Kyungsoo menggerek kopernya keluar ketika ia melihat Baekhyun telah berdiri menunggunya di sisi lain tempat kedatangannya. Gadis itu tersenyum seraya melambaikan tangannya seolah takut bahwa Kyungsoo tidak bisa melihatnya. Oh, siapa yang tidak akan melihat Baekhyun, dibalik kacamata hitamnya Kyungsoo dapat melihat gadis itu dengan sangat jelas; juga dengan tujuannya untuk menjemput kepulangan Kyungsoo dari New York.
Ketika ia telah sampai dimana Baekhyun berada. Gadis itu meraih kopernya, mengambil alih tugas untuk membantu membawakan koper Kyungsoo.
"Senang bertemu kembali dengan anda nona. Tadi dokter Kim-"
"Berhentilah bicara tentang dia, aku tidak ingin mendengar namanya sekarang," jawab Kyungsoo dingin dengan tatapan tak peduli.
Kyungsoo kembali berjalan di depan Baekhyun yang membuntutinya kali ini. Ia lelah dan Baekhyun masih saja bicara tentang Jongin kepadanya.
"Nona, tadi dokter Kim bilang-"
Kyungsoo berdesis lantas berbalik dan menatap Baekhyun dengan jengah. "Ya aku tahu! Dia tidak datang karena ada pasien yang harus ditanganninya. Aku tahu jadi berhentilah bicara tentangnya!"
"Nona presdir tahu?"
"Dia mengirimku pesan tadi," jawabnya acuh. "Aku tidak ingin membahasnya kali ini jadi kau diam saja, oke?"
Baekhyun menggigit bibirnya dengan ragu lantas menganggukkan kepalanya. Sejenak Kyungsoo menghela napas, dia baru saja pulang dan sekarang sudah dibuat kesal oleh Baekhyun; atau mungkin Jongin.
Baik, jujur saja sebenarnya Kyungsoo kecewa karena Jongin tidak dapat menjemputnya. Tidak masalah jika memang Jongin memiliki pasien yang harus di tanganinya, bagaimanapun dia seorang dokter. Tapi mengirimnya pesan hanya sekitar sepuluh menit setelah pesawatnya mendarat. Bagi Kyungsoo itu sangat keterlaluan. Bisa-bisanya dia membatalkannya begitu saja.
Kyungsoo menggerutu ketika kembali mengingat pesan terakhir yang Jongin kirimkan untuknya.
'Maaf aku tidak bisa menjemputmu. Ada pasien yang harus kutangani. Sekali lagi maafkan aku.'
Kyungsoo berdecak dan semakin mempercepat langkahnya menuju mobil yang telah terparkir untuknya. Ketika ia baru saja memasuki mobil miliknya. Dengan cepat ia melepaskan sepatu yang dikenakannya begitu saja. Melemparkannya ke sudut lain menggunakan kakinya seolah sepatu itu menjadi luapan emosinya kali ini.
Baekhyun mengikuti Kyungsoo memasuki mobil dan melihat bagaimana atasannya kini dengan wajah kesalnya. Baekhyun sempat ingin bicara tetapi ia mengurungkan niat itu. Ia tidak akan bisa bicara di tengah keadaan Kyungsoo yang seperti ini. Sehingga ia memilih diam sampai mereka tiba di kediaman rumah Kyungsoo.
Menulikan telinganya bahwa selama perjalanan Baekhyun tahu bahwa Kyungsoo menggerutu hanya karena seorang pria. Siapa lagi kalau bukan dokter Kim.
***
Perasaan Kyungsoo tengah buruk saat ini. Dibandingkan untuk beristirahat setibanya ia di rumah Kyungsoo meminta Baekhyun untuk mengantarnya ke kantor dengan alasan bahwa ia harus mengontrol kondisi kantor selama ditinggalkannya. Awalnya Baekhyun menolak itu dan membujuk agar Kyungsoo beristirahat saja. Tapi tetap, sekeras apapun Baekhyun meminta, Kyungsoo tidak akan pernah mendengarkannya.
Kyungsoo telah kembali dengan sifatnya seperti dulu. Tidak memerhatikan kondisinya. Baekhyun khawatir, jika ini terus berlanjut kejadian beberapa minggu yang lalu ketika Kyungsoo memasuki rumah sakit pasti akan terulang kembali.
Pada akhirnya, kini Kyungsoo hanya bisa mengurung dirinya sendiri di dalam ruangannya. Mengabaikan beberapa peringatan yang Baekhyun berikan termasuk beberapa panggilan masuk untuknya. Kim Jongin sialan, Kyungsoo benar-benar membencinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Slowly Killing Me ✔
FanfictionJongin mungkin tidak akan pernah menyadari betapa besar Kyungsoo membencinya dan menjadi salah satu pasien Jongin adalah mimpi buruk baginya. Menghabiskan waktu selama seminggu di rumah sakit sudah cukup menyiksa Kyungsoo, dia tidak ingin Jongin lan...