chapter 23

12.9K 497 3
                                    


Andai waktu dapat di putar, aku ingin saat itu, dimana aku masih setia disisi mu, mengungkapkan apa yang aku rasa padamu. Namun semuannya sudah terlambat, apa yang kurasa tak dapat lagi ku salurkan, penyesalan pahit aku pendam dalam jiwa yang sunyi.

Kini kau dan nya, tlah bersama, menyiksakan rasa nyeri yang menyerang di dada. Bukan, bukan aku tak rela. Hanya saja aku belum siap, belum siap menerima kenyataan, belum siap terpuruk untuk kesekian kali dan belum siap melihat kau bahagia dengannya.

Jahat?

Katakana lah aku seperti itu, bukan kemauan dari diri ini, namun rasa egois yang menguwasai.

Ini semua terjadi karna ketidakrelaan yang kuat untuk melepas,

Kini ku terpuruk, dengn sejuta rasa sesal di dalam hati terdalam.

Bisakah aku meminta sesuatu?

Sembuhkan aku dari rasa sakitku.

Mungkin dengan pelukkan terakhir kali, sebagai sahabat, tidak akan lagi aku berharap menjadi lebih dari itu.

-Eza Alardo-

Eza Pov

Aku meatapnya yang tertidur dalam lelap, wajahnya masih penuh dengan air mata, ia masih menangis walau dalam lelapnya. Dan itu karna ulahku! Hatiku menyeri, tidak kusangka aku dapat melukai hatinya sedalam ini, dimana aku telah menghianati janji ku di masa lampau.

Entahlah kapan aku dapat membebaskannya, aku masih ingin berlama lama dengannya, walaupun hanya aku yang mau.

Ali? Dia yang di perkenalkan prilly sebagai sepupu, tak kusangka ternyata suaminya. Waktu itu hati ku bergemuru, emosi ku memuncak, dan semuanya tak terkendali. Aku melukai diriku untuk melampiaskan semuannya, dan karna hal itu aku harus berbaring di rumah sakit untuk beberapa waktu.

"mungkin, jika saat itu aku tidak meninggalkan mu, aku yakin yang menjadi penyandar mu saat ini bukan lah dia, melainkan aku" aku menutup pintu perlahan, tidak tahan berlama lama melihatnya yang kian terisak dalam lelapnya.

Ku usap kasar wajahku, dan berlenggang pergi. Mencari hiburan mungkin dapat menghilangkan setitik rasa yang menguar di dalam hati ini.

********

Ali Pov

Prilly...

Prilly..

Dimana dia?

Dimana istriku?

Frustasi?

Jelas! Bagaimana tidak, istriku sejak tadi tidak juga kembali. Aku memukul stir berulang kali, aku harus mencarinya dimana? Aku sudah berkeliling kemana saja, namun yang ku dapat nihil!

Aku harus bagaiman lagi?

Aku takut istriku kenapa napa,

Bodoh! Jika tadi aku lebih mementingkan istriku dari pada meeting itu, aku yakin ia tak akan hilang seperti ini. Ini semua salah ku!

"sayang kamu dimana!" mulutku sejak tadi tak henti hentinya berkata, hatiku masih bergemuru sejak tadi saat tau ia tak kembali dari sekolahnya.

Aku menepikan mobilku ke bahu jalan, pikiranku masih melayang laying kesegala arah, aku dan kedua orang tua kami masih terus mencari dimana keberadaan prilly. Aku keluar dari dalam mobil dan berjongkok di bawah pohon, malam sudah sangat larut, namun masih saja, tanda tanda di mana prilly belum juga menemui titk terang.

"AKKHHH!!!!!!!!!!!"

Aku berteriak sekencang mungkin, ini semua salahku. Salah ku!!!

"kamu dimana sayang?"

CRAZY WEDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang