05 Desember 2016

9 2 0
                                    

M E N G G O D A M U  D A N

M E M B U A T M U  C E M B U R U

Hahahaha
Ntahlah seketika judul itu terpikirkan olehku.

Tadi malam setehlah dirinya pamit untuk tertidur akupun juga ikut tertidur bersama dirinya, tidak kamu tidak berdekatan.

Sekarang seperti biasa aku berada di antara malam dan pagi, terbangun diri ini.

Aku bingung harus apa yang ku lakukan jika sudah terbangun, dan tak bisa lagi tertidur.

Tak lupa juga aku mengirimkan pesan untuknya disana yang sedang tertidur lelap, memberi kabar bahwa seperti biasa aku terbangun.

Hmmmm, nulis apa kita diantara malam dan pagi ini ?

Ahh yaa

Aku menemukan itu di timeline akun lineku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menemukan itu di timeline akun lineku.

Menurutku itu cukup menarik
Hmmmm.

Untuk kamu disana jika kita sekarang sedang duduk bersama aku akan menceritakan hal yang tidak seru seperti ini :
Tanpa terkecuali perpisahan, karna kita dipertemukan untuk dipisahkan.
(Menurutku)

Jadi begini ceritanya :

Disuatu pagi bersama hujan orang tersebut berjalan mengitari sebuah jalan yang sangat bersih nan asri, dirinya sedang memikirkan bagaimana caranya mengikis jarak tapi dia tidak memiliki kekuatan besar untuk mendekat pada si rindu, dia terus berjalan sambil tertunduk melihat setiap inci jalanan di bawah sana.

Padahal dikenyataannya dibawah sana tidak terdapat apa-apa hanya jalanan yang beraspal, tapi ntah kenapa dia sangat suka menghadap kebawah daripada menghadap kedepan.

Kenapa dia seperti itu ?

Dia bukan tidak suka untuk melihat kedepan, tapi dia belum cukup berani menghadap kedepan. Dia harus punya bekal untuk menghadap kedepan yang nantinya pasti akan lebih buruk daripada menghadap kebawah, dia kumpulkan bekal sambil menghadap kebawah.

Suatu ketika hingga akhirnya dia sampai di ujung jalan, dia berhenti karna jalan tersebut sudah sampai menemui ujungnya.

Kamu tahu apa yang dia lakukan setelah jalan itu berada paling ujung atau lebih tepatnya sudah buntu.

Pada akhirnya dia menghadapkan pandangannya kedepan, terlihatlah sosok si rindu itu.

Dia tersenyum.

Misi Rahasia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang