Day 16

3.4K 338 68
                                    

Kyungsoo telah menolak ajakan Jongin untuk menjemputnya langsung ke rumah. Meskipun itu cukup membantu tetapi Kyungsoo tidak sampai sejauh itu untuk merepotkan Jongin. Ia masih memiliki Baekhyun, dan gadis itu tidak keberatan untuk mengantarnya ke Bandara. Lagipula itu adalah pekerjaannya dan gadis itu juga tahu bahwa ia pasti akan menemukan Jongin di bandara nanti.

Ketika mereka telah sampai dihttps://youtu.be/-dwJG5ovP1U bandara. Baekhyun adalah orang pertama yang menemukan keberadaan Jongin. Gadis itu berbisik bahwa Jongin terlihat tampan untuk hari keberangkatan Kyungsoo tetapi Kyungsoo lebih memilih mengacuhkan; meski di dalam hatinya ia membenarkan ucapan Baekhyun.

Ketika mereka mendekati keberadaan Jongin kali ini. Pria itu melirik Kyungsoo yang mengenakan kacamata hitamnya. Jongin memerhatikan bagaimana penampilan Kyungsoo saat ini dari ujung kepala hingga ujung kakinya. Terlihat modis dengan pakaian, sepatu hingga tas yang dikenakannya.

"Kau begitu total untuk tinggal di New York," ucap Jongin dengan tatapan masih memerhatikan. "Namun sayangnya kau harus menunggu."

"Apa maksudmu?" tanya Kyungsoo tak mengerti.

"Delay. Sekitar dua jam tapi itu tidak terlalu lama kurasa."

Kyungsoo menyipitkan tatapannya tak mengerti. Ia melihat layar yang menunjukkan jadwal keberangkatan kali ini. Dan benar saja, bahwa keberangkatannya menuju New York memang tertunda. Bukan hanya keberangkatannya tetapi juga keberangkatan lainnya. Seolah ingin memastikan apa yang terjadi. Kyungsoo meminta Baekhyun mendatangi bagian informasi untuk mengetahui penyebab tertundanya keberangkatan ke New York.

"Kenapa kau mudah sekali memerintah orang lain?" komentar Jongin ketika Baekhyun telah melangkah pergi meninggalkan mereka.

"Itu sudah tugasnya. Lagipula kau sendiri tahu bahwa aku belum bisa berjalan-jalan dalam waktu lama."

Pandangan Jongin beralih menatap kedua kaki Kyungsoo yang mengenakan sepatu ber-hak-tingginya

"Apa kakimu baik-baik saja?" tanya Jongin. Sejak awal kedatangan Kyungsoo memang tatapannya tak pernah jauh dari kedua kakinya. Seolah ada sesuatu yang Jongin takutkan jika Kyungsoo tak lagi berhati-hati dengan kakinya.

"Ya seperti yang kau lihat," Kyungsoo menggerakkan pergelangan kakinya yang sempat cedera. "Sudah lebih baik."

"Aku harap kau berhati-hati."

"Terimakasih, lagipula aku disana akan lebih banyak duduk bukan melakukan lomba lari."

Kyungsoo tiba-tiba tertawa dan hal itu cukup untuk menarik perhatian Jongin agar tak lagi memerhatikan kakinya. Kini tawa Kyungsoo bagaikan hal yang paling pantas menerima pujian dari apapun. Bagaimana tawa itu yang membuat jantungnya berdetak dengan keantusiasan luar biasa. Lekukan tipis tergambar di wajah Jongin, ia tersenyum karena akhirnya tidak ada lagi kecanggungan yang membatasi mereka berdua. Kyungsoo telah bisa kembali tertawa untuknya.

"Nona, penyebab tertundanya beberapa penerbangan akibat cuaca  buruk," ucap Baekhyun ketika kembali kepada mereka.

Kyungsoo melepas kacamaa hitamnya lantas melirik ke arah luar. Malam ini terlihat biasa saja dan tidak ada masalah. Bahkan cuaca terlampau sangat bagus hari ini.

"Apanya yang cuaca buruk?"

"Bukan disini nona tapi di wilayah lain."

Kyungsoo mengangguk sesaat sebelum akhirnya mendesah perlahan. "Ya mau bagaimana lagi sepertinya aku harus menunggu lebih lama lagi." Ketika tatapannya beralih kepada Baekhyun, ia melihat raut keresahan di wajahnya. "Ada apa?"

"Maaf nona, tapi sepertinya saya tidak bisa menemani nona selama dua jam kedepan. Saya harus menjemput ibu saya di stasiun. Malam ini dia akan datang ke Seoul."

Slowly Killing Me ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang