20 November 2016

271 10 2
                                    

K E J U T A N

Gemetar tanganku ketika aku buka kejutan darimu, lalu tampilan pertama adalah kata "For You".

Kata - kata darimu (dan kata - kata dariku) :

Dia si pemilik rindu
(rinduku memang milikmu)

Dia yang mengajarkanku banyak hal (hal-hal itu berawal darimu juga)

Dia yang membuatku tersadar
(Aku juga tersadar akan segala tentang diriku dan dirimu)

Dia yang setia menungguku
(Aku suka menunggu untukmu, tapi tak suka membuatmu menunggu karnaku)

Dia yang menyayangiku dengan tulus
(Aku sangat menyayangimu dengan qino, bukan tulus. Tulus itu penyanyi lagu kesukaanmu yang berjudul monokrom)

Dia yang membuatku tertawa
(Iya lagi stand up comedy suka gagal terus tapi dia dengan suka rela tertawa demi membahagiakan aku)

Dia yang membuatku bersedih
(Maaf, maafkan aku. Tak seharusnya aku membuatmu bersedih)

Dia yang tak pernah sadar aku menyayanginya
(Kamu salah, atau memang menurutmu aku yang salah ? Tak apa. Yang pada sebenarnya aku sadar kamu menyayangiku)

Dia yang menjadi bagian dari kenanganku
(Kamupun kenanganku untuk bagian dari semua bagian kenanganku)

Dia yang menjadi bagian dalam hidupku
(Kamu adalah bagian sepenuhnya dalam hidupku saat ini)

Dia . . . . yang kini mengajarkanku arti sebuah kehilangan
(Kehilangan yang sebenarnya tidak sepenuhnya hilang)

***

Disini aku bersama keheningan tengah malam saat ini, membaca dan membaca setiap kata menjadi kalimat yang penuh dengan perjalanan, perjuangan, dan kenangan.

Terus-menerus ku scroll halaman demi halaman, mengulang kembali saat-saat dimana perjalanan kita lewati.

Berimajinasi kesana dan kesini ketika aku membaca kejutan darimu, aku hanya bisa berandai-andai.

Akankah ?
Bisakah ?
Apakah ?
Mungkinkah ?

Lalu, timbul lah pengetahuanku akan dirimu. Sisi dirimu disaat kejadian itu terjadi, aku merasakan apa yang kamu rasakan setelah aku membaca dan mendalami itu.

Tak ku sangka, banyak hal diluar yang ku harapkan bahkan lebih indah ternyata. Iya indah, semua tentangmu indah. Bukan, bukan nama dia bukan indah. Hehehe.

Diriku dan dirimu tlah banyak melewati akan jalan yang penuh dengan semua emosi yang ada di dunia ini, dalam waktu yang sangat singkat atau sesingkat-singkatnya.

Jika permintaanku yang sebegitu memberatkanmu aku sangat minta maaf, tapi kamu melakukannya demi diriku ini yang sederhana tak beristimewa.

Tujuanmu membuatku tersenyum ?

Yaa kau berhasil, aku tersenyum sangat-sangat tersenyum.

***

Suaramu, akhirnya kamu bernyanyi, akhirnya aku mendengarkan suara kamu bernyanyi. Terimakasih, walau kejadian bernyanyi sempat membuat konflik tak jelas.

Aku senang bisa menjadi orang pertama yang berjarak darimu mendengarkan kamu bernyanyi, padahal kamu tidak suka bernyanyi.

Kita banyak belajar akan hal yang kemarin terjadi diantara kita, dan tanggal ini menghancur tembok yang sempat berdiri kokoh memisahkan kita.

Tak banyak yang bisa aku lakukan, hanya dengan mengucapkan Terima kasih dan permohonan maaf . Hanya itu yang aku bisa, sederhana dan penuh makna.

(Dariku untukmu, 436 kata)
-Q-

Misi Rahasia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang