Chapter 7

110 13 0
                                    


Seberat apapun harimu, jangan pernah biarkan seseorang membuatmu merasa bahwa kamu tak pantas mendapat apa yang kamu inginkan.

-. . .-

KEHENINGAN menyelimuti Abigail. Hanya ada suara gesekkan kertas yang dibalik. Abigail sedang membaca novel yang beberapa hari lalu ia beli dan baru sempat dibacanya sekarang.

Drttt Drttt Drtt

Kegiatan membaca Abigail terhenti ketika ponselnya tiba-tiba berbunyi. Abigail menoleh dan terdiam sejenak. Kemudian Abigail mengambil ponselnya. Abigail mengernyit ketika tau ada LINE dari Andre dan Sakti. Abigail heran. Kenapa mereka berdua bisa bersamaan gitu mengirimnya Chat. Mereka sepertinya kelihatan kompak. Ck, sepertinya Abigail mulai tidak jelas.

Abigail membiarkan Chat Andre dan Sakti tanpa berniat membuka atau membacanya. Abigail terlalu malas meladeni mereka berdua. Mereka seperti tidak ada kerjaan lain saja selain mengganggunya. Abigail sudah cukup lelah seharian ini melihat tingkah laku mereka berdua.

Abigail kemudian melanjutkan membaca novelnya. Lembar demi lembar sudah Abigail baca. Lagi-lagi kegiatan membaca Abigail terhenti ketika ponselnya berbunyi. Abigail mengambil ponselnya dan melihat nomor yang tidak Abigail tahu nomor siapa menelpon.

Abigail membiarkan ponselnya terus berbunyi. Ia tidak mau mengangkat telepon sembarang orang. Apalagi orang yang tidak dikenal. Abigail kemudian melanjutkan membaca. Tetapi sialnya ponselnya itu tidak berhenti berbunyi.

Sepertinya orang yang menelponnya tidak akan menyerah kalau belum diangkat. Abigail benar-benar merasa terganggu dan Abigail memutuskan untuk mengangkat telepon itu supaya orang yang menelpon nya puas.

"Hallo," sapa orang yang menelpon Abigail.

Abigail mengernyit. Abigail seperti pernah mendengar suara ini. Tapi siapa? Abigail tidak tahu. "Maaf, siapa ya? Sepertinya anda salah sambung."

"Baku amat ngomongnya Ai," ucap orang itu sambil terkekeh.

Abigail mendengus ketika tahu yang menelponnya itu adalah Andre. "Lo tau nomor gue dari mana?"

"Ah itu mah gampang bagi gue mah. Lo gak usah tau gue dapet dari mana."

"Buang-buang waktu tau gak! Males gue ladenin lo," ketus Abigail.

Ketika Abigail ingin memutuskan panggilan suara Andre memberhentikan nya.

"Jangan dimatiin dulu dong Ai. Please," mohon Andre.

"Lo mau ngomong apa emang?"

"Gue cuman bosen aja. Lagian sih Line gue gak lo bales."

"Gitu doang?"

"Ah Elah lo mah susah amat sih diajak ngobrol. Gue kan pengen ngajak lo ngobrol Va."

RefrainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang