3 September 2019
Jari ku masih sibuk menelusuri buku buku yang berjajar rapi di rak, banyak sekali buku yang harus ku pelajari untuk memuluskan jalannya pembuatan skripsi. Ya walau masih awal semerter 6, tapi aku ingin sekali cepat lulus dan bekerja, setelah itu menikah dan punya anak. Ups! Itu terlalu berlebihan. Utamanya sih aku harus lulus dan dapat pekerjaan yang layak.
Mata ku masih memburu judul di setiap bukunya. Hingga sesuatu menghentikan pencarian ku, tangan ku menyentuh tangan nya. Tangan besar dan hangat, aku ingat ini seperti tangan Couple ku, tunggu!
Mata ku membulat sempurna, benar itu dia ahh tidak dia Yook Sungjae, dokter muda Yook Sungjae. Tanpa sengaja kami bertemu di sini, di perpustakaan kota.
Ku tarik tangan ku perlahan, mata ku masih saja menatap karya indah Tuhan di depan ku. Dengan efek slow motion dan semilir angin, seperti di drama.
"Sooyoung-ah", lirihnya yang masih bisa terdengar oleh ku.
***
"Hoo, sudah dewasa rupanya. Sekarang sudah memikirkan skripsi", Sungjae tersenyum.
"Hahaha, baru sadar? Aku sudah dewasa sejak lama tau", ku aduk jus apel kesukaan ku.
"Lama tak bertemu, kau sama sekali tak berubah Sooyoung-ah", Sungjae mengusap kepala ku gemas. Jantung ku berdetak cukup kencang.
Apa saat ini aku masuk dalam kategori selingkuh? Apa aku sudah jadi peselingkuh saat ini? Andwae!
"Bagaimana dengan asam lambung mu? Apa masih sering kambuh?", aku menggeleng. Diri ku masih terlalu lemah karena sentuhannya. Astaga Park Sooyoung.
"Sooyoung-ah", Sungjae memanggil nama ku dengan lembut.
"Emm?", jawab ku yang masih fokus dengan jus apel di depan ku.
"Saengil chukkae! Maaf aku tak memberi mu hadiah. Aku tak menyangka kita akan bertemu", aku tersenyum, dan mengangguk.
"Gomawo oppa, aku tak tau kau akan ingat ulang tahun ku. Aku sendiri tak ingat kalau hari ini aku ulang tahun", untuk pertama kalinya aku tersenyum tulus kepada Sungjae, setelah perpisahan kami.
Sedikit rasa bahagia mulai menjalar, senang rasanya Sungjae mengingat hari ulang tahun ku, itu tandanya dia masih mengingat dan merindukan ku kan?. Anggap saja seperti itu, biar aku bahagia.
***
"Terimakasih untuk traktirannya"
"Haha, tak masalah Sooyoung-ah, semangat untuk skripsi mu. Dan jadilah guru yang baik untuk murid mu kelak"
"pasti", ucap ku meng-iya-kan. "Kalau begitu aku duluan, Annyeong", ku lambaikan tangan ku, kami berpisah untuk sekian kalinya.
Aku berjalan di bawah remangnya lampu jalan, angin musim gugur menghembus, ahhhh sebentar lagi musim dingin.
Dari langkah ke langkah, pikiran ku masih saja tertuju pada Sungjae, bagaimana bisa dia mengingat hari ini? Untuk ukuran orang yang 'tidak spesial' seperti ku rasanya mustahil untuk di ingat.
Bagaimana dengan orang 'sangat spesial' ku? Apa dia mengingat hari ini? Apa dia sudah menyiapkan kejutan untuk ku? Seperti di drama drama romance yang ku tonton selama ini?
Dengan bunga mawar merah, dan lilin kecil yang menemani makan malam kami, hwaaaaa membayangkan nya saja sudah membuat ku menggila seperti ini.
Hahaha, tentu saja itu semua hanya hayalan babu ku saja, Taehyung sangat sibuk dengan pekerjaannya, mengingat sekarang dia jadi kepala bagian di departemen tempatnya bekerja. Dan ku maklumi itu, aku pacar yang baik bukan. Hahaha!
KAMU SEDANG MEMBACA
Reply Me 2013 [✔]
FanficFF ini saya adaptasi dari drama korea Reply Me, 1997 namun banyak kejadian di FF ini yang berdasarkan pengalaman pribadi saya namun sedikit di Dramatisir Original ide dari sahabat saya, dan FF ini memiliki beberapa Versi.