FLASHBACK - Just Me and You

4.3K 415 27
                                    

Di ketik tanggal : 5 Agustus 2011

Ini pas saya kelas 8, 13 tahun.
Seingat saya cerita ini dibuat untuk lomba pendaftaran jadi admin dimanaaa gitu. Oh, dan hokinya saya menang, lol. Hoki doang kok, serius.

Isi cerita nggak banyak dirubah, cuman pengen rubah diksi, penggunaan EBI yang benar dan juga..., peletakan tanda baca yang salah.

Dan saya ngerasa justru saya lebih jago romance noraks pas zaman SMP dulu daripada sekarang (kuliah semester dua) #malu. Oke, salah kalah sama diri saya sendiri, so it's okay. Juga, untuk beberapa hal, saya hanya ingin mengingatkan bahwa Full of Fools dibuat sebagai sarana buat cerpen-cerpen saya.

Oke, selamat membaca!

***

"Anne, panggil Zeffrey kemari ya."

Guru olahraga di sekolah kami yang bernama Pak Suhendra itu lagi-lagi membuatku kesal untuk kesekian kalinya, tadi manggil-manggil dari kelas sampai meminta anak sebelah buat panggil aku di kelas, sekarang, ketika aku sudah sampai di mejanya, eh, malah disuruh panggil si Zeff.

"Kok saya, Pak?" tanyaku yang terdengar sedikit tidak senang. Sebenarnya aku bukan tidak senang karena diminta memanggil Zeff, tapi karena sifat Pak Suhendra yang suka semena-mena itu.

"Bapak mau bicarain soal tour Sudirman Cup, team kita akan melawan team dari sekolah Garuda Putih, kamu tahu kan, betapa unggulnya mereka?"

Dari minggu kemarin juga, kami sudah tahu kalau team basket sekolah kami akan melawan Garuda Putih yang benar-benar terkenal karena permainan basketnya yang ahli, tidak ada siapapun yang tak mengenal Garuda Putih, apalagi katanya captain-nya ganteng.

Eh, eh, salkus-salkus. Tapi William emang keren ya~

Oke, makin ngaco.

Dan ya, aku harus siap diperbudak oleh Pak Suhendra yang kadang suka semena-mena memperlakukan murid layaknya pembawa pesan. Sebagai ketua tim basket putri, aku harus berbangga hati karena tidak ada team dari sekolah manapun yang bisa melawan team kami. Tapi, jadi cewek ya gitu, pertandingannya benar-benar dianggap remeh sama dunia.

Aku memperhatikan Zeff yang sedang latihan sangat serius dengan team-nya. Kali ini mereka benar-benar ambisius untuk memenangkan pertandingan kali ini.

Loncatan, passing, dribble dan shoot.

Zeff seharusnya bisa menyaingi William, baik dari tampang maupun permainan basketnya. Tapi entah mengapa fans William yang bejibun dan seolah dimana-mana itu kadang membuatku ngeri juga. Kadang aku mensyukuri Zeff yang tidak setenar William meskipun dia juga terkenal.

...Zeff keren banget kalau lagi fokus shoot.

"Annely!" seru Zeff yang membuat kesadaranku kembali, aku yang menyadari bayangan sebuah bola mendekat pun refleks memajukan langkahku beberapa langkah, bola basket itu memantul tepat di area yang kupijak tadi.

"Iih, Zeff nggak hati-hati, nih. Tadi kalau kena gue, terus gue amnesia, gimana?"

Zeff menatapku datar, lalu melemparkan bola yang dipungutnya ke arahku, "Jangan lebay, lah. Lagian, lo ngapain di sini? Mending lo belajar bagus-bagus buat try out."

"Gue kemari juga karena disuruh Pak Hendra, kali. Disuruh ke kantor, mau diskusiin soal pertandingan."

Zeff menghela nafas lelah, "Bakalan sampe maghrib nih, kalo diskusi sama pak Hendra."

Zeff memantulkan bola basketnya ke lapangan, memberi arahan pada anggota-anggotanya untuk latihan tanpanya. Sedangkan aku diam-diam tersenyum juga karena aku menyadari bahwa aku akan menghabiskan waktu dengan Zeff.

Full Of FoolsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang