Mark ( GOT7) X You

7.4K 118 0
                                    


Kau adalah asisten seorang chef terkenal, Mark Tuan. Kalian akan melakukan demo memasak makanan manis besok di studio SBS dalam sebuah acara. Hal inilah yang membuat kan dan Mark masih ada di dapurnya malam ini, demi menciptakan satu kreasi baru untuk dihadirkan besok.

Mark masih mengocok putih telur dan gula yang digunakan untuk cream pelapis cake green tea nya. Kau memperhatikan bagaimana cepatnya gerakan tangan Mark. Kau menelan ludahmu saat menatap wajahnya. Kening, mata, hidung, bibir.. Kau mengerjapkan matamu, pikiran setan melintas, mengapa aku baru sadar selama ini aku bekerja sama dengan seorang chef yang sangat tampan.

Mark yang semula sangat fokus dengan kocokan cream pelapis mendongakkan kepalanya. Mendapatimu yang masih memperhatikannya, "Ada apa?" Senyum Mark.

Seperti tertangkap tangan, kau menggeleng salah tingkah, "Tidak.. Tidak apa-apa chef.."

Mark lalu kembali melanjutkan kegiatannya, "Sabar ya. Cream ini sebentar lagi akan selesai."

"Ne, chef-nim," jawabmu.

Kau lalu berkomitmen untuk tidak lagi memperhatikan bagaimana rupa chef di depanmu itu. Kau mengarahkan pandanganmu pada cream yang masih di aduk oleh Mark. Tak lama, cream putih itu sudah pas, kental dan putih bersih.

Mark melepas apronnya. Kau mengerutkan kening, bukankan cream itu... Pikiranmu terhenti saat tubuh Mark mengarah padamu.

Kau terpojok karena jarakmu dengan Mark sudah sangat dekat, "Chef-nim?"

Mark menyunggingkan senyuman, jaraknya denganmu sungguh sangat dekat, "Terimakasih sudah bersabar. Karena sesungguhnya akupun tidak sabar."

Mark menyatukan bibir kalian. Kau membulatkan matamu. Kau merasakan tangannya menangkup wajahmu. Ciumannya yang menempel pada bibirmu terasa sangat membuai. Kau memejamkan matamu, merasakan bagaimana elusan ibu jari Mark pada pipi. Kau mencengkram kaos Mark.

Mark lalu mencoba mengigit pelan bibirmu, kau tak sengaja membuka mulut dan diambil kesempatan oleh Mark. Ia lalu meraih tubuhmu, mendudukkanmu di atas meja kosong di dekat kalian. Ia membuka tali apronmu tanpa melepaskan ciuman. Membuka satu persatu kancing bajumu hingga ia bisa melihat bra lace hitammu. Ia menyunggingkan senyuman penuh nafsunya setelah melepas ciuman kalian. Mark lalu mengarahkan tangannya di balik bajumu. Membuka pengait bramu.

Kau merasakan wajahmu memanas, melihat bagaimana Mark memperhatikan tubuh bagian atasmu. Ia lalu meninggalkanmu, mengambil mangkuk besi tempat cream. Kau memperkatikan arah Mark berjalan.

Mark kini sudah ada di dekatmu lagi, ia menunjukkan mangkuk itu padamu, "Aku ingin mencoba bagaimana rasa tubuhmu bila dilapisi cream."

Kau melipat kedua tanganmu di atas perut. Entah mengapa kau ingin pasrah, menyerahkan segalanya pada Mark.

Mark memasukkan jari telunjuknya ke dalam cream, ia mencoleknya dan mengarahkan tangannya itu pada dadamu. Sensasi dingin cream menyelimuti payudara kananmu. Jemari panjang Mark melumuri tiap sudutnya. Ia melakukan hal yang sama pada payudara kirimu. Kau mendesah merasakan usapan jarinya yang licin karena cream pada dadamu.

Mark lalu menjilati jarinya dengan mata mengarah padamu. Kau menggigit bibir bawahmu menginginkan lidahnya juga menjilati tubuhmu.

Mark lalu memberikan sapuan akhir pada ibu jarinya, "Boleh aku melakukannya pada dadamu?"

Kau mengangguk, tidak merasa malu sedikitpun.

Mark lalu mengarahkan kepalanya ke arah dadamu. Ia mulai menjilati dan menelan cream yang semula ia lumuri pada payudaramu. Lidahnya mengitari puting kananmu. Tangan Mark menahan tanganmu yang ada pada sisi tubuh. Mark mengigit kecil puting kirimu, ia juga terus maminkan lidahnya. Kau bisa merasakan bagaimana lidah hangatnya bersentuhan dengan kulitmu. Kau menahan nafas merasakan apa yang ia berikan. Kau membayangkan kembali wajah sempurna Mark yang tadi kau perhatikan. Sapuan lidah dan kecupannya membuatmu merasakan rasa yang lain setelah membayangkan wajahnya. Kau, jatuh cinta?

Mark mengangkat wajah, melihat apakah masih ada sisa cream pada bagian atas tubuhmu. Terdapat sedikit cream di dekat lekuk lehermu. Ia lalu mengarahkan kepalanya ke sana. Ia menjilatnya, menghisap sedikit lekuk lehermu. Kau mendesah.

Mark melihat tanda merah pada bagian leher yang ia hisap tadi, tertawa kecil. Mark lalu memperhatikan wajahmu, kau tampak puas dengan perlakuan Mark walau hanya menggoda dada, leher, serta wajahmu. Mark tersenyum kembali. Kau mendudukkan tubuhmu yang setengah telanjang itu. Menarik wajah Mark lalu, menjilan sisa cream yang ada di hidung mancungnya.

Kau menyunggingkan senyuman yang memperlihatkan kerut senyum di pipimu, "Bolehkan aku menjadi asisten chef-nim untuk waktu yang tidak ditentukan?"

Mark tertawa. Ia lalu mengangguk.

Sebuah ketukan terdengar dari luar dapur. Kau langsung menutupi tubuh bagian atasmu. Mark mengarahkan telunjuknya ke depan bibir, "Pelan-pelan saja. Pintu dapur sudah kukunci."

Kau mengangguk, "...tapi chef-nim. Kurasa besok setelah acara di SBS, aku harus melakukan hal yang sama seperti yang chef-nim lakukan tadi. Aku sangat penasaran bagaimana rasanya. Pasti cream itu jauh lebih enak."

Mark langsung saja mengarahkan jempolnya ke atas, "Tanpa kau minta, aku akan menuntutnya darimu."


-end-


vote + comment ^^

yang mau request bisa ya~

KPOP Mature Stories 21+Where stories live. Discover now