24

36.8K 747 5
                                    

"Omg! Aku ketiduran!" ucapku dengan cepat berdiri dari posisi tidurku.

Pasti karna keenakan sesudah luluran tadi nih, ya ampun.. Bentar lagi jam 6. Aku harus mandi dan siap siap nih.

"Ya ampun, seberapa berat sih kamu nak.. Mama susah jalannya"

Sesudah mandi, aku merias diri dengan sedikit polesan diwajah. Entah kapan aku terakhir menggunakan make up.

"Aku pake longdress aja kali yah, tapi.. Nanti perutku keliatan bener dong, eh! Sejak kapan ada baju ini.. Tapi, bagus juga nih.. Muat gak yah" aku pun mencobanya "wah, klop banget.. Pake ini aja deh" ucapku

Triingg tringg

"Assalamuallaikum, iya kenapa?"

"Kamu udah siap?" tanyanya.

"Iya, udah kok" jawabku.

"Yaudah, didepan mang deman udah nunggu.. Kamu turun gih. Jangan lupa berkasnya dibawa yah"

"Iya sayang, yaudah aku berangkat yah bye" aku pun keluar dari apartement dan langsung naik ke mobil.

"Agak cepet ya mang, soalnya janjinya jam 7 takutnya nanti oraangnya nunggu lama"

"Iya nyonya" ucapnya.

Akhirnya sampai. Dan pesan ryan masuk di hpku.

Yang, kalo udah nyampe masuk dan liat di meja nomor 10 ada laki laki pake jas hitam berkacamata. Itu klienku, namanya markus.

"Meja nomor 10 yah.." ucapku mengingat.

Itu bukan yah,

Aku tersenyum "selamat malam, tuan markus?" sangat manis. Lelaki ini sangat manis.

"Halo, nona lia?"

"Ya tuan benar, saya kesini mau memberikan berkas ini kepada anda" ucapku sambil memberikannya.

Kenapa tiba tiba ada lagu laguan slow begini disini? Dan sejak kapan lagunya westlife? Moon river?

"Berkasnya nona?" ucapnya bingung.

"Ohya, maaf saya jadi melamun begini" ucapku malu.

"Sejak kapan yah cafe ini jadi tempat romantis? Perasaan dari dulu nggak pernah gini" ucapnya.

"Iya, saya juga bingung" jawabku.

"Sepertinya semenjak kedatangan nona tempat ini jadi tempat romantis, dan nona terlihat sangat berbinar malam ini.." pujinya.

"Terima kasih"

"Apa anda ingin memesan sesuatu nona?"

"Tidak, terima kasih"

"Sebentar, saya akan menjawab telfon" ucapnya meninggalkanku dan berkas nya diatas meja.

DUM!

"Kenapa tiba tiba gelap?"

"Nona? Apa anda masih dikursi?"

"Iya"

"Sebaiknya anda berdiri nona, pegang tangan saya" ucapnya dan aku pun meraba tangannya. "Ikuti saya nona, kita keluar dari sini" ucapnya.

My Husband Is A Teacher Who Became CEO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang