Chapter 14

59 3 6
                                    


Dinginnya udara di waktu hujan menyelinap kerelung pori-pori kulitku dengan sembunyi-sembunyi, sama halnya dengan hatiku yang sedang dingin namun kau tetap selalu ingin masuk kedalamnya.

-Abigail-

🐱🐱🐱

Marcel berpikir sejenak kemudian tersenyum miring ketika matanya menangkap seorang mangsa yang cocok menjadi Truth untuk Andre.

"Cium Abigail tepat dibibir."

Terkejut. itulah yang mendekskripsikan ekspresi wajah mereka.

Andre mengernyit, "Gila lo ya?!"

"Kenapa lo gak mau?"

"Lo ngasih tantangan kaya gitu sama aja lo pengen gue mati ditangan cewe kaya dia," dengus Andre.

"Udahlah lakuin aja Ndre," ucap Azka.

Andre mendengus sebal. Pada akhirnya ia akan melakukan tantangan yang diberikan Marcel. Entah ia akan menjadi apa setelah melakukannya. Andre bangkit berdiri kemudian melangkahkan kakinya ke arah Abigail. Kantin mulai ramai dan Andre bisa memastikan ini akan menjadi sangat heboh nanti.

Andre sudah berada tepat didepan Abigail tetapi Abigail tidak menyadarinya karena ia sibuk berdebat dengan temannya soal makanan. Andre menunduk karena tinggi Abigail lebih pendek darinya. Andre berbisik pelan yang membuat Abigai merinding dan terjadilah kejadian yang membuat semua orang yang berada dikantin terperangah. Acel yang memang sedari tadi disamping Abigail pun terkejut melihat kejadian itu tepat didepan matanya. Sahabatnya pun ikut terkejut mereka tak menyangka Andre akan benar-benar melakukan itu.

Jantungnya berdebar dengan kencang. First Kissnya dicuri oleh cowo menyebalkan seperti Andre. Abigail menatap Andre tajam tanpa bisa dicegah kakinya menendang ke arah bagian inti. Andre terkejut ditendang dibagian itunya. Sakitnya bukan main. Kemudian Abigail pergi dengan perasaan campur aduk meninggalkan Andre yang merintih kesakitan.

Andre menggeram kesakitan. Ini benar-benar sakit Andre tak menyangka Abigail mempunyai tenaga sekuat itu ketika menendangnya. Terdengar suara tawa dari arah tempat teman-temannya berada. Andre mendengus tega sekali mereka mentertawakannya begitu keras. Mata tajam Andre kemudian menatap teman Abigail yang masih syok ditempatnya. Sebegitu syok nya kah dia?

Acel yang sadar sedang diperhatikan Andre pun gugup. Demi apa Acel tak menyangka Andre akan mencium Abigail di kantin. Hey kantin itu tempat umum kenapa Andre seberani itu? Ah pasti Abigail sangat kesal sekarang. huh dasar dicium cogan kok kesel? ia kalau jadi Abigail entah reaksi apa yang akan keluar, mungkin saja ia tiba-tiba pingsan ditempat atau mati mendadak? terdengar lebay memang. yasudahlah suka-suka Acel.

Andre mengernyit bingung sambil menahan sakit, "Lo gak nyusul Ai? Kenapa diem aja disini?"

Suara Andre menyadarkan Acel dari lamunannya. Setelah Acel pikir-pikir apa yang dibilang Andre barusan memang benar, kenapa ia masih disini dan tak menyusul Abigail? Ah sudahlah. Acel kemudian melangkah pergi tanpa berkata apapun.

Andre mendengus. Abigail dan Acel sama saja ternyata. Pergi begitu saja. Andre kembali menatap temannya yang sudah tak tertawa lagi tapi Andre yakin mereka sebenarnya sedang menahan tawa sudah terlihat diwajah mereka masing-masing. Kemudian Andre melangkah kearah temannya berada dan mengabaikan tatapan penghuni kantin yang masih terlihat syok.

"Puas lo Mar? Gara-gara Truth dari lo anu gue yang jadi korbannya!" ketus Andre.

"Jangan salahkan gue lah! Salahin Ai yang muncul disaat gua lagi mikir Truth yang lebih menantang buat lo," ucap Marcel membela diri.

"ARGHHHH!! Kalau dia gak maafin gue gimana?"

Daniel mengangkat alisnya sebelah, "Sejak kapan lo peduli Ai maafin lo apa engga?"

Azka tersenyum miring, "Lo tertarik sama Ai kan?"

Andre menggaruk tengkuknya gugup, "Engga!"

"Oh gitu? Oke kalo lo gak tertarik sama dia gue mau deketin dia," ucap Marcel.

Andre yang mendengar itu menggeram kesal. Tangannya mengepal siap untuk menonjok siapapun yang mendekati Abigail. Tidak ada yang boleh mendekati Abigail selain dirinya.

Andre mengangkat kerah baju Marcel, "Kalo lo berani deketin Ai lo berhadapan langsung sama gue. Gue gak peduli kalo status lo itu sahabat gue!"

Marcel yang mendengarnya tertawa, "Selo men gue cuman bercanda."

Azka dan Daniel ikut tertawa melihat tingkah Andre yang sangat menunjukkan kalau Andre menyukai Abigail, Ah lebih tepatnya mencintai Abigail.

"Lo gak bisa lagi ngelak kalo lo gak tertarik sama Ai," ucap Azka terkekeh.

"Fine! Gue emang tertarik sama dia," ucap Andre pasrah.

🐱🐱🐱

TBC...

RefrainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang