3 September 2014
"Seungwan sialan!", aku terus menggerutu kesal sambil sesekali menarik ingus ku lagi. Bagaimana tidak? Disaat sedang flu seperti ini dia malah meminta ku untuk datang kerumahnya, ahh.. Dia tidak meminta, dia merengkek sambil mengancam ku menunjukkan aegyo-nya yang menjijikkan, cukup Yeri saja yang punya aegyo menjijikkan Seungwan jangan. Aku tak akan sanggup. Aku bersumpah.
Dalam perjalanan menuju rumah Seungwan, jujur saja ini membuat ku lelah. Ini jauh dan jalanannya sepi, bagaimana kalau sesuatu terjadi pada ku? Hwaaa andwaeyo! Aku belum menikah dengan Donghae oppa.
Ku putuskan untuk berlari di sisa perjalanan. Aku benar benar hilang akal saat ini, tak biasanya aku jadi pengecut seperti ini.
Itu dia, tinggal melewati belokan itu dan aku sampai di markas besar (rumah Seungwan sudah menjadi markas kami kkk~) ku percepat langkah ku.
"Seungwan-a!!! YA!! SON SEUNGWAN!!" ku ketuk pintu rumah Seungwan dengan brutal, aku takut karna ku rasakan seseorang telah mengikuti ku di sepanjang jalanan gelap tadi.
"Ya!! buka pintu, mau mati muda? Cepat buka pintunya", titah ku. Tak ada respon dari dalam sana.
"Apa yang kau lakukan di depan rumah ku Sooyoung-ah? Dan lihat, kau mau menghancurkan pintu ku?", ucap Seungwan yang ternyata dari tadi berada di belakang ku.
"Eoh?",reflek aku berhenti dan kembali pada stay cool mode on. "Kau disini, cepat buka pintunya, disini panas", akhirnya aku sadar, ternyata yang mengikuti ku dari tadi adalah Seungwan.
Ahhh senangnya, ku regangkan tubuh ku di atas kasur Seungwan. Ruang utama markas besar ini semakin nyaman saja, ku tepuk kasar kasur Seungwan.
"Setelah pintu ku, sekarang kasur ku, aigoo~ ingat Sooyoung-ah kau pandai merusak barang", pernyataan Seungwan membuat ku mempoutkan bibir.
"Asalkan aku tak merusak hubungan mu dan bias tak masalah kan?",sebenarnya itu kutujukan kepada Seungwan, yang hobi mencuri bias ku, "Oh, kenapa menyuruh ku kemari? Yang lain kemana?"
Seungwan mengangkat bahu, astaga manusia satu ini. "Sooyoung-ah, tolong belikan minuman. Aku akan membuatkan makanan untuk kita"
Aku hanya mengangguk, menyetujui permintaan Seungwan, setidaknya aku tak kelaparan hari ini. Fyi, biasanya Seungwan sangat anti membuatkan makanan untuk kami. Jadi kalau kami lapar yaaa~ tinggal buat ramyeon sendiri, Seungwan bukan tuan rumah yang baik.
Dengan langkah ringan aku pergi ke mini market terdekat, setelah membeli beberapa minuman kaleng dan snack aku langsung kembali ke rumah Seungwan.
"Seungwan-a~ i'm home~" teriak ku, tak ada sautan dari Seungwan. Apa dia pergi? Ah benar dia pasti berada di dapur, sibuk dengan pisau dan lain sebagainya.
"Ya~ cepatlah. Sooyoung sudah datang"
"Aa ottoke? Dimana korek apinya? Unni kau simpan dimana korek api nya"
"Seungwan-ah, cepat halangi Sooyoung. Jangan sampai dia masuk ke dapur, aku akan cari korek apinya"
"Dimana korek api nya? Astaga!"
"Aish pakai kompor saja"
"Ya~ apa yang kalian lakukan?",tanya ku. Jelas saja membuat Seungwan dan Joohyun terlonjak kaget.
Kecurigaan ku semakin bertambah saat melihat rambut seseorang di belakang pintu, "Minggir kalian.", oke bakat preman ku muncul.
Ku balik pintu, menunjukkan Yeri yang tersenyum kikuk, dengan sebuah cheese cake di tangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Reply Me 2013 [✔]
FanficFF ini saya adaptasi dari drama korea Reply Me, 1997 namun banyak kejadian di FF ini yang berdasarkan pengalaman pribadi saya namun sedikit di Dramatisir Original ide dari sahabat saya, dan FF ini memiliki beberapa Versi.