"Aku rasa aku mulai gila."
Baekhyun mengernyit mendengar gumaman Kyungsoo yang menurutnya sangat aneh. Ia melirik ke sekeliling ruangan memastikan bahwa Kyungsoo berbicara padanya. Ketika Baekhyun kembali menatap Kyungsoo dengan tatapannya yang kosong, ia mendesah. Tidak ada siapapun disini selain dirinya. Jika Kyungsoo tidak bicara padanya pastinya wanita itu tengah berbicara sendiri. Tetapi kenapa? Tidak biasanya atasannya itu bersikap seperti ini.
"Aku mencoba melupakannya bertahun-tahun yang lalu dan sekarang dengan seenaknya dia terus memasuki pikiranku."
"Siapa?" tanya Baekhyun setengah ragu.
"Dia bilang apa? Dia akan membuatku mencintainya lagi? Memangnya semudah itu setelah apa yang dia lakukan.. Apa aku akan percaya lagi padanya? Dia benar-benar gila!"
Suaranya yang semakin meninggi membuat Baekhyun semakin heran. Apa Kyungsoo benar-benar tidak menyadari keberadaannya atau memang Kyungsoo berpura-pura tak mendengarkannya? Akhirnya Baekhyun memutuskan untuk mendekati ranjang Kyungsoo.
"Siapa yang kau bicarakan?" tanya Baekhyun lagi dengan nada yang tidak dapat disembunyikan bahwa kini ia merasa penasaran dengan sosok pria yang dibicarakan Kyungsoo.
Namun langkah Baekhyun segera terhenti ketika Kyungsoo meliriknya dengan begitu sangat dingin.
"Siapa maksudmu dengan siapa?" tanyanya dengan dingin.
Baekhyun menelan ludahnya susah payah. Ini tidak akan berakhir baik. "Tadi kau.. Hmm maksudku nona mengatakan.. Itu.."
"Itu.. Itu.. Itu apa?!"
Baekhyun hanya memberikan sebuah gumamam tak jelas membuat Kyungsoo seketika mendengus. Ia merutuki dirinya sendiri yang bisa-bisanya berbicara sendiri hanya karena memikirkan Kim Jongin. Bodoh! Kyungsoo lantas membaringkan tubuhnya dengan keras di atas ranjangnya lalu menarik selimutnya rapat.
"Aku membenci tempat ini... Aku ingin pulang.." jerit Kyungsoo membuat Baekhyun mematung kebingungan karena sikap Kyungsoo. Sebelumnya dia bicara dengan suara yang sangat dingin dan sekarang dia merengek untuk pulang.
"Hanya beberapa hari lagi," balas Baekhyun. "Sabarlah.."
"Aku tidak bisa bersabar Baek, semakin lama aku disini aku akan benar-benar gila."
Baekhyun berdeham lantas berbicara dengan hati-hati. "Apa ada seseorang disini yang membuatmu tak nyaman?"
"Tentu saja ada!" teriak Kyungsoo seketika. Ia kembali mendudukkan tubuhnya lantas menatap Baekhyun dengan frustasi. "Bayangkan ini sudah lima hari Baekhyun, lima hari! Dan dia terus bermain-main di kepalaku!" Kyungsoo menangkup kepalanya dengan panik. "Oh cukup kepalaku.. Jangan ke tubuhku yang lain.. Jangan, jangan.. Dia tidak boleh melakukan itu kepadaku."
Baekhyun semakin mengerutkan keningnya dalam. Semakin lama Kyungsoo semakin bersikap aneh. Bahkan Baekhyun tidak tahu apa yang sebenarnya saat ini Kyungsoo bicarakan. Maksudnya siapa? Apa mungkin ia mengenalnya? Di rumah sakit ini bukan? Apa itu adalah..
"Byun Baekhyun!"
Baekhyun terkesiap mendengar teriakan Kyungsoo tiba-tiba. Ia membuang pikiran bodohnya lantas menatap Kyungsoo bingung.
"Ya.. Ya.. Nona?" tanya Baekhyun tergagap melihat Kyungsoo.
"Ayo pulang.."
Baekhyun mengatupkan bibirnya rapat. Semakin lama Kyungsoo semakin bersikap aneh. Ini adalah kali pertama ia melihat wajah merajuk atasannya tapi hal itu tak lantas membuat Baekhyun berpikiran yang lain. Mungkin Kyungsoo memang sudah tidak betah untuk tinggal di rumah sakit ini. Kini Baekhyun mulai merasa bersalah, Kyungsoo mungkin stress bukan hanya karena pekerjaannya melainkan karena harus meninggalkan pekerjaannya juga. Itu yang Baekhyun coba pahami saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Slowly Killing Me ✔
FanfictionJongin mungkin tidak akan pernah menyadari betapa besar Kyungsoo membencinya dan menjadi salah satu pasien Jongin adalah mimpi buruk baginya. Menghabiskan waktu selama seminggu di rumah sakit sudah cukup menyiksa Kyungsoo, dia tidak ingin Jongin lan...