enjoy it XD
Hari ini kau memutuskan untuk datang ke rumah Lay, mengerjakan tugas dari dosen. Kalian ada dalam satu kelompok dengan satu orang lainnya, Baekhyun. Namun Baekhyun baru saja mengirimimu pesan singkat bahwa ia harus pergi mengatar ayahnya ke dokter.
Kalian sudah mengerjakan tugas itu sekitar setengahnya dan mencoba untuk kembali berpikir untuk mengerjakan sisanya. Lay mengambil ponselnya, mencoba menanyakan bagaimana cara pengerjaannya pada kelompok lain.
Kau membuka browser pada laptopmu dan menjelajahi web demi web untuk mendapatkan hasil. Semua tidak berjalan mulus karena memang tidak ada jawaban yang memuaskan kalian.
Ditengah kegiatan kau bertanya, "Kemana orangtuamu?"
Lay masih fokus pada layar ponsel, "Jeju, cabang perusahaan ayahku yang di sana ada sedikit masalah. Jadi haru berangkat tadi pagi dengan omma."
Kau mengangguk paham.
Kau teringat dengan satu hal. Tiga hari yang lalu ada beberapa teman sekelasmu mengatakan bahwa Lay memiliki kelainan. Menyukai sesama jenis. Hal itu langsung membuat bibirmu gatal untuk menanyakannya. Kau memang cukup dekat dengan Lay. Tapi tidak seperti itu juga, kan?
Lay berdiri dari duduknya, "Aku ambilkan minuman ya."
Kau mengangguk setuju. Pikiranmu langsung saja mengawang pada hal yang dari tadi menjadi pergumulanmu. Semakin mencoba melupakannya, kau justru semakin penasaran dengan kebenarannya.
Tak lama Lay masuk ke dalam kamarnya itu dengan membawa dua buah kaleng minuman soda dingin. Kau tersenyum saat meraih minuman itu. Membuka penutup kaleng. Namun, tidak sadar minuman soda itu tertumpah pada bagian depan bajumu.
Refleks, Lay mengambil tissue dan melap bajumu. Kau merasakan wajahmu memanas. Jarak Lay yang begitu dekat denganmu dan tangannya yang...
"Lay.." Ujarmu lirih.
Lay tidak merespon dan terus mencoba mengeringkan baju bagian depanmu.
Kau merasakan tangannya sudah masuk ke dalam bajumu dan menyentuh kulit perutmu. Lay mendongakkan wajahnya. Ia tersenyum penuh dengan banyak arti.
"Kau pasti mengira aku menyukai sesama jenis kan?"
Entah mengapa kau terkejut bukan main. Jadi Lay tahu selama ini?
"Boleh aku membuktikannya padamu?"
Kau terdiam.
Ia meraih tanganmu dan membawanya ke arah bagian bawah tubuhnya. Kau merasakan sesuatu sudah berdiri di sana. Kau membelalakkan matamu.
"Aku menahan ini sejak pertama kali berdekatan denganmu tadi."
Kau teringat pertama kali menempel pada Lay karena ingin mencoba membantu Lay berpikir untuk tugas. Namun kau sama sekali tidak kepikiran dengan hal itu.
"Aku mau kau bertanggung jawab."
Kau menahan nafas. Seakan terpojok, kau memalingkan wajahmu.
Lay mencium lehermu. Ia langsung menyapukan lidahnya di sana. Kau bisa merasakan bulu tanganmu berdiri saat nafas Lay ikut menyapu lehermu. Lay kembali memasukkan tangannya ke dalam bajumu. Mengelus pelan kulitmu hingga sampai pada dadamu.
Kau mendesis. Menahan tangan Lay yang mencoba menurunkan bramu.
Lay langsung mengangkat wajahnya, menatap langsung ke matamu, "Kau tidak mau?"
Entah mengapa kau dengan cepat menggelengkan kepalamu.
Lay tersenyum. Ia menarik ujung bajumu, membukanya hingga ia bisa melihat bra putihmu. Lesung pipinya yang khas terlihat saat ia mencoba meraih pengait bramu. Kau menunduk malu.
Sesaat setelahnya, kau bisa merasakan udara dari pendingin ruangan kamar Lay menghapus hangatnya tubuhmu. Ia langsung menangkupkan telapak tangannya pada salah satu payudaramu. Memijatnya dengan sebuah ritme.
Kau menggigit bibir bawahmu. Dan karena melihat hal itu, Lay segera membuka kaosnya. Kau bisa melihat bagaimana otot-otot tubuhnya terbentuk dengan baik, hasil dari latihan gymnya.
Tak hanya itu, Lay juga menarik celana training birunya dan celana dalam yang ia kenakan. Kau membulatkan matamu saat melihat penisnya sudah berdiri dengan setitik cairan pada ujungnya.
Lay mendekatimu, ia mengelus pipimu. Kau tidak tahu harus berbuat apa. Tangan Lay mengarah pada rok selututmu. Ia memasukkan tangannya dan mengelus pahamu. Elusan tangannya menyapu paha bagian dalam, membuatmu merasakan sensasi yang tak pernah kau rasakan sebelumnya.
"Kau suka?"
Kau mengangguk pelan.
Lay tertawa. Ia menurunkan celana dalammu dengan sekali tarikan. Lay langsung saja memasukkan jari tengahnya ke dalam vaginamu. Kau mendesiskan namanya.
Lay mengulum senyuman dan mendekatkan mulutnya pada telingamu, "Aku juga bisa memastikan, kau tidak menyukai sesama jenis sama sepertiku."
Kau langsung meraih wajahnya. Mencium bibirnya seakan tidak ada hari esok. Lidah bertemu lidah. Panasnya deru nafas membuat kau merasakan kenikmatan yang lebih karen ulah Lay. Saat kau menjauhkan wajahmu, kau mendapati sebuah cairan membentuk benang antara mulutmu dan Lay.
Lay langsung saja mengangkat satu kakimu dan menaruhnya di pundak. Ia mengarahkan penisnya memasuki vaginamu. Lay memasukkannya dengan sangat pelan, "Ini yang pertama untukmu, kan?"
Kau mengangguk. Lay kemudian mencoba merasakan sensasi sempitnya lubang vaginamu. Ia merasakan penisnya seperti dipijit mulai dari ujung hingga pangkal. Kau merasakan vaginamu penuh dengan panjangnya penis Lay.
Lay membenamkan wajahnya pada lehermu. Tangannya menahan badan di sisi. Ia mulai memaju mundurkan tubuhnya dengan memperhatikan wajahmu.
Tidak tahan dilihat seperti itu, kau memalingkan wajah. Lay terus mengeluar masukkan penisnya. Kau mengatur nafasmu yang semula memburu karen merasakan rasa yang ada pada tubuh bagian bawahmu. Lay merasakan lubang vaginamu membuatnya ingin terus berada di sana.
Kau mencengkram lengan Lay yang masih menopang tubuh, "Lebih cepathh."
Lay tertawa, namun tidak berkomentar apapun dan menuruti keinginanmu.
Kau merasakan geli di sekujur tubuhmu. Pertama kali melakukan hal seperti ini dan kau kini tahu bagaimana nikmatnya setiap detikmu saat itu. Kau bisa bersumpah pada dirimu sendiri untuk meminta Lay melakukan hal ini lagi di lain hari.
Tak sadar kau menepuk pantat Lay. Lay mendesis karena ia juga semakin menambah kecepatan pinggulnya. Lay berulang kali menyerukan namamu saat desiran darah mengalir ke atah penisnya. Hal ini membuatmu mendesah berkali-kali.
Hampir sampai, Lay mengeluarkan penisnya dan memainkannya sendiri dengan tangannya. Kau memperhatikan Lay, namun merasa tidak puas, kau memainkan sendiri klitorismu. Kau memperhatikan setiap lekuk tubuh Lay dan membuatmu merasakan puncaknya. Lay tersenyum melihatmu menegang dan hal ini membuat Lay juga mencapai titik puncak gairahnya. Ia membuang cairan spermanya di dekat perutmu dengan nafas yang ia coba untuk atur perlahan-lahan.
Setelah yakin dengan selesainya puncak gairah, Lay mendekatkan bibirnya ke keningmu, mengecupnya.
"Aku ingin hal ini kita ulang lagi kapan-kapan," ujarmu.
Lay tertawa, "Aku akan segera mengundangmu walau tidak ada tugas kuliah ke rumah. Bagaimana?"
Kau tersenyum. Memeluk tubuh Lay, "Biarkan gosip tentangmu menyebar. Biarkan hanya aku yang tahu bagaimana hal sebenarnya."
-end-
vote + comment ^^
YOU ARE READING
KPOP Mature Stories 21+
Fiksi PenggemarCerita yadong, smut, dan dewasa para boy-group idol member KPOP! Kalau kalian mau request juga bisa kok. Tapi aku gak nerima IDOL X IDOL yaa. Sorry :") Aku nerimanya IDOL X OC atau IDOL X Reader. :) Request status : CLOSE Let's imagine the...