Chapter 1

207 17 1
                                    


"Kesepian" itu bukan saat kita sendiri tapi disaat kita dikeramaian orang namun tak ada satupun yang mengerti.

-. . .-

JAM sepuluh tepat semua murid SMA Golden berhambur keluar kelas karena bel waktu istirahat sudah berbunyi. Abigail yang mendengar bel istirahat langsung keluar kelas menuju perpustakan. Tempat yang pas untuk menyendiri.

Abigail berjalan dengan santai sambil membawa buku. Langkahnya berhenti ketika mendengar suara sahabat satu-satunya yang ingin bergaul dengannya di SMA ini.

"Aiii mau kemana? Jangan bilang lo mau ke perpus lagi?" tanya Acel.

"Hem," jawab Abigail.

"Ihh kebiasaan jawab nya hem hem doang," gerutu Acel.

Abigail menghiraukan Acel yang sedang asik menggerutu dan lanjut jalan ke perpustakaan. Sesampainya di perpus Abigail langsung menuju tempat yang paling pojok. Kenapa Abigail memilih tempat yang paling pojok? Alasannya simple, karena itu tempat paling pas untuk menyendiri.

Abigail membuka buku yang dia bawa tadi dan membacanya. Kegiatan 'Membaca' Abigail terganggu ketika mendengar suara Acel yang menggelegar diperpus.

"Aii ih ninggalin gue mulu lo mah!" ucap Acel.

"Bisa diem?" tanya Abigail datar.

"Gak bisa lah! Lo ngapain sih disini mulu, gak bosen? Mending kita ke kantin aja dari pada disini," ucap Acel.

"Gak!" ucap Abigail dingin.

"Ih lo kok gitu sih. Coba dong sekali aja lo ke kantin bareng gue. Gue serasa gak dianggap sahabat," ucap Acel dengan suara hampir pengen nangis.

Abigail melihat mata Acel yang sudah mulai berkaca-kaca mulai menghembuskan nafas pelan.

"Temen lo banyak," ucap Abigail pelan.

"Mereka bukan temen gue! Disini gue cuman punya satu sahabat yaitu lo! Tapi lo gak pernah nganggep gue! Lo selalu tertutup sama gue! Gue itu sahabat lo kalo lo lupa!" ucap Acel masih dengan mata yang berkaca-kaca.

"Oke!" ucap Abigail memutar bola mata jengah.

"Oke apa?" tanya Acel menahan senyum.

"Kita ke kantin," pasrahnya.

"Yesss!!! Ke kantin bareng Aii. Yuk!" ucap Acel kegirangan menarik tangan Abigail.

🐱🐱🐱

Abigail dan Acel berjalan beriringan sambil mengobrol tapi kebanyakan Acel yang selalu mengajak ngobrol, Abigail hanya menyahuti saja.

Abigail merasakan pundak nya tersenggol seseorang yang sepertinya tidak hati-hati sehingga buku yang dibawa Abigail terjatuh. Abigail berjongkok berniat membereskan bukunya yang terjatuh itu.

Orang yang telah menabrak nya hanya diam memperhatikan Abigail membereskan buku nya yang terjatuh tanpa berniat untuk membantu. Sedangkan Acel yang berada disamping Abigail sedang terpesona melihat lelaki yang menurutnya sangat tampan itu dan dia tidak menyadari bahwa Sahabatnya-Abigail sangat kesal dengan manusia yang hanya berdiri tanpa berniat membantu nya. Kemudian Abigail berdiri ketika buku nya sudah tersusun rapih dipegangannya.

RefrainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang