan kedua orang itu. Entah kenapa, ia tiba-tiba merasa asing.

Seperti berada di dunia yang jauh berbeda dengan mereka berdua.

"Eh, ada Tuan Putri." Gemma akhirnya menyadari kehadiran Hera disitu.

"Eh.. iya, hallo." Hera kikuk. Ia tidak mengenal gadis ini.

"Selamat sore Tuan Putri. Nama saya Dionagemma." Gadis itu mengulurkan tangannya.

Hera membalas uluran tangan itu dengan jabatan yang hangat.

"Hallo, Gemma. Saya Hera."

Gemma tersenyum menggoda. "Siapa yang tidak mengenal Anda, Tuan Putri? Saya bahkan khusus kemari untuk bertemu dengan Anda. Sudah lama sekali rasanya saya ingin mengenal Anda."

Hera kaget dengan ucapan gadis itu. "Oh ya?" Ia tidak terdengar seperti seseorang yang berbasa basi.

"Saya serius, Tuan Putri. Sudah sering saya mendengar tentang bagaimana istimewanya Anda. Dan betapa cantik paras Anda. Dan ternyata semua itu benar adanya."

"Terima kasih, Anda pun sangat cantik dan menarik.

Gadis itu tertawa sekali lagi. "Saya tersanjung Tuan Putri..... dan apakah Anda datang sendiri? Atau dengan Noah?"

"Oh tidak, aku datang sendiri. Hanya kebetulan saja bertemu Noah disini."

"Oh begitu... Bagaimana kalau saya memperkenalkan Anda dengan seseorang? Seseorang yang saya yakin pasti akan senang sekali mengenal Anda secara pribadi." Gemma mencondongkan tubuhnya kearah Hera. "He's handsome." Godanya kemudian.

Ex in Next  [COMPLITE!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang