#33

24.9K 577 8
                                    

Kami sedang berada dipanti asuhan yang ryan maksud kemarin.

"Semua ini untuk anggota disini bu, semoga saja cukup dan anak anak juga senang bisa mendapatkan pakaian serta mainan baru" ucap ryan. Sementara aku dan anak anak  memperhatikan saja.

"Iya, terima kasih banyak nak ryan.. Pasti mereka senang"  ucap ibu pantinya.

"Iya bu, sama sama yasudah.. Saya pamit dulu bu" kami pun pamit pergi.

Didalam mobil.

"Dady??" ucap kyle.

"Ya sayang?" jawab ryan.

"Kita memberi barang, makanan, serta pakaian sama teman teman di sana tadi namanya apa?" tanyanya.

"Itu namanya sedekah sayang, nanti kalau prince dady sudah besar dan sudah bekerja meski sedikit kita harus bersedekah yah"

"Ok dady!!" ucap mereka serentak.

Kami pun sampai dirumah. Ryan kembali kekantornya. Aku pun bermain bersama kyle dan nico.

"Mom" panggil nico.

"Kenapa sayang?"

"Bukankah besok dady ulang tahun??" tanyanya.

"Hah? Memangnya kamu tau dari mana nico?" tanyaku.

"Kalender yang ada dikamar mom, yang mom lingkari pakai spidol merah dan tertulis ryan birthday" ucapnya.

"Astaga! Mom lupa.." ucapku.

"Mom, ayo kita buat perayaan" ucap kyle.

"Iya mom, kita buat perayaan!!" seru nico.

"Ok, jadi kita mulai dari mana?" tanyaku.

"Kita buat kuenya mom!!" seru nico.

"Let's go!!" ucapku lalu mereka mengikutiku kedapur.

Aku pun menyiapkan semua keperluan untuk perayaan kecil kecilan ini. Mengundang papa dan mama juga. Setelah selesai, aku pun beres beres dan membersihkan diriku serta kedua prince tampanku.

"Semoga dady suka dengan kejutannya yah mom" ucap kyle.

"Ya pasti dady suka" ucapku.

Mama dan papa pun datang. Kami menunggu ryan diruang tamu, ryan belum juga pulang sampai jam 9 lewat. Kyle dan nico masih mau menunggu dengan keadaan mengantuk karena biasanya mereka sudah terlelap jam segini.
Jangan sampai ia pulang dengan keadaan mabuk seperti kemarin.

Ting nong....

"Sepertinya itu ryan" ucapku berdiri dan mebukakan pintu.

What!!!

Mataku terbelelak. Aku terdiam mematung melihat apa yang ada didepanku.

"Maaf nyonya lia, suamimu baru saja menghabiskan malam yang panjang bersamaku" ucapnya dengan wajah polos bitch nya itu.

"Pergi!!" ucapku langsung mengambil ryan darinya membawanya masuk kedalam.

Papa yang melihat ia langsung keluar.

"PERGI KAMU DARI SINI BITCH!! JANGAN GANGGU KELUARGA KAMI!!" teriak papa.

Aku membaringkan tubuh ryan disofa.

"Pa, sudah jangan teriak teriak nanti darah papa naik lagi" ucapku.

"Tidak bisa lia! Wanita jalang itu harus diberi pelajaran, selalu saja mengganggu kalian. Papa tidak mau dia menghancurkan rumah tangga kalian lagi" ucap papa.

My Husband Is A Teacher Who Became CEO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang