seluruh keluarga menatap ke arah seorang wanita tua berusia seumur dengan Bibi Lis
"Lama Tidak bertemu Lis" sapa wanita itu
"lama tidak bertemu Nyonya"
"jadi, bagaimana keadaan rumah ini setelah aku tinggalkan?"
"baik nyonya. seperti yang anda lihat. rumah ini masih berdiri kokoh seperti dulu"
Ritsuka mengangguk paham, kini pandangannya beralih pada anggota keluarganya
"dimana Nick?" tanya Ritsuka
"dia..."
"aku disini nek"
tepat sebelum Cornelia menjawab Nick muncul dari tangga utama. Nick memeluk neneknya
"selamat datang"
"nenek rindu padamu sayang"
"aku juga"
Cornelia tersenyum menatap putranya. Seluruh keluarga itu kini memasuki ruang perpustakaan yang tadi mereka tinggalkan. beberapa pelayan mulai datang dan meletakan makanan ringan serta minuman untuk tuan dan nyonya mereka
Tina berada di antara para pelayan itu. Dia membawa nampan berisi cappucino milik Nick dan teh camomile milik Jeanne
"silahkan tuan" ujar Tina
Nick kini menatap Tina dengan tatapan yang sukar untuk diartikan. pandangan kesal bercampur khawatir. Tina berdiri di belakang Nick seperti Karin berdiri di belakang Richie
"kamu pelayan baru?" tanya Ritsuka
"iya nyonya" jawab Tina
"siapa namamu?"
"Tina nyonya"
"bukankah ayahmu salah satu orang terpandang disini?"
"maaf?"
seluruh pandangan tertuju pada Tina karna ucapan Ritsuka
"ayahmu, Katsuoka Kazuto. dia orang terpandang disini kan? bagaimana bisa kamu menjadi pelayan? apa dia sudah bangkrupt?"
Tina terkejut
"maaf nyonya, saya bukan orang yang anda maksud" ujar Tina sopan
"hah?" gantian kini Ritsuka yang terkejut
"ibu..." panggil Daniel
"dia hanya pelayan bu, dia bahkan tidak punya keluarga dan rumah"
"benarkah?"
"iya bu"
Ritsuka berdiri, dia menghampiri Tina. Menatap Tina dengan tatapan yang sulit diartikan
"wajah ini benar-benar wajah Agatha. dan matanya adalah mata Kazuto. bagaimana bisa dia bukan putri mereka?" tanya Ritsuka
"saya bukan orang anda maksud nyonya" ujar Tina
tangan Ritsuka terulur. Dia memukul pinggang belakang Tina dengan keras. Tina terkejut tapi tetap diam tak bergerak
"memang bukan dia" ujar Ritsuka
"apa maksud ibu?"
"seperti kalian lupa saja. putri Agatha kan mengalami kecelakaan saat dia kecil dan menyebabkan dia trauma. hanya sebuah pukulan di pinggang saja bisa membangkitkan traumanya"
seluruh orang disana mengangguk
'sial' batin Tina
'pinggangku sakit sekali, tidak ada luka disana tapi rasanya sakit sekali'
Tina berdiri dalam diam, nafasnya mulai memendek. wajahnya mulai pucat, keringat dingin mulai menuruni wajah cantiknya
"ada apa denganmu?" tanya Ritsuka
"tidak ada apa-apa nyonya"
"apa kamu mulai merasa pusing dan sakit pada pinggangmu hm?" sindir Ritsuka
seluruh orang disana terkejut, cara yang dilakukan Ritsuka benar-benar berpengaruh pada Tina
"bu-bukan pinggang nyonya, tapi punggung saya" Tina berkilah
"punggung?"
"iya nyonya punggung. tadi saya baru saja terjatuh"
"jangan berbohong!!!" bentak Ritsuka
tangannya hendak menampar Tina. bibi Lis memegang tangan Ritsuka yang usdah terangkat diudara
"dia tidak berbohong nyonya. Ayase baru saja memeriksanya"
"bagaimana bisa?"
"dia memenuhi keinginan nona Louisa"
Nick berdiri, dia merapikan pakaiannya sekilas dan menatap ke arah neneknya
"Nenek, aku ke kamar duluan. Ada tugas sekolah yang belum selesai aku kerjakan. Permisi" ujar Nick
Ritsuka hanya mengangguk
"Tina" panggil Nick
"Ikut" perintah Nick ringan
Tina membungkuk sopan dan segera pergi menyusul Nick. Ritsuka menatap cucunya dengan tatapan heran
"Jadi? Ada yang ingin kalian semua jelaskan?" Tanya Ritsuka saat pintu besar itu menutup seiring menghilangnya dua sejoli itu dari ruang perpustakaan
"Jadi ibu, Karin dan Richie saat ini sudah menjadi sepasang kekasih" ujar Lucy
"Kami ingin menikahkan mereka setelah mereka lulus nanti. Jika ibu tidak keberatan" tambahnya
"Aku tidak keberatan. Keluarganya sudah begitu setia pada kita. Kalian tahu aku tidak mempermasalahkan status"
"Terima kasih ibu" ujar Lucy
"Lalu? Bagaimana denganmu Cornelia?"
"Sebenarnya, Tina dan Nick juga menjalin hubungan bu"
"Apa? Bagaimana bisa? Gadis itu meminta cucuku?"
"Tidak bu, Nick yang memintanya. Kami semua mendengarkan Nick saat itu"
"Bagaimana kalian bisa mengizinkan dia mendekati cucuku! Kalian bahkan tidak tahu siapa keluarganya! Aku tidak mengizinkannya!!!"
"Tapi bu-"
"Tetap tidak!!!"
Cornelia menurut. Dia pasrah dan memilih diam. Daniel sendiri tidak banyak berucap. Sekarang semua tergantung pada Maverick
"Kami menginap malam ini. Siapkan kamar" ujar Maverick dan Bibi Liz segera pergi keluar memanggil beberapa pelayan untuk membantunya merapikan kamar
KAMU SEDANG MEMBACA
STEAL MY HEART
RomansNickolash Russelldy atau The prince of Russelldy, anak kedua sekaligus anak laki-laki pertama di keluarga Russelldy, menyimpan sejuta rahasia bersama nama Russelldy yang dia sandang. Sejuta rahasia yang harus terjaga dan masa lalu yang menyedihkan m...