Entah kenapa, entah karna terlalu banyak kenaganku bersamanya, entah karna aku tak bisa melupakannya, entah apa yang menganjal dalam hatiku dan diriku dikala ku terbayang wajahnya.
Ada kenangan yang tak bisa dilupakan dengan cara menyendiri sendiri diruang yang sepi dan hening ini, kenangan yang membuaku selalu mengingatnya disetiap waktu malam hingga menjelang pagi hari.
Masih teringat Cinta yang dia berikan, dan teringat juga luka yang dia tinggalkan. disini, luka yang tak bisa ditampung oleh hati yang sudah remuk karna terlalu banyak luka yang menggerogoti dinding kokoh hati ini.
disaat hujan mulai mengguyur tubuhku yang penuh dengan kenanganku bersamanya, otak, hati, dan pikiranku terus bergelut. Entah aku harus membuang kenangan itu bersama aliran air hujan yang deras, atau cukup aku yang membuang tubuhku ke aliran hujan yang deras itu?
Aku merasa hatiku bagaikan hujan, hujan yang sebenernya tenang namun menjadi tidak beraturan karna angin yang mengganggu disekelilingnya, layaknya hatiku yang dibuat tak tenang oleh orang-orang yang ada disekililingku denganya.
Hatiku akan tenang jika kau tak melepaskanku begitu saja, meninggalkanku tanpa satu patah katapun, sedangkan kau sudah terlanjur menancapkan panah cinta terlalu dalam didalam lubuk hatiku ini.
kala itu hatiku seperti hujan yang tiba-tiba diserang badai besar dan petir yang tiada hentinya. Terus menghujatku tanpa henti seolah-seolah aku adalah manusia paling berdosa dimuka bumi ini.
aku hanya ingin kenanganku bersamanya hanyut dibawa mimpi, mimpi yang tergerus oleh air hujan lalu bermuara di samudra dunia yang luas ini.
Kenangan ku bersamanya mungkin sudah mulai hilang sedikit demi sedikit, meski sesekali kenangan itu datang menghampiriku lagi.
Aku sudah muak dengan masa laluku bersamanya, terlalu sakit, terlalu sedih, terlalu banyak air mata yang mengalir dipipi.
Hujan masih terus mengguyur tubuh ku ini, walaupun tak sederas yang seperti tadi.
Hujan membuat air mataku bersatu dengan air hujan, yang membuatku tak terlihat menangis karna sebuah kenangan.
Kenangan itu yang coba kulupakan bersama hujan, dan coba kuhilangkan seperti hujan menghilangkan debu dan kotoran yang berjatuhan.
Biarkan kenangan ini hanyut dibawa hujan, biarkan kenangan ini hilang tersapu hujan, dan biarkan kenangan ini habis tergerus oleh air hujan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moved Away From Memories
PoetryKetika hati sudah mulai menjerit karna sebuah luka yang dibuat olehnya, ketika jiwa dan raga sudah mulai menangis karna sebuah perbuatan yang dilakukan karnanya, ketika alam yang telah menjadi saksi bisu kisah cintamu dengannya sudah mulai tak teras...
