Flashback on; 5 tahun sebelumnya.
Kyungsoo hanya ingin membuat sebuah kejutan. Setidaknya sebuah perayaan kecil untuk merayakan hari kelulusan Jongin. Gelar Dokter telah terlekat di namanya akan tetapi bukan berarti Jongin telah benar-benar menjadi seorang dokter; bahkan untuk memanggilnya pun tidak bisa. Masih banyak hal yang harus Jongin lakukan untuk benar-benar menekankan bahwa dia telah menjadi seorang Dokter.
Bahkan belum terhitung 5 jam setelah acara wisudanya, Jongin telah kembali disibukkan untuk menyiapkan dirinya sendiri mengikuti Pendidikan Profesi Dokter umum selama dua tahun ke depan. Kyungsoo tidak keberatan akan hal itu karena memang ini sudah diharuskan agar dia benar-benar bisa menjadi seorang dokter. Jongin selalu mengatakan bahwa dia masih harus banyak belajar sehingga dia bisa mengambil pendidikan S2-nya dan menjadi seorang dokter spesialis.
Meskipun Kyungsoo mendukung semua rencana panjang Jongin untuk beberapa tahun ke depan tetapi ia tidak menampik bahwa Jongin terlalu terburu-buru untuk mempersiapkannya. Kyungsoo telah membujuk Jongin untuk beristirahat atau setidaknya sekedar berlibur untuk merayakan kelulusannya. Akan tetapi jawaban Jongin yang diberikan kepadanya bahwa dia tidak memiliki waktu untuk hal itu.
Meskipun sejujurnya Kyungsoo merasa sedih tetapi pada akhirnya ia mencoba mengerti. Tadinya ia akan mengajak Jongin untuk berlibur tetapi sepertinya rencana itu harus di mundurkan untuk beberapa minggu ke depan; atau mungkin dibatalkan begitu saja.
"Kapan kau akan pergi?" tanya Kyungsoo sore itu ketika Jongin masih membenahi semua barang dan pakaian yang akan dibawanya.
"Besok pagi. Yah.. aku diwajibkan untuk datang lebih awal."
"Secepat itu?"
Jongin menoleh ke arah Kyungsoo yang masih terduduk di kursinya. Gurat kesedihan begitu tergambar jelas di wajahnya. Tidak ingin membuat Kyungsoo bersedih akan kepergiannya untuk memulai sebuah pendidikan langsung di sebuah rumah sakit universitas lain; Yonsei university. Akhirnya Jongin melangkah mendekati Kyungsoo lantas memberikannya sebuah pelukan erat kepada gadis yang dicintainya.
"Aku tidak benar-benar pergi, kita masih di kota yang sama. Aku hanya di Yonsei, oke?"
"Bertemu denganmu pasti akan sangat sulit," bisik Kyungsoo dengan lirih.
Jongin tidak menyangkal itu semua tetapi ia tidak ingin membuat Kyungsoo bersedih akan kepergiannya lantas Jongin berbalik dan melangkah mendekati gadisnya yang masih duduk dengan wajah menekuk.
"Hey, aku akan mengusahakannya," Jongin menangkupkan telapak tangannya pada wajah Kyungsoo membuat gadis itu mendongak. "Jangan seperti itu, tersenyumlah."
Kyungsoo membuat sebuah garis tipis membentuk senyuman, tidak membutuhkan waktu yang lama hingga Jongin memberikan senyuman yang sama. Pria itu mencubit dengan gemas pipi Kyungsoo lantas kembali beranjak untuk merapikan tasnya.
Kyungsoo tidak tahu dengan perasaannya kali ini, akan tetapi ada sebuah firasat yang entah kenapa membuat ia sendiri takut untuk menghadapinya. Mungkin karena ia terbiasa terus bersama Jongin setiap saat dan sekarang ketika Jongin akan pergi dan mengenyam pendidikannya langsung di rumah sakit membuat Kyungsoo takut untuk sulit menemuinya. Kyungsoo tahu betapa sibuknya Jongin sekarang, ditambah dia harus tinggal di rumah sakit. Kyungsoo tidak yakin bahwa Jongin bisa mencuri waktu di sela-sela kesibukannya untuk menemui Kyungsoo. Tetapi Kyungsoo tidak ingin berkeras hati saat ini, hanya sementara tidak sampai selamanya. Jongin cerdas, dia mungkin akan menyelesaikan koas kurang dari dua tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Slowly Killing Me ✔
FanficJongin mungkin tidak akan pernah menyadari betapa besar Kyungsoo membencinya dan menjadi salah satu pasien Jongin adalah mimpi buruk baginya. Menghabiskan waktu selama seminggu di rumah sakit sudah cukup menyiksa Kyungsoo, dia tidak ingin Jongin lan...