Tak perlu ragu, sapalah aku. Aku tau kamu sedang merindu.
Tak perlu malu, panggilah aku. Aku tau kamu selalu memikirkan ku.
Jangan pura pura tak tau, mendekatlah padaku. Aku tau kamu sudah tak sabar untuk bertemu.Kamu adalah seseorang yang paling lucu di muka bumi ini, menutupi apa yang kamu rasa demi sebuah gengsi yang tak henti-henti.
Akui saja, sama seperti ku dulu yang mengakui bahwa aku mencitai mu. Aku ingin kamu jadi milik ku, aku ingin kamu menjadi pelepas pilu, aku ingin kamu tau bahwa aku benar benar mencintai mu.
Tapi saat itu, lidah tak bertulang mu membuat hati ku yang tak berdosa pada mu menjerit karna menahan rasa sakit yang teramat sakit.
Pikiran ku mendadak menjadi rumit, rumit karna disisi lain aku mencitai mu, tapi disisi yang lain pula kau yang membuat aku membeci kamu.
Walaupun kala itu doa yang sudah kupasrahkan tak akan terkabul berubah menjadi doa pelipur lara, kau mau menerima cintaku dan setelah itu kita terbawa suasa sebagaimana dua insan yang sedang mencinta.
Meskipun akhirnya, tuhan kembali mencabut doa itu, dan kamu pergi menyisakan pilu.
Tapi saat ini aku tau, kamu pasti sedang rindu dengan ku, rindu akan hal hal yang sering kita lakukan dulu.
Jangan hanya kau mengadu pada sendu yang tak berujung temu, hingga sampai aku mendapat pesan dari awan kelabu, bahwa kamu sangat ingin bertemu, tapi kenapa kau selalu membesarkan ego mu dan memelihara rasa ragu.
Mari kita bertemu, tak usah kamu malu. Kita bertemu hanya sebatas melepas rindu, tak usah takut pada saat temu kita malah terjebak didalam cinta yang dulu, karna cinta itu kini sudah hilang dan sudah layu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moved Away From Memories
PoetryKetika hati sudah mulai menjerit karna sebuah luka yang dibuat olehnya, ketika jiwa dan raga sudah mulai menangis karna sebuah perbuatan yang dilakukan karnanya, ketika alam yang telah menjadi saksi bisu kisah cintamu dengannya sudah mulai tak teras...