School

5.3K 261 1
                                    

"oh, ya ada yang ingin aku beritahu padamu Tina"

"apa itu bi?"

"tuan Nick itu paling tidak suka pada teh, makanan manis dan juga keramaian. Dia hanya suka cappuccino, dan jus, serta dia sangat menyukai masakan dengan bahan wortel ataupun tomat, buah yang ia suka hampir semuanya kecuali durian, manggis, dan cherry. Jangan pernah kamu menyentuh barang-barang miliknya tanpa izin darinya"

"ah, begitu ternyata baiklah aku mengerti"

"besok kamu, akan bersekolah, umur kamu sama dengan Karin dan tuan muda, kan?"

"sekolah ya?" gumam Tina sementara Karin sudah kegirangan mendengar Tina akan di sekolahkan

Tepat pada tengah malam pemilik rumah besar itu kembali. Tina, bibi Lis dan Karin menyambut mereka dengan membungkuk sopan. Pujian dan ucapan terima kasih di ucapkan oleh semua anggota keluarga Russelldy pada Tina, bibi Lis dan Karin. Seusai berbasa-basi mereka semua masuk ke kamar masing-masing diikuti para pelayan yang juga beranjak tidur.

Subuh, mungkin itu yang ada dibenak orang-orang kaya yang selalu bangun siang hari, berbeda dengan para pelayan pagi-pagi seperti ini mereka sudah sibuk membersihkan seisi rumah besar milik Russelldy dan juga menyiapkan sarapan. Tina dan Karin sudah berpakaian maid dan berada di taman besar dengan alat-alat berkebun ditangannya.

"hey, tanaman ini sangat berguna loh Karin" ujar Tina senang ketika melihat rumput kecil di salah satu bagian taman.

"hem, yang mana? Yang ini?" ujar Karin sambil menunjuk kearah rumput yang sama

"iya" Tina mengangguk

"berguna untuk apa?"

"sebagai penawar racun dan pereda rasa sakit"

"bagaimana kamu tahu?"

"ah-itu- aku-"

"kamu?"

"a-aku mendengar dari seorang dokter ketika aku bekerja menjadi tukang bersih-bersih di sebuah klinik"

"oh, begitu. Yap, akan aku ingat baik-baik tanaman ini, sekarang ayo kita bekerja"

Mereka merapikan taman dan menyirami tanaman di seluruh taman. Pukul 05.45 mereka menyudahi pekerjaannya dan segera berganti pakaian

"Karin..."

"iya, ada apa?"

"apa aku harus sekolah juga?"

"tentu saja itu sudah kebijakan dari tuan dan nyonya besar. Mari aku bantu ikat rambutmu"

Setelah selesai bersiap Tina dan Karin segera membangunkan tuan mudanya. Tina melihat Karin menghilang di balik pintu besar milik Richie,sementara dia masih harus berjalan hingga ke ujung lorong untuk sampai di kamar tuannya.

"don't you dare entry without owner permit!" tina menggumam atau lebih tepatnya membaca tulisan yang tergantung di pintu tuannya

-tok..tok..tok- tak ada jawaban –tok...tok...tok-

"SIAPA!" bentak sang empunya kamar

"Tina tuan, saya ingin membangunkan anda" jawabnya sopan

"gue udah bangun!" masih dengan nada membentak. Ingin rasanya Tina menerobos masuk dan menendang orang yang ada di dalam kamar, tapi tidak ia lakukan karna ia masih sayang pada pekerjaannya. Ia lebih memilih menarik nafas panjang dan menghembuskannya kuat-kuat.

"tuan bolehkah saya masuk?"

"mau ngapain?! Gue bilangkan gue udah bangun!"

"saya mau menyiapkan seragam anda tuan"

STEAL MY HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang