Ken (VIXX) X You

5.2K 83 0
                                    

Ini request dari salah satu pembaca di AFF~~~ Oya, sedikit ada selingan OC (Yoon Aegin) sama Hongbin yaaa~~~~ /digampar/




Busan adalah salah satu destinasi wisata pantai yang sangat kau ingin kunjungi bersama dengan kekasihmu, Ken. Setelah menyusun berbagai rencana dan berbagai hal yang akan kau lakukan dan kau bawa ke Busan, akhirnya kini kau dan kekasihmu beserta dengan sahabatmu, Yoon Aegin dan kekasihnya Hongbin kini sudah ada di salah satu pantai terkenal di sana.

Kau membuka tanganmu, membiarkan angin menyapu tubuhmu yang merasakan bagaimana nikmat itu dapat kau rasakan hanya dengan satu hal sederhana. Ken memelukmu dari belakang dan kau mendengar tawa dari sahabatmu yang melihat posisi kalian saat itu, "Kalian seperti sedang bermain film Titanic."

Kau tertawa dan membalas pelukan Ken dengan menaruh tanganmu di atas tangannya yang masih melingkari tubuhmu. Kau melihat Aegin dan Hongbin sedang sibuk membakar beberapa makanan laut yang kalian beli tadi. Dan kau memutuskan untuk berbalik dan melihat wajah kekasihmu, "Mari kita bantu mereka," kau mengecup singkat bibirnya sebelum akhirnya menarik tangan Ken menuju Aegin dan Hongbin.

Kalian menikmati makan sore menjelang malam kalian dengan lahap dan terduduk dalam pikiran masing-masing. Akhirnya, kau berdiri dari dudukmu dan menarik tangan Aegin menuju ke hotel. Kau mendengar Ken memanggil, "Kalian mau kemana?"

Kau membalas, "Kalian rapikan saja itu. Ada yang mau kami lakukan."

Aegin mengerutkan keningnya sebelum akhirnya menunjukkan wajah mengerti. Kau mendorong tubuh Aegin masuk ke dalam kamarnya. Aegin langsung menuju kopernya dan mengeluarkan beberapa potong bra beserta celana dalamnya dan beberapa bungkus..kondom? Kau menegakkan kepalamu dan melihat Aegin tersenyum bangga.

Ia memberikanmu sepasang bra dan celana dalam berwarna merah muda pastel dengan bahan sangat tipis dan dua bungkus kondom. Aegin melipat kedua tangannya di depan dada dengan senyumannya yang semakin merekah.

Aegin mengambil sepasang bra dengan motif yang sama namun berwarna merah menyala. Ia kemudian membuka seluruh pakaiannya dan mengganti pakaian dalam yang semulai ia kenakan dengan bra itu. Tubuh Aegin yang sangat sintal itu terlihat semakin seksi dengan bra dan celana dalam yang ia kenakan. Putingnya terlihat jelas karena memang bahan kain bra tersebut yang sangat tipis. Kau mengerjapkan matamu melihat Aegin dari atas ke bawah.

"Kau juga pasti akan sangat seksi dengan bra itu. Malam ini kita couple, warna saja yang berbeda," kerling Aegin nakal, "Ayo kita lomba, berapa kali kau membuat Ken mencapai orgasmenya. Aku akan memberitahumu bagaimana dengan Hongbin."

---***---

Kau melepas kain pengikat kimono mandimu. Ken sudah dalam posisi tertidur di atas ranjang kamar hotel kalian. Ia menjilat bibir bawahnya melihat kau perlahan berjalan ke arahnya. Ia memperhatikan bagaimana payudaramu yang kau yakin terlihat jelas walau sudah di balut bra pemberian Aegin tadi.

"Sayang, aku baru tahu kau terlihat sangat nakal dengan pakaian itu," dalam hati kau menertawai bagaimana sesungguhnya kau memperoleh bra itu.

Kau perlahan naik ke atas ranjang, dalam posisi terduduk di atas perut berotot kekasihmu. Kau mengelus pelan wajahnya. Dari kening, pipi, dan sampai pada bibirnya. Kau menyapukan ibu jarimu pada bibirnya. Matamu tak lepas menatap matanya. Ken mengigit pelan jemarimu dan kau mendesahkan namanya. Kau bisa melihat mata Ken tertuju pada putingmu yang entah mengapa sudah menonjol tanda terangsang. Mungkin karena kau sudah terlanjur terangsang melihat sempurnanya tubuh Ken. Kau merasakan kulit paha bagian dalammu menyentuh kulit perutnya.

Kau mendekatkan wajahmu pada wajahnya. Mengecup pelan bibirnya namun langsung menjauh. Wajah Ken tampak kesal kau menggodanya seperti itu. Kau kembali mendekat seolah ingin melahap bibirnya, namun kau hanya meniup pelan bibirnya dan wajah Ken terlihat semakin kesal. Ia kemudian menarik wajahmu, dan tak memberimu ampun dengan menghisap lekuk bibirmu. Ia menjejalkan lidahnya hingga menemui lidahmu. Kau membalasnya dengan meremas rambutnya dan memperdalam ciuman kalian.

Kau melepaskan ciuman kalian dan menegakkan dudukmu. Kau melihat bibirnya mengkilat karena ulah kalian. Tangan Ken naik ke atas, meremas payudaramu yang masih terbalut bra. Kau mengigit bibir bawahmu ketika ibu jari Ken memainkan putingmu. Kau mengarahkan salah satu tanganmu ke dadanya. Memainkan puting Ken dan lama kelamaan kau melihat bagaimana benda kecil itu ikut terangsang karena ulahmu. Ken mendesahkan namamu ketika dengan sengaja kau mencubitnya dengan gemas.

Kau merasakan bagian bawah tubuhmu memanas. Nafasmu tercekat saat lengan Ken mendekapmu dan mengubah posisi kalian. Kini kau sudah ada di bawah tubuhnya. Dalam kurungan lengannya, kau tersenyum menatap wajah tampannya. Kau merasakan tangan Ken menyelinap ke dalam celana dalammu. Tangannya sedikit menyentuh klitorismu sebelum akhirnya dua jarinya masuk sekaligus ke dalam liang vaginamu. Kau yang kali ini mendesahkan namanya. Sensasi gerakan jarinya di vaginamu sungguh nikmat. Ken tersenyum dan mengecup bibirmu.

Ia merasakan vaginamu sudah cukup basah untuk menerima hentakan penisnya. Ia menurunkan celana dalammu dan kemudian Ken mencoba menurunkan celana tidurnya dan kau sedikit mengintip ke bagian bawahnya. Kau menelan ludah melihat sudah berdirinya penis Ken. Memang ini bukan yang pertama kali kau melihatnya, namun kau tidak bisa membohongi dirimu sendiri bahwa kau sangat mendambakan benda itu.

Ken memposisikan tubuhnya diantara pahamu dan kau menahan pundaknya, Ken mengerutkan kening, "Ada apa, sayang?"

Kau memberi isyarat agar Ken sedikit memberi jarak. Kau mengambil kondom yang tadi juga kau dapatkan dari Aegin dan memberikannya kepada Ken, "Kau mempersiapkannya?"

Kau menggeleng.

"Pasti pasangan mesum itu," kau tertawa mendengar celoteh Ken dan mengangguk.

Ken mengambil kondom tersebut dan membuka bungkusnya. Ia kemudian memasang beda tipis itu menutupi penisnya. Ia tertawa melihatmu dengan serius memperhatikan setiap gerakannya.

Ken lalu mendorong pelan tubuhmu hingga kembali terlentang di atas ranjang. Ken kembali memposisikan penisnya. Ia seakan sedang sangat diburu oleh nafsu hingga tak membuang waktu untuk menghentakkan pinggulnya. Kau meneriakkan namanya karena gerakan pinggulnya sungguh kuat dan kau merasakan sensasi yang berbeda dari sebelumnya. Kau meremas pundaknya saat ia mulai mengelaur masukkan penisnya di dalam vaginamu. Ken melakukannya dari perlahan hingga akhirnya ia kini sudah menambah kecepatan gerakan pinggulnya. Kau merasakan rasa yang sangat nikmat di sana. Kau mengigit bibirmu sekali lagi saat tangan Ken meremas payudaramu yang masih berbalut bra.

Ken tersengal ketika ia sudah menggunakan segala tenaganya untuk menggerakkan penisnya. Kau melihat tangan Ken menuju pahamu dan mengarahkan kakimu untuk menyatu di depan perutmu. Dengan posisi sieperti itu, Ken menahan kakimu dengan tangannya. Posisi seperti ini membuat vaginamu semakin ketat menjepit penisnya. Sensasi yang sungguh luar biasa. Sekali lagi kau merasakan sesuatu yang baru malam itu. Kau melihat wajah Ken memerah dalam posisi itu. Kau bisa memastikan ia sungguh menikmati posisi kalian saat ini.

Suara tamparan antar kulit kalian mendengung di telinga. Membuatmu memejamkan mata dan selalu mendesahkan namanya. Ken menyerukan namamu, kebiasaannya bila akan mencapai puncak orgasmenya. Dan benar saja, tubuhnya menegang dan ia menahan nafas. Wajahnya yang memerah semakin memerah dan urat-urat di sekitar lehernya menonjol. Kau juga merasakan tubuh bagian bawahnya bergetar.

Ia menggerakkan pinggulnya perlahan untuk memberikan puncak gairahmu. Kau meremas lengannya yang menahan pahamu dan benar saja, setelah orgasme yang dialami Ken, aku merasakan hal itu berpindah padamu. Kau menahan nafasmu demi puncak orgasme yang paling nikmat. Dan akhirnya kau melemas, Ken berhenti bergerak dan memperhatikan wajahmu. Kau tertawa begitu juga dengan Ken.

Kau teringat satu hal, kau sedang 'berlomba' dengan Aegin dan kau ingin membuktikan kepadanay bahwa Ken bisa mencapai orgasmenya berulang kali malam ini. Tanganmu mencari-cari ke atas meja kecil di sebelahmu dan menunjukkan satu kondom yang tersisa, "Kau tidak lelah kan, sayang?"

-end-


Vote + Comment~~~ ^^


KPOP Mature Stories 21+Where stories live. Discover now