10 October 2020
Sooyoung baru saja selesai dengan sidang skripsi yang di nantikannya selama ini. Semua berjalan lancar seperti yang di harapkan, perasaannya kini sudah lega, sebentar lagi impiannya menjadi seorang guru bahasa akan segera terwujud.
Sooyoung Side
Betapa terkejutnya aku mendapati ke 4 sahabatku telah menyambut keberhasilan ku, hwaaaaa eomma anak mu ini jadi wisuda.
Dengan berkumpulnya para tisu tisu ku yang setia menemani dan menjadi sasaran empuk saat dosen pembimbing mulai melukis lukisan abstrak di lembaran yang ku pertaruhan hidup dan mati. /ok ini terlalu berlebihan. Maafkan aku, karena terlalu terbawa perasaan.
"Sooyoung-ah, chukkae" , mereka bergantian memeluk ku.
"Aigoo~ uri Sooyoung, mamah bangga pada mu nak" , dengan nistanya Joohyun mencium pucuk kepala ku.
"Ya!" Jelas saja aku protes. Bagi ku kiss? Nonono ee~
"Hahahah, Sooyoung-ah, tunggu saja besok aku dan Yeri akan sidang"
"Jinjja?", kami semua menatap Yeri, Seolah tak percaya. Pasalnya maknae kami ini sangat amat santai, Bisa dikatakan dia tidak tertarik untuk menyandang gelar sarjana.
"Hwaaa jinjja daebak!!", Seulgi memeluk Yeri.
Tentu saja adegan melodrama ini berubah seperti kartun teletubies, Kami saling berpelukan dan bersuka cita.
Sayangannya itu tak berlangsung lama, Setelah Joohyun melepas pekukan dan membuat kami berhenti, dan kembali ke akal sehat kami masing masing.
Mata ku menangkap sosok laki laki yang telah lama ku hindari. Atmosfer terasa mencekik sekarang, Hwaaa wanjon daebak! Bagaimana bisa berubah se-drastis ini? Musim saja butuh proses untuk berubah, Kenapa atmosfer ini tidak? Cepat sekali, Seperti bipolar saja.
"Sooyoung-ah, Chukkae", Ucap Taehyung lengkap dengan senyumannya. Wahhh benar benar manusia satu ini, Kenapa dia masih tampan saja sih?
"Ne", Ucap ku singkat, Sambil memberi hormat, Biar bagaimana pun dia lebih tua dari ku.
Ku rasa teman teman ku merasa tak nyaman dengan pertemuan tak terduga antara aku dan Taehyung, Mereka sepertinya takut sesuatu yang mengerikan akan terjadi. Eyyy segalak galaknya aku, aku tidak akan memakan kalian.
"Gamsahamnida Sunbae-nim", Lanjut ku. Tentu saja aku membalas senyuman nya.
Sebenarnya aku sudah lama melupakan 'hal' itu.
Bagi ku, semua itu menjadi proses penting untuk pendewasaan diri. Dari semua itu aku belajar bagaimana cara memaafkan tanpa rasa dendam, bersabar dan yang paling penting selalu berfikiran positif.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reply Me 2013 [✔]
FanfictionFF ini saya adaptasi dari drama korea Reply Me, 1997 namun banyak kejadian di FF ini yang berdasarkan pengalaman pribadi saya namun sedikit di Dramatisir Original ide dari sahabat saya, dan FF ini memiliki beberapa Versi.