Detailed /dibom/
Kau menggeram, meremas lengan Hoya yang masih ada di atasmu. Merasakan cairan spermanya sudah menyeruak di dalam vaginamu. Kau mendengar nafas Hoya memburu seakan tidak ingin kehabisan oksigen. Hoya mengangkat kepalanya, melap keringat yang tergambar pada keningmu.
"I want second round," ucapnya lirih.
Kau mengangguk.
Hoya lalu mengangkat tubuhmu. Kau tepat duduk dipangkuannya dengan penis yang masih ada pada vaginamu. Di atas tempat tidur itu kau melingkarkan lenganmu melewati pundaknya dan memluk lehernya. Kau memainkan rambutnya saat masih tetap bertukar pandang dengan Hoya.
Hoya tersenyum padamu. Ia menautkan bibir kalian. Mengusahakan dominasi berada padanya. Menjejalkan lidah saat kau meremas rambutnya. Kau sangat ingin tenggelam dalam waktu yang cukup lama bersama Hoya. Tidak peduli akan apa yang harus kau lakukan keesokan hari.
Hoya mengalihkan tangannya ke arah payudaramu. Memainkan putingmu, mencubitnya geram seakan itu adalah benda favotirnya. Kau mendesah merasakan Hoya sudah mulai menggerakkan bagian bawah tubuhnya. Tangannya tak henti memainkan payudaramu. Ciuman kalian semakin liar. Kau merasakan nuansa panas kembali menyelimuti. Hoya melepaskan ciuman kalian. Kau melihat mulutnya basah karena ulahmu.
Kau mengelus jemarimu menyusuri punggungnya. Hoya semakin cepat menggerakkan tubuhnya. Ia mengarahkan kepalanya pada lekuk lehermu, menghisapnya. Kau yakin akan ada tanda merah baru di sana.
Hoya menurunkan tangannya yang semula menopang punggungmu ke arah pinggang. Menaikturunkan tubuhmu, hujaman penisnya pada vaginamu sungguh dalam lebih dari ronde pertama kalian tadi. Kau mendesahkan namanya berkali-kali. Memeluknya dalam tubuhmu. Merasakan kulit dadamu menyentuh kulit dadanya.
Bunyi gesekan kulit kalian terdengar seakan mengungguli musik yang kalian putar, Bad milik Infinite. Ada yang berbeda malam ini, kau ingin mendengarkan lagu-lagu milik boyband kekasihmu saat mengadu cinta.
Hoya mengarahkan satu tangannya di antara tubuh kalian. Ia menyelipkannya ke bawah, mencari keberadaan klitorismu karena ingin kalian sampai pada puncak gairah secara bersamaan. Kau menggaruk punggung Hoya saat merasakan sensasi yang luar biasa. Kau memberi tanda bahwa akan mencapai titik gairah tertinggimu. Hoya semakin kencang memutar jemarinya pada klitorismu, sama halnya dengan gerakan pinggulnya.
Hoya menggeram saat tubuhnya menegang. Kau merasakan cairan spermanya kembali keluar. Kau juga menegangkan tubuhmu. Menahan nafas agar nikmat puncakmu terasa maksimal. Akhirnya kau merasakan nafas Hoya kembali berhembus. Begitupula dengan dirimu yang mulai mengatur nafasmu.
Kalian sampai pada akhir ronde kedua kalian. Hoya menyatukan keningnya dengan keningmu, "Love you so much, my prince."
---
Hoya menemui Sungjong yang sedang duduk di sebuah sofa di ruang tunggu. Mereka akan melakukan rekaman untuk performance kira-kira setengah jam lagi. Member Infinite yang lain masih sibuk dengan wardrobe, make-up, dan rambut mereka tak menghiraukan keduanya. Hoya mendekati Sungjong, "Ada yang mau kukatakan padamu."
"Apa, hyung?" Ucap Sungjong.
Hoya menghadapkan tubuhnya pada Sungjong sebelum memastikan tidak ada yang memperhatikan mereka atau mendengar mereka, "Aku akan melamar kekasihku."
Sungjong terkejut, hendak berteriak namun dihadang oleh Hoya dengan tangan. Mata Sungjong mengerjap berkali-kali. Ucapan Hoya sedikit tidak masuk akal mengingat itu akan merusak reputasi mereka yang sedang memuncak.
"Begini, pertama-tama, aku akan mendiskusikan segalanya dengan manager hyung. Lalu pada daepyonim. Aku..ingin sekali menjadikannya istriku, Sungjong-a," terang Hoya.
"Bagaimana dengan fans kita?"
Hoya menelan ludahnya. Ini memang hal terberat yang harus di pikirkan oleh Hoya.
Sungjong meraih tangan Hoya dan meyakinkan, "Aku akan mencari cara untuk membantu hyung bagaimana mengatasinya."
Hoya mengangguk, memberikan senyuman termanisnya karena Sungjong akan membantu.
Sungjong mengitari ruangan, "Hyung juga harus mendiskusikan ini kepada yang lain. Manatahu mereka bisa membantu."
Hoya mengangguk. Itu sudah pasti akan dilakukannya. Namun setelah rekaman nanti. Hoya sengaja mengatakan pada Sungjong terlebih dahulu agar tidak terbebani pikirannya selama rekaman.
"Kau tahu? Kurasa kekasihku sedang hamil anakku. Aku bahagia sekali, Sungjong-a!"
Sungjong kali ini benar-benar terkejut dan tidak sempat ditahan oleh Hoya, "APA?!"
-end-
Vote + Comment ^^
YOU ARE READING
KPOP Mature Stories 21+
FanfictionCerita yadong, smut, dan dewasa para boy-group idol member KPOP! Kalau kalian mau request juga bisa kok. Tapi aku gak nerima IDOL X IDOL yaa. Sorry :") Aku nerimanya IDOL X OC atau IDOL X Reader. :) Request status : CLOSE Let's imagine the...