Kini Tina sedang duduk di ranjangnya dan memandangi Richie berharap Richie akan membantunya. Nick kini sedang mengamuk dan mengoceh tiada henti pada Tina
"lo suruh gue pergi lagi kayak kemarin, gue pastiin gue bakal bikin lo nangis-nangis setelahnya!"
"iya-iya, aku paham..." ujar Tina sambil menatap ke arah Nick
'kaasama, kapan kaasama akan datang?' batin Tina
Nick masih terus mengoceh dan memaki setiap hal yang membuatnya kesal. Suara pintu dibuka membuat Tina sangat bersyukur
'akhirnya kaasama datang juga' girang Tina dalam hati
"Kalian sedang membicarakan apa?" Tanya Cornelia dengan senyum manisnya
Cornelia melepaskan mantelnya dan menghampiri Tina. Cornelia sebenarnya tahu putranya sedang kesal lantaran banyak wanita yang mengerubunginya kemarin
"Hm? Kenapa kalian semua diam? Apa yang terjadi?" Tanya Cornelia lagi. Kali ini dia sedang berdiri di samping Tina sambil mengecup singkat dahi Tina
"Nandemonai yo (bukan apa-apa), mom" ujar Nick singkat
"Usotsuki(pembohong). Ayo cepat beritahu ada apa?" Paksa Cornelia
Tina menatap Nick sedangkan Nick menatap balik Tina dengan tatapan seolah berkata 'jangan kasih tau mom!'. Tina menjadi bingung dan terdiam. Cornelia tahu semua itu hanya terkekeh
"Kenapa mom tertawa?" Tanya Nick bingung
"Tidak ada" Cornelia hanya menggelengkan kepalanya
"Oh iya Tina" Cornelia mengalihkan pembicaraan
"Dokter bilang kamu sudah boleh keluar dari rumah sakit"
"Benarkah?" Tanya Tina dengan mata berbinar
Cornelia mengangguk
"Tentu saja hanya saja, dokter bilang, kamu harus menjalani pemeriksaan dulu lalu, dokter akan memutuskan kamu boleh pulang atau tidak"
"Itu namanya, bukan boleh mom, tapi belum pasti" ujar Nick
"Mom yakin kok, kalau Tina pasti boleh pulang"
Tina tersenyum mendengar ucapan Cornelia. Cornelia kini tengah mengelus rambut hitam kecoklatan milik Tina
"Jadi, Nick" ucap Cornelia memecahkan keheningan
Nick menatap heran ibunya menunggu kelanjutan dari ucapan sang ibu
"Berhenti memarahi Tina, dia bahkan tak tahu apa-apa!" Ujar Cornelia
"Aw...aw... Mom, sudah mom" ringis Nick, Cornelia menjewer telinganya dengan sangat keras
Bahkan kini Richie sudah tertawa terbahak-bahak melihat sepupunya dijewer seperti itu. Tina merasa tidak tega melihat Nick yang kesakitan ikut meringis bersama dengan Nick
"Kaasama, sudah. Kasian Nick" pinta Tina
Dengan senang hati Cornelia melepaskan telinga Nick. Nick langsung menjauh dari sisi Cornelia dan berpindah ke sisi lain ranjang Tina
"Coba sini aku lihat" ujar Tina
Nick melepaskan tangan yang menutupi telinganya
"Sampai merah begini" ujar Tina pelan sambil sesekali mengusap telinga Nick yang merah
"Sana cepat beri air dingin" suruh Tina pada Nick
Nick mengangguk dan segera berlari ke kamar mandi. Tina menatap punggung Nick yang menjauh sambil tertawa. Cornelia tersenyum melihat anaknya bisa mendapatkan pasangan yang baik seperti Tina
'Sepertinya aku harus meminta maaf padamu, Kazuto, Agatha' batin Cornelia
.....
Several days latter
Seperti yang dikatakan oleh Cornelia, Tina diizinkan untuk pulang ke mansion Russelldy. Keadaan Tina sudah jauh lebih baik. Tina juga sudah kembali ke sekolah, meski tetap saja banyak siswi yang mengutuk Tina. Seperti saat ini, pakaian Tina basah kuyup setelah ia diceburkan ke kolam renang
"Tina, kamu tak apa?" Tanya Karin khawatir
Karin memanggil Nick yang secara kebetulan sedang melintas di sana dengan pakaian olahraganya sambil menenteng kemeja sekolahnya. Nick-lah yang menarik Tina keluar dari kolam renang itu dengan sangat cepat
"Uhuk...uhuk... Aku tak apa Karin. Terimakasih" ujar Tina sambil menepuk pelan dadanya
Plukk
Kemeja milik Nick membalut tubuh Tina. Tina sendiri tercengang karnanya
"N-Nick" ujar Tina
Tina mengangkat kepalanya untuk menatap Nick dan
Blush
Tina langsung menundukan kepalanya kembali. Kedua pipinya memerah saat melihat bentuk tubuh Nick. Karna kaus olahraga milik Nick kini basah, jadi bentuk tubuh bagian atas milik Nick tercetak dengan jelas dibaju olahraga itu
Nick mengulurkan tangannya pada Tina dan dengan senang hati Tina menerima tangan itu. Tina berpikir Nick membantunya berdiri. Namun, perkiraan Tina salah. Nick merangkulnya dengan possesive. Tina baru ingin protes dan dia urungkan karna kini Nick menunjukan wajah yang sangat menyeramkan
"Denger gue baik-baik!" Gretak Nick
"Tina adalah 'milik' gue, siapapun yang mengganggu Tina akan berurusan dengan gue!"
Seluruh siswa kelas Nick terkejut. Tina membulatkan matanya, lalu seketika itu juga dia merasakan pipnya menghangat. Tina semakin menunduk karna malu
"Jadi, mulai hari ini dan seterusnya jika ada yang berani menyentuh dan melukai Tina bahkan hanya seujung kukunya saja. Gue Nickolas Russelldy dengan senang hati akan membalas perlakuan kalian beribu kali lipat!" Ancam Nick
Nick berjalan dengan Tina masih berada di rangkulannya. Nick membawa Tina ke loker mereka untuk mengambil pakaian kering dari sana. Nick tahu Tina tak mungkin membawa baju seragam cadangan. Beruntung Richie dan Karin mengikuti mereka ke loker
"Kamu pake ini" perintah Nick pada Tina. Dia menyodorkan baju kemejanya pada Tina
"Lalu, kamu?"
"Richie, gue pinjem baju cadangan lo ntar gue ganti yang baru" ujar Nick pada Richie
Richie mengeluarkan baju seragamnya dari loker dan memberikan baju itu pada Nick
"Sana ganti baju, biar Karin temani kamu"
Tina segera ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya. Sebenarnya bisa saja Nick memberikan seragam baru untuk Tina tapi, Tina tak pernah mengizinkan hal itu
Disinilah Tina sekarang, memakai kemeja milik Nick, dengan rok masih setengah basah. Nick mengikatkan jaketnya di pinggang Tina
"Denger baik-baik, kalau besok mereka masih mencari gara-gara denganmu, beritahu aku. Aku akan melindungi kamu, Aku janji" ujar Nick sambil membelai pipi Tina lembut
KAMU SEDANG MEMBACA
STEAL MY HEART
RomanceNickolash Russelldy atau The prince of Russelldy, anak kedua sekaligus anak laki-laki pertama di keluarga Russelldy, menyimpan sejuta rahasia bersama nama Russelldy yang dia sandang. Sejuta rahasia yang harus terjaga dan masa lalu yang menyedihkan m...