Junhoe (iKON) X Cho Kyueun (OC)

6K 73 13
                                    


Junhoe menutup pintu dengan kasar. Ia segera menguncinya tepat setelah mendorong tubuh Kyueun hingga terjatuh dengan posisi terduduk di lantai. Kyueun sedikit mendorong tubuhnya dengan kaki, berharap ia bisa pergi menjauh dari pria tinggi di hadapannya itu. Junhoe menghadap perempuan berambut panjang itu, ia menjilat bibir bawahnya. Matanya seolah menelanjangi tubuh Kyueun dari atas hingga bawah. Kyueun sudah terpojok, badannya terhenti karena ujung tempat tidur yang menghadang. Air mata menetes menyusuri pipinya. Ia berulangkali menggelengkan kepala, memohon agar Junhoe tidak mendekat.

"Kenapa cantik?" Ucap Junhoe terdengar menakutkan. Ia terus mendekat. Meraih tangan Kyueun dan memaksa perempuan itu berdiri. Dengan tenaga, Junhoe mampu membuat Kyueun sudah sejajar dengannya. Matanya menatap mata Kyueun, seringainya membuat Kyueun yakin dirinya tak dapat melakukan apapun.

Junhoe membenahi tata letak rambut Kyueun yang hampir sebagian menutup wajahnya. Kyueun bergetar saat merasakan ujung jari Junhoe menyentuh kulit wajahnya. Dengan tiba-tiba, tangan Junhoe mencengkram dagu Kyueun. Sangat keras sehingga Kyueun sedikit meringis karena perlakuan Junhoe.

"Apa pantas seorang anak kepala kepolisian berpakaian seperti ini?" Junhoe kali ini mencoba melepas dress ketat Kyueun. Dress berbahan tipis dan pendek itu robek begitu Junhoe menariknya. Kyueun berupaya menutup bagian depan tubuhnya yang semula terbuka karena perlakuan Junhoe. Namun, Junhoe menepisnya. Ia lalu mendorong Kyueun hingga terduduk di atas kasur. Junhoe memberikan seringainya.

Junhoe mengangkat kaos hitam yang saat itu ia kenakan. Kyueun kembali menggelengkan kepalanya. Dengan cepat dan berulang kali. Air mata kembali tergenang di pelupuk matanya. Ia memperhatikan kegiatan Junhoe selanjutnya, laki-laki itu membuka ikat pinggang, kancing dan resleting celana. Dengan segera menurunkan celana berbahan tebal berwarna hitam itu hingga hanya menyisakan boxer. Kyueun meremas sprei yang membalut tempat tidur, memperhatikan wajah Junhoe kembali yang seperti dirasuki oleh hawa nafsu yang sangat memuncak.

Junhoe maju dengan cepat hingga mampu menarik kepala Kyueun. Ia mengarahkan wajah Kyueun ke hadapan boxernya. Junhoe seakan membimbing bibir Kyueun agar menyentuh bagian penis yang masih berbalut kain hitam itu. Kyueun menolaknya, ia mendorong paha Junhoe agar menjauh. Junhoe tentu tidak menyerah. Ia menjambak rambut perempuan itu, Kyueun merintih. Dengan tangan yang masih menjambak Kyueun, Junhoe kembali mengarahkan mulut Kyueun ke arah penisnya. Bibir Kyueun kini sudah menempel pada bagian menonjol di sana. Junhoe menggigit bibir bawahnya merasakan sensasi sentuhan bibir Kyueun.

Tak ingin dihalangi, Junhoe memberdayakan satu tangannya yang bebas untuk menurunkan boxernya. Penisnya yang sudah setengah terangsang itu seakan ingin mulut Kyueun menyapanya. Junhoe menggiring penisnya masuk ke dalam mulut Kyueun. Kyueun memejamkan mata saat merasakan penis besar itu menyusuri mulutnya. Masih menjambak, Junhoe menambah tangannya yang satu lagi agar bisa mengarahkan kepala Kyueun untuk memuaskannya.

"Gunakan lidahmu!" Geram Junhoe. Ia memajumundurkan kepala Kyueun. Tak hanya itu, ia membiarkan pinggulnya bergerak membiarkan penisnya dipuaskan oleh mulut Kyueun. Kyueun sungguh tak tahu harus berbuat apa. Tangan Junhoe yang membelunggu kepalanya membuat ia hanya mampu pasrah melakukan apa yang diinginkan oleh Junhoe.

Dengan kasar, Junhoe menyetubuhi kepala Kyueun. Ia tidak peduli bagaimana susahnya Kyueun bernafas hanya karena perlakuannya. Kyueun merintih berkali-kali namun Junhoe seakan tidak mendengarnya. Kyueun merasakan penis Junhoe bergetar. Ia bisa merasakan alur urat di kulit penis Junhoe dan dalam beberapa hentakan, Junhoe mengeluarkan cairan spermanya di dalam mulut Kyueun. Kyueun merasakan cairan itu memenuhi mulutnya. Hentakan terakhir dengan lenguhan Junhoe menghabiskan spermanya. Ia mengatur nafas saat menarik keluar penisnya dari mulut Kyueun. Ia melihat sedikit cairannya di ujung bibir Kyueun. Junhoe melap ujung bibir Kyueun, memasukkan jemarinya ke mulut Kyueun, "Bersihkan!"

Kyueun menuruti Junhoe. Matanya memperhatikan wajah Junhoe. Ia seakan familiar dengan wajahnya, namun dimana ia melihatnya?

Junhoe mendorong tubuh Kyueun. Membaliknya hingga tertidur terlentang di atas tempat tidur. Ia menarik celana dalam Kyueun dan membuka pengait bra Kyueun. Junhoe memukul pantat Kyueun, menarik rambutnya hingga mendongak. Junhoe mengatur posisi kaki Kyueun. Dengan posisi sedikit terbuka dan bagian pantat yang sedikit terangkat. Junhoe memperhatikan tubuh Kyueun. Sungguh sempurna dan sungguh menggoda. Ia mengelus pantat Kyueun sebelum akhirnya memberikan sedikit tamparan. Kyueun merintih karena ia juga merasakan perih pada bagian kepalanya yang tertahan karena rambutnya masih di tarik oleh Junhoe.

Kyueun tidak sadar, Junhoe sudah memposisikan penisnya masuk ke dalam vagina. Kyueun merintih karena Junhoe langsung menghentak hingga panjang penis Junhoe sudah sempurna di dalam vaginanya.

"Kau sudah cukup basah hingga aku tak perlu berlama-lama memasukimu," desis Junhoe.

Kyueun seolah merutuki dirinya sendiri. Memang, melihat bagaimana tubuh Junhoe tergambar di wajahnya tadi membuatnya sedikit merasakan hawa yang tidak biasa menguasainya.

Junhoe langsung memaju mundurkan pinggulnya. Tak memberi kesempatan untuk Kyueun bertindak. Dengan kasar dan cepat Junhoe merasakan pijatan vagina Kyueun pada penisnya. Junhoe mendesah, mengucapkan kata-kata kasar seakan dapat menambah gairahnya. Tangannya yang tak melakukan apapun menyelip ke bagian dada Kyueun. Ia sedikit menyingkirkan bra Kyueun dan meremas payudara Kyueun. Ia meremasnya dengan kasar. Memelintir putingnya hingga Kyueun merasakan pedih luar biasa.

Gerakan pinggul serta tangan Junhoe berirama. Sangat cepat. Terdengar bunyi seperti tamparan antar kulit Kyueun dan Junhoe memenuhi ruangan. Kyueun mengigit bibir bawahnya merasakan kepalanya semakin sakit karena jambakan Junhoe semakin kencang. Dadanya terasa pedih akibat Junhoe yang seolah ingin menghabisinya. Junhoe menambah kecepatan gerakan pinggulnya dan menghentak sambil menggeram. Kyueun merasakan cairan hangat memenuhi vaginanya. Tangan Junhoe melemas, Kyueun mengatur nafasnya saat Junhoe sedikit menghentak menghabisi puncak gairahnya.

Junhoe lalu menarik tubuhnya. Kyueun merasakan vaginanya kini sudah tidak sesak. Ia jatuh di atas tempat tidur, mengerjapkan matanya mengikuti Junhoe yang berjalan ke ujung kamar. Menenggak segelas air putih dan kemudian duduk di sebelah Kyueun yang masih dengan posisi semula. Junhoe membalik tubuh Kyueun, mencengkram dagunya dan menyelam ke dalam mata Kyueun. Kyueun seolah ingat sesuatu.

"Tidak salah aku membawamu kemari. Setidaknya aku pernah bercinta denganmu walau aku tak mampu mendapatkan cintamu," ucapan Junhoe membuat Kyueun membulatkan matanya.

Ia teringat beberapa bulan yang lalu, ayahnya, Cho Kyuhyun, seperti sangat gusar menlihat banyaknya file berserakan di atas meja kerjanya. Kyueun yang saat itu disuruh ibunya mengantar secangkir kopi ke ruang kerja Kyuhyun sempat melihat satu file berisi profil seseorang. Kyueun kini sadar, laki-laki itu adalah Gu Junhoe. Seorang kepala mafia yang meresahkan warga namun susah ditangkap oleh kepolisian Korea karen satu dan lain hal.

Gu Junhoe dikenal karena kekejiannya, di usia yang sangat muda, ia sudah mendapat julukan 'The Bad Boss' dari siapapun yang mendengar namanya. Kyueun kini ingat. Sangat ingat siapa laki-laki yang menyetubuhinya barusan saja.

"Besok aku akan ke Brazil. Kau harus ikut bersamaku. Jadilah pemuas nafsuku."

Kyueun bergidik mendengar suara Junhoe berkata barusan. Apakah ini salah satu kerja mafia? Mendapatkan perempuan dan di perbudak untuk memuaskannya? Atau Junhoe ingin membalas dendam dengan ayahnya yang sudah berhasil menangkap salah satu anak buah yang paling ia percayai?

"Seperti yang kukatakan tadi, aku mencintaimu dan bila aku mengembalikanmu pada ayahmu, aku tidak akan bisa membuatmu jatuh cinta padaku. Biarkan aku membuatmu mencintaiku, perlahan-lahan."

-end-



Nb: megots. Yakin, ini pasti diluar ekspektasi banget. Pertama kali tertantang banget buat bikin ada unsur kekerasan. Trus pas nyoba, gileee choooyyy, gabisa aku *disate* dan kayaknya gabakal buat kekerasan lagi deh. Aku anaknya kayaknya cinta damai deh /plak/

Inilah usaha terbaik yang aku lakukan. Maap ya kalo ngaco banget. :")

oya, ini request dari salah satu pembaca aku di asianfanfic. ^^

kalo kalian mau request, silahkan komen~


vote & comment ^^

KPOP Mature Stories 21+Where stories live. Discover now